Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah Palang Merah Internasional

Awalnya Palang Merah Internasional ini hanya berada dalam lingkup nasional saja, yaitu di Swiss.

Namun, tidak disangka ternyata organisasi kemanusiaan yang didirikan oleh lima orang pimpinan Henry Dunant ini meluas hingga ke beberapa negara, salah satunya Indonesia.

Kini Palang Merah ada di hampir seluruh negara dunia, dengan lebih dari 97 juta relawan.

Dampak dari Perang Solferino

Berdirinya Palang Merah Internasional dilatarbelakangi oleh peristiwa Perang Solferino antara tentara gabungan Perancis-Italia melawan pasukan Austria pada 24 Juni 1859.

Tentara Austria yang dipimpin oleh Kaisar Franz Joseph I mulai menyerang dengan menduduki tempat-tempat penting di Italia Utara, seperti Pozzolengo, Solferino, Cavriana, dan Guidizzolo.

Kala itu, tentara Austria membawa sekitar 130.000 pasukan untuk bertempur melawan pasukan Perancis-Italia.

Pukul 06.00 pagi, aksi baku tembak mulai terjadi di antara keduanya. Pertempuran berlangsung selama sembilan jam, yang menewaskan banyak sekali korban jiwa.

Perang Solferino menewaskan sekitar 3.000 tentara Austria, 10.807 cedera, dan 8.638 lainnya hilang atau ditawan.

Sementara itu di pihak Perancis-Italia, sebanyak 2.492 terbunuh, 12.512 cedera, dan 2.922 hilang atau ditangkap.

Sewaktu pertempuran berlangsung, ada seorang pemuda berkewarganegaraan Swiss, yaitu Henry Dunant, sedang melakukan perjalanan untuk bertemu Kaisar Perancis, Napoleon III.

Di dalam perjalanannya inilah Henry Dunant melihat secara langsung banyaknya korban yang berjatuhan akibat Perang Solferino.

Dunant yang memiliki jiwa sosial tinggi pun mulai mengumpulkan warga dari sekitar desa untuk melakukan upaya penyelamatan kepada para korban.

Tindakan yang dilakukan oleh Henry Dunant inilah yang menjadi cikal bakal pembentukan organisasi kemanusiaan Palang Merah Internasional sehingga ia disebut sebagai Bapak Palang Merah Dunia

Beberapa waktu kemudian, Dunant kembali ke Swiss dan menceritakan pengalamannya di Solferino ke dalam sebuah buku bertajuk “Kenangan dari Solferino”, yang kemudian menggemparkan seluruh wilayah di Eropa.

  • Membentuk organisasi kemanusiaan internasional
  • Mengadakan perjanjian internasional guna melindungi prajurit yang cedera di medan pertempuran

Pada 1863, ada empat orang di Kota Jenewa yang terpanggil dan ikut bergabung bersama Dunant mengembangkan kedua gagasannya tersebut.

Mereka kemudian secara bersama-sama membentuk Komite Internasional untuk bantuan para tentara yang cedera atau Komite Internasional Palang merah (ICRC).

Selanjutnya, pada 1864, atas perintah pemerintah federal Swiss diselenggarakan Konferensi Internasional yang dihadiri oleh beberapa negara guna menyetujui adanya konvensi perbaikan kondisi prajurit yang cedera di medan perang.

Konvensi tersebut lalu disempurnakan dan dikembangkan yang kemudian disebut sebagai Konvensi Jenewa I, II, III, dan IV pada 1949 atau dikenal sebagai Konvensi Palang Merah.

Terbentuknya Palang Merah Internasional ini membuat negara-negara lain sadar akan pentingnya membentuk palang merah di negara masing-masing, salah satunya Indonesia.

Indonesia membentuk Palang Merah Indonesia (PMI) yang berdiri pada 17 September 1945.

Referensi:

  • Ayatrohaedi, Tawalinuddin Haris. dkk. (1994). Kumpulan Buklet Hari Bersejarah I. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
  • Wagiman, Anasthasya Saartje Mandagi. (2021). Terminologi Hukum Internasional. Bengkulu: Sinar Grafika.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/08/01/140000579/sejarah-palang-merah-internasional-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke