Penghargaan Industri Hijau, Riwayat Pengelolaan Sumber Daya

JAKARTA, KOMPAS.com - Penghargaan Industri Hijau punya riwayat perjalanan untuk tujuan kesejahteraan dan kesetaraan sosial.

Penghargaan Industri Hijau juga membidik upaya pengurangan emisi karbon, risiko lingkungan, serta efisiensi penggunaan sumber daya mulai dari bahan hingga air dan energi.

Telusuran sejarah menyebut bahwa Kementerian Perindustrian adalah pihak yang memberikan penghargaan ini.

Kementerian Perindustrian membuat lima level penghargaan.

Level ke-lima, sebagaimana bahan bacaan dari laman kemenperin.go.id 6 April 2022, adalah level tertinggi dari Penghargaan Industri Hijau.

Sementara, penerima penghargaan adalah perusahaan-perusahaan di Indonesia yang sudah berkomitmen dan mewujudkan program Industri Hijau di lingkungan internal maupun eksternal seperti halnya Ajinomoto Indonesia.

Penghargaan Industri Hijau sudah berlangsung sejak 2010.

Penghargaan Industri Hijau

Penghargaan Industri Hijau sebagai bahan bacaan di laman Kompas.com 1 Desember 2021 menunjukkan informasi aspek keberlangsungan atau sustainability juga mendapat perhatian.

Penghargaan Industri Hijau hinggaKata General Manager QSE Division Ajinomo Padmo Yatmoko, keberlangsungan itu termasuk dalam efisiensi bahan baku, air, listrik, SDM, teknologi, dan kinerja pengelolaan limbah berikut emisi.

Pada tahun ini, dengan hasil pengelolaan sama seperti di atas hingga menyentuh 90 persen keberhasilan, Kementerian Perindustrian memberikan penghargaan Level 5 atau level tertinggi untuk Ajinomoto Indonesia.

pencapaian tertinggi diyakini akan menghasilkan sedikitnya empat manfaat.

Pertama, meningkatnya efisiensi penggunaan material, air dan energi.

Kedua, ada pengelolaan limbah B3 & emisi yang lebih baik.

Ketiga, meningkatnya citra sebagai perusahaan yang ramah lingkungan

Keempat, adanya efisiensi biaya produksi sehingga meningkatkan daya saing perusahaan.