Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jayakatwang, Pemberontak yang Mengakhiri Singasari

Ia berhasil menghancurkan Singasari setelah memanfaatkan kekosongan militer di kerajaan, yang dikerahkan oleh Raja Kertanegara dalam Ekspedisi Pamalayu.

Raja Kertanegara, yang merupakan penguasa terakhir Kerajaan Singasari, dibunuh oleh Jayakatwang dalam pemberontakannya.

Pemberontakan Jayakatwang itu disebabkan oleh hasutan untuk membangkitkan Kerajaan Kediri, yang dihancurkan oleh Ken Arok, pendiri Singasari, pada 1222.

Pada akhirnya, Jayakatwang dikalahkan oleh Raden Wijaya, keturunan Singasari yang akhirnya menjadi pendiri Kerajaan Majapahit.

Siapa itu Jayakatwang?

Diriwayatkan bahwa Jayakatwang memiliki banyak nama, seperti Sanjaya, Aji Katong, Jayakatyeng, serta Ha-Ji-Ka-Tang dalam catatan China.

Menurut Kitab Negarakertagama, dijelaskan bahwa Jayakatwang adalah keturunan dari Kertajaya (1194-1222), raja terakhir Kerajaan Kediri.

Pada 1222, Kertajaya dikalahkan oleh Ken Arok dari Kerajaan Singasari, yang menandai berakhirnya Kerajaan Kediri.

Setelah Kerajaan Kediri runtuh, wilayahnya dikuasai oleh Singasari. Sedangkan Kediri dipimpin oleh Jayasabha, putra Kertajaya yang harus tunduk kepada Singasari.

Pada 1258, Jayasabha meninggal dan digantikan oleh anaknya, Sastrajaya, yang merupakan ayah dari Jayakatwang.

Menjadi besan Kertanegara

Setelah dewasa, Jayakatwang menikah dengan gadis bernama Nararya Turukbali. Pernikahan mereka melahirkan seorang putra bernama Ardharaja.

Ardharaja inilah, yang setelah dewasa dinikahkan dengan putri Kertanegara, raja terakhir Kerajaan Singasari.

Dengan begitu, Jayakatwang menjadi besan raja Singasari. Selain itu, dalam Prasasti Mula Manurung disebutkan bahwa Jayakatwang dan Kertanegara memiliki hubungan kekerabatan.

Hal ini karena ibu Jayakatwang dan ayah Kertanegara adalah kakak beradik dari Wisnuwardhana, Raja Singasari periode 1248-1268.

Menyerang Singasari

Ketika menjadi Raja Singasari, Kertanegara memiliki ambisi untuk menyatukan seluruh wilayah Nusantara.

Untuk mencapai ambisinya tersebut, Raja Kertanegara mengerahkan seluruh kekuatan militer kerajaan melakukan Ekspedisi Pamalayu ke wilayah Sumatera.

Ekspedisi Pamalayu bahkan mengakibatkan kekosongan militer di wilayah ibu kota Singasari.

Kekosongan kekuatan militer ini kemudian dimanfaatkan oleh Jayakatwang untuk menyerang Singasari.

Jayakatwang ingin meruntuhkan Kerajaan Singasari dan membangkitkan kembali Kerajaan Kediri yang dihancurkan oleh Ken Arok.

Keputusan Jayakatwang untuk memberontak merupakan hasil hasutan Arya Wiraraja, mantan pejabat tinggi Singasari yang dipindahkan oleh Kertanegara ke Madura karena dianggap sering menentang kebijakan raja.

Serangan Jayakatwang terhadap Kerajaan Singasari terjadi pada Mei hingga Juni 1292.

Kertanegara, bersama dengan menantunya, Raden Wijaya, susah payah mempertahankan Singasari dari serangan Jayakatwang.

Namun, pada akhirnya, Kerajaan Singasari runtuh setelah Kertanegara dibunuh oleh Jayakatwang.

Setelah itu, Jayakatwang membangkitkan kembali Kerajaan Kediri.

Jayakatwang dikalahkan oleh Raden Wijaya

Saat Kerajaan Singasari diruntuhkan oleh Jayakatwang, Raden Wijaya berhasil menyelamatkan diri ke Madura.

Berkat bantuan Arya Wiraraja, Raden Wijaya, yang mengaku ingin mengabdikan diri, diterima oleh Jayakatwang.

Bahkan oleh Jayakatwang, Raden Wijaya diberi sebuah wilayah bernama Hutan Tarik, yang kemudian dibangun menjadi desa Majapahit.

Meski mengabdi di bawah Jayakatwang, Raden Wijaya tidak melupakan tujuan utamanya, yaitu untuk membalas dendam dan merebut takhta.

Kesempatan datang seiring tibanya pasukan Mongol yang dikirim oleh Kubilai Khan untuk menghukum Kertanegara.

Karena Kertanegara telah meninggal, sebanyak 20.000 pasukan Mongol diajak oleh Raden Wijaya untuk menyerang Jayakatwang.

Raden Wijaya berhasil mengadu domba Raja Kediri Jayakatwang dengan pasukan Mongol ini.

Raden Wijaya mengaku apabila mereka meraih kemenangan, ia akan tunduk kepada Kubilai Khan.

Pada Maret 1293, pasukan Mongol pun bergabung dengan pasukan Raden Wijaya untuk menyerang Jayakatwang.

Dalam pertempuran itu, Jayakatwang berhasil dibunuh dan Kerajaan Kediri yang hendak dibangkitkan kembali pun segera runtuh oleh Raden Wijaya.

Setelah berhasil menyingkirkan Jayakatwang, Raden Wijaya segera menyerang pasukan Mongol secara mendadak.

Serangan mendadak itu membuat pasukan Mongol memilih untuk meninggalkan Jawa.

Setelah itu, Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit pada 1293 di Trowuian, Mojokerto.

Referensi:

  • Mardiyono, Peri. (2020). Sejarah Kelam Majapahit: Jejak-Jejak Konflik Kekuasaan dan Tumbal Asmara di Majapahit. Yogyakarta: Araska.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/03/24/160000879/jayakatwang-pemberontak-yang-mengakhiri-singasari

Terkini Lainnya

Peristiwa Haur Koneng 1993

Peristiwa Haur Koneng 1993

Stori
Tragedi Waduk Nipah 1993

Tragedi Waduk Nipah 1993

Stori
Bataviasche Nouvelles, Surat Kabar Pertama di Indonesia

Bataviasche Nouvelles, Surat Kabar Pertama di Indonesia

Stori
Waisak, seperti Maulid dan Isra Miraj Bersamaan

Waisak, seperti Maulid dan Isra Miraj Bersamaan

Stori
Ide-Ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Ide-Ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Stori
Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Stori
Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Stori
Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Stori
6 Peninggalan Kerajaan Ternate

6 Peninggalan Kerajaan Ternate

Stori
Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Stori
Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Stori
Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Stori
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Stori
4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

Stori
Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke