Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sistem Pendidikan yang Berlaku pada Zaman Kerajaan Samudera Pasai

Pada masa ini, agama Islam sudah mulai jauh lebih berkembang di Nusantara.

Lalu, di bawah pemerintahan Meurah Silu atau Malik Al Saleh, wilayah kerajaan berhasil menjadi daerah di Indonesia yang kali pertama dikunjungi oleh para pedagang dan pelayar.

Hal ini juga didukung dengan lokasi kerajaan yang strategis di jalur perdagangan internasional, yaitu di pesisir utara Sumatera, tepatnya di dekat Lhokseumawe, Aceh.

Di samping agama dan perdagangan, sistem pendidikan juga sudah mulai berkembang pada masa ini.

Lalu, bagaimana sistem pendidikan yang berlaku pada zaman Kerajaan Samudera Pasai?

Majelis Ta'lim atau Halaqah

Sistem pendidikan yang berlaku pada zaman Kerajaan Samudera Pasai adalah sistem pendidikan informal, yaitu majelis ta'lim dan halaqah.

Majelis Ta'lim adalah sebutan untuk lembaga pendidikan informal Islam yang mempunyai kurikulum tersendiri yang diselenggarakan secara berkala dan teratur.

Majelis Ta'lim berasal dari bahasa Arab yang terdiri atas dua kata, yaitu majelis dan ta'lim.

Majelis artinya tempat duduk, tempat sidang, dewan, sedangkan ta'lim berarti pengajaran.

Majelis Ta'lim mengajarkan tentang ilmu keagamaan, baik dari aspek teologi, filsafat, atau tasawuf.

Sementara itu, halaqah berasal dari bahasa Arab, halaqo, yahluqo, halqotan, berarti lingkaran.

Artinya, halaqah adalah perkumpulan antara dua orang atau lebih yang membahas mengenai agama.

Secara istilah, halaqah berarti pengajian di mana orang-orang yang ikut di dalam pengajian tersebut akan duduk secara melingkar.

Ternyata, istilah halaqah ini juga memiliki pengertian yang pada dasarnya sama dengan majelis ta'lim atau forum yang sifatnya keilmuan.

Umumnya, materi yang diulas dalam halaqah adalah aqidah, fiqih, hadis, sirah, dan sebagainya.

Salah satu fungsi dari halaqah adalah sebagai sarana untuk bertemu dan saling mengenal yang disebut muakhhoh atau mempersaudarakan.

Orang yang mengajar di halaqah adalah murobbi atau guru yang memiliki keahlian dalam hal mendidik, memimpin, dan bergaul.

Menyampaikan materi fiqh mazhab syafi'i

Materi pendidikan dan pengajaran agama yang disampaikan pada masa Kerajaan Samudera Pasai adalah fiqh mazhab syafi'i.

Mazhab ini disusun oleh seorang tokoh agama bernama Abu Abdullah Muhammad bin Idris asy-Syafi'i al-Muththalibi al-Qurasyi atau Imam Syafi'i.

Dia mulai mengembangkan mazhabnya pada awal abad ke-9, yang disusun berdasarkan Hadis dan Qiyas.

Adapun metodologi yang digunakan Imam Syafi'i merupakan hasil kolaborasi dari ilmu hadis yang dia pelajari dari para ahli di Hijaz dan para ahli kias di Irak.

Kedua ilmu yang dia dapatkan kemudian dijabarkan sebagai dasar mazhabnya, yaitu Mazhab Syafi'i yang terkenal di beberapa negara di dunia, termasuk Indonesia.

Dasar-dasar pokok mazhab syafi'i yang diterapkan oleh Imam Syafi'i adalah:

  • Al-Quran.
  • Sunan dari Rasulullah SAW.
  • Ijmak (kesepakatan para sahabat nabi).
  • Qiyas.

Referensi:

  • Sajadi, Dahrun. (2021). Sistem Pendidikan Islam di Indonesia. Jurnal Pendidikan Islam Tahdzib Al-Akhlaq. Vol. 4, No.1, 2021.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/10/19/150000079/sistem-pendidikan-yang-berlaku-pada-zaman-kerajaan-samudera-pasai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke