Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengaruh Hindu terhadap Sistem Kalender Indonesia

Pengaruh tersebut tercermin pada seni bangunan, seni rupa, seni pertunjukan, sastra, kepercayaan, dan sistem pemerintahan.

Selain berkembangnya kerajaan bercorak Hindu-Buddha, masuknya pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia menyebabkan masyarakat mulai mengenal sistem penanggalan atau kalender baru.

Lantas, bagaimana pengaruh Hindu terhadap sistem kalender Indonesia?

Indonesia mengadopsi kalender Saka

Masuknya Hindu dan Buddha berpengaruh terhadap sistem penanggalan, yaitu kalender Saka.

Kalender Saka merupakan sistem penanggalan hasil dari kebudayaan Hindu-Buddha yang berkembang di India.

Dalam kalender Saka, tahun pertama dimulai pada 78 Masehi. Hal ini berkaitan dengan sejarah bangsa Saka di India.

Bangsa Saka memulai tahun Saka pada 78 Masehi, saat menobatkan Chashtana sebagai raja, setelah melalui perjuangan panjang.

Perjuangan bangsa Saka tersebut menginspirasi Raja Kaniskha I (127-150) dari Dinasti Kushan di India, yang kemudian mengadopsi sistem penanggalannya.

Raja Kaniskha I tidak hanya mengadopsinya kalender Saka sebagai sistem penanggalan kerajaannya, tetapi juga berperan besar dalam penggunaan tahun Saka secara luas.

Ketika pengaruh Hindu-Buddha dari India masuk ke Indonesia, sistem penanggalan Saka kemudian diadopsi oleh masyarakat pribumi.

Sebelumnya, masyarakat Indonesia masih menggunakan ilmu astronomi untuk menentukan waktu panen atau kalender sederhana mereka.

Penghitungan menggunakan ilmu astronomi, yang juga dapat menentukan arah mata angin, ini telah ada sejak zaman praaksara.

Kalender Saka terdiri dari 365 hari dalam setahun, yang penanggalannya berkaitan dengan kegiatan keagamaan Hindu.

Bukti pengaruh kalender Saka

Bukti pengaruh Hindu terhadap sistem kalender di Indonesia dapat dilihat pada prasasti peninggalan kerajaan Hindu-Buddha di Tanah Air.

Prasasti peninggalan kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia umumnya memuat tanggal pembuatannya, yang ditulis menggunakan tahun Saka.

Salah satu contohnya adalah pada Prasasti Canggal, yang merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno.

Prasasti Canggal berangka tahun 654 Saka, atau tahun 732 Masehi. Tahun Saka pada prasasti ini membuktikan bahwa budaya Hindu memiliki pengaruh terhadap sistem penanggalan di Indonesia saat itu.

Penanggalan prasasti peninggalan kerajaan Hindu-Buddha yang menggunakan tahun Saka seperti ini pun tidak sulit ditemukan di Indonesia.

Referensi:

  • Armelia F. (2020). Seri Penemuan Kalender. Semarang: ALPRIN.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/03/24/090000479/pengaruh-hindu-terhadap-sistem-kalender-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke