Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perbedaan Ideologi Terbuka dan Tertutup

Ideologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu idea, yang berarti gagasan atau cita-cita, dan logos yang artinya ilmu.

Di Indonesia, ada dua macam ideologi, yaitu ideologi terbuka dan ideologi tertutup.

Lantas, apa perbedaan ideologi terbuka dan tertutup?

Pengertian

Ideologi Terbuka

Ideologi terbuka adalah pandangan hidup yang lebih terbuka, tidak kaku, dinamis, serta fleksibel, yang dapat bertumbuh atau berkembang seiring perkembangan zaman.

Ciri khas ideologi terbuka adalah bersifat inklusif, tidak totaliter dan tidak dapat melegitimasi kekuasaan sekelompok orang, sehingga hanya ada dalam sistem pemerintahan yang demokratis.

Pancasila, yang merupakan dasar negara Indonesia, sebagai ideologi termasuk bersifat terbuka.

Pancasila sebagai ideologi terbuka dipandang sebagai ideologi yang dinamis dan mencerminkan keterbukaan pemikiran.

Keterbukaan sendiri tidak berarti dapat mengubah nilai-nilai Pancasila, melainkan lebih membuka wawasan yang lebih konkret, sehingga dapat menghadapi berbagai masalah baru.

Pancasila sebagai ideologi terbuka sudah ada sejak masa kepemimpinan Presiden Soeharto.

Ideologi Tertutup

Ideologi tertutup adalah ajaran atau pandangan yang menentukan tujuan-tujuan serta norma politik dan sosial yang sudah tidak boleh dipermasalahkan lagi serta harus dituruti.

Ideologi tertutup bersifat dogmatis, sehingga tidak dapat diubah atau dimodifikasi berdasarkan pengalaman yang ada.

Oleh sebab itu, ideologi tertutup tidak menerima pandangan atau nilai-nilai lain.

Salah satu contoh ideologi tertutup adalah Marxisme-Leninisme, ideologi yang dikembangkan oleh Karl Marx.

Nilai-nilai yang diajarkan Marxisme-Leninisme ialah hakikat realitas alam, makna sejarah, norma-norma masyarakat yang perlu diperbaiki, serta legitimasi monopoli.

Ciri-ciri ideologi tertutup

  • Bersifat otoriter, negara menjadi penguasa
  • Bersifat totaliter
  • Hasil dari kelompok untuk mengubah masyarakat
  • Masyarakat dibebankan untuk melakukan pengorbanan
  • Tidak hanya berisi nilai dan norma, melainkan juga tuntutan tertentu

Referensi: 

  • Maimun. (2009). Meredam Ideologi Radikal di Indonesia Melalui Praktik Keteladanan Nilai Pancasila. Jurnal Administrasi Negara. Vol.3. No.2. Jan-April. hal. 26-33.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/03/22/100000179/perbedaan-ideologi-terbuka-dan-tertutup

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke