Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rumpun Bahasa Austronesia

Penyebaran rumpun bahasa Austronesia mulai dari Taiwan, Hawaii, Selandia Baru, Madagaskar, hingga Pulau Paskah di negara Chile.

Kebanyakan, cabang-cabang bahasa Austronesia tidak memiliki sejarah panjang dalam bentuk tertulis.

Lalu, bagaimana asal-usul rumpun bahasa Austronesia dan cabang-cabangnya?

Asal-usul bahasa Austronesia

Dari penelitian yang dilakukan para ahli, sekitar 25 abad lalu di daratan tengah benua Asia, kira-kira Taiwan, terdapat sekelompok bangsa yang berbahasa Formosa.

Sekelompok bangsa berbahasa Formosa tersebut kemudian secara bergelombang bermigrasi ke selatan melalui India bagian timur.

Setelah melakukan migrasi, mereka berkembang dengan membuat budaya dan bahasanya masing-masing.

Seiring berjalannya waktu, bahasa-bahasa dari bangsa di daratan Asia Tengah kemudian berkembang menjadi bahasa yang berbeda.

Bahasa yang dipakai oleh masyarakat prasejarah berasal dari rumpun bahasa Austronesia.

Menurut ahli bahasa, bahasa Formosa berkembang menjadi dua rumpun bahasa besar, yakni Austro-Asia dan Austronesia.

Rumpun bahasa Austro-Asia terdiri dari bahasa Mon Khmer di India Belakang dan bahasa Munda dan Santail di India Muka.

Selain itu, ada juga bahasa Semang dan Sakai di Malaka.

Sedangkan rumpun bahasa Austronesia persebarannya sangat luas, yakni Madagaskar, Pulau Paskah di Chile, Pulau Formosa (Taiwan), dan Selandia Baru.

Cabang bahasa Austronesia

Dalam perkembangannya, rumpun bahasa Austronesia terbagi menjadi dua golongan besar, yakni Austronesia Timur dan Austronesia Barat.

Bahasa Austronesia Timur terdiri dari:

  • Bahasa Polinesia: Bahasa Maori, Hawaii, dan Tahiti
  • Bahasa Melanesia: New Kaledonia, Hibrid, Fiji, Solomon, dan Santa Cruz
  • Bahasa Mikronesia: Kepulauan Gilbert, Kepulauan Marshall, dan Kepulauan Carolina

Bahasa Austronesia Barat terdiri dari:

  • Kelompok bahasa Formosa: Bahasa Tavorlang dan Bahasa Singkang
  • Bahasa Filipina: Tagalog, Bisaya, dan Sangir Talaud
  • Sumatera: Bahasa Aceh, Batak, Melayu, Minangkabau, dan Nias
  • Jawa: Bahasa Jawa, Sunda, dan Madura
  • Dayak: Bahasa Ngaju dan Kayang Busang
  • Bali-Sasak: Bahasa Bali, Sasak, dan Sumbawa
  • Sulawesi: Bahasa Bugis, Makassar, Toraja, Gorontalo, dan Buton
  • Minahasa: Bahasa Tombulu, Tonsea, dan Tondano
  • Madagaskar: Bahasa Malagasi
  • Indocina Selatan: Bahasa Cham

Referensi:

  • Collins, James T. (2005). Bahasa Melayu, Bahasa Dunia: Sejarah Singkat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

https://www.kompas.com/stori/read/2022/06/14/100000879/rumpun-bahasa-austronesia

Terkini Lainnya

Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Stori
Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Stori
Sejarah Penemuan Angka Romawi

Sejarah Penemuan Angka Romawi

Stori
7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

Stori
Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Stori
7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

Stori
Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Stori
Sejarah Pura Luhur Batukaru di Tabanan

Sejarah Pura Luhur Batukaru di Tabanan

Stori
Kemajuan Peradaban Islam pada Masa Bani Umayyah di Andalusia

Kemajuan Peradaban Islam pada Masa Bani Umayyah di Andalusia

Stori
Kemajuan Peradaban Islam pada Masa Bani Umayyah di Damaskus

Kemajuan Peradaban Islam pada Masa Bani Umayyah di Damaskus

Stori
Kehidupan Ekonomi Manusia pada Masa Bercocok Tanam

Kehidupan Ekonomi Manusia pada Masa Bercocok Tanam

Stori
Latar Belakang Lahirnya Sumpah Pemuda

Latar Belakang Lahirnya Sumpah Pemuda

Stori
Prasangka dalam Keberagaman

Prasangka dalam Keberagaman

Stori
Sejarah Kedatangan Jepang ke Pulau Jawa

Sejarah Kedatangan Jepang ke Pulau Jawa

Stori
Kenapa Khalifah Al-Adil I Dijuluki Pedang Iman?

Kenapa Khalifah Al-Adil I Dijuluki Pedang Iman?

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke