Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Al-Qanun Fi At-Tibb, Kitab Pengobatan Karya Ibnu Sina

Ilmuwan muslim ahli kedokteran yang memiliki karya Al-Qanun Fi At-Tibb adalah Ibnu Sina.

Ibnu Sina mengarang kitab ini di tengah kesibukannya sebagai dokter, hingga mampu menyelesaikannya pada 1025.

Kitab ini menyajikan berbagai informasi mengenai pengetahuan medis dari dunia Islam yang sudah dipengaruhi oleh tradisi-tradisi sebelumnya, seperti pengobatan Yunani-Romawi, Persia, dan India.

Sejarah penyusunan Al-Qanun Fi At-Tibb

Lahirnya Al-Qanun Fi At-Tibb didorong oleh kemajuan pada peradaban Islam, yang berdampak luas di berbagai bidang, salah satunya kesehatan.

Ibnu Sina menjadi salah satu ilmuwan yang ahli di bidang kedokteran dan melahirkan karya-karya seputar kesehatan.

Sejak kecil, Ibnu Sina memang telah memperlihatkan kecerdasannya, di mana ia mampu membaca dan menghafal Al Quran pada usia 10 tahun.

Ia lantas mempelajari tentang ilmu penalaran dan pemikiran filsuf era Hellenistik secara autodidak.

Enam tahun kemudian, Ibnu Sina mulai merambah ke dunia pengobatan dan berhasil mengobati Sultan Bukhara.

Sebagai ucapan terima kasih, Sultan Bukhara memperbolehkannya mengakses perpustakaan Dinasti Samaniyah.

Sejak saat itu, pemikiran dan pengetahuannya semakin meluas. Memasuki usia 21 tahun, Ibnu Sina mulai menuliskan pemikirannya.

Ibnu Sina menulis tentang banyal hal, mulai dari matematika, fisika, astronomi, musik, dan puisi.

Isi Al-Qanun Fi At-Tibb

Al-Qanun Fi At-Tibb menjadi kitab terkenal karya Ibnu Sina yang selesai disusun pada 1025.

Kitab Al-Qanun Fi At-Tibb merupakan kumpulan pengetahuan tentang kedokteran yang terdiri dari lima buku.

Berikut ini isi Kitab Al-Qanun Fi At-Tibb.

  • Buku pertama membahas mengenai pengobatan yang berdasarkan pada empat unsur, yaitu tanah, udara, api, dan air.
  • Buku kedua berisikan tentangpengetahuan soal efek terapeutik yang terjadi pada tubuh dari setiap zat yang digunakan untuk penyembuhan.
  • Buku ketiga mengulas mengenai penyakit-penyakit pada tubuh manusia.
  • Buku keempat membahas tentang pengamatan penyakit yang tidak spesifik pada organ tubuh tertentu, seperti demam.
  • Buku kelima menyajikan tentang obat-obatan majemuk.

Kitab Al-Qanun Fi At-Tibb menjadi salah satu karya penting dari Ibnu Sina yang digunakan sebagai rujukan utama di Eropa sampai pertengahan abad ke-18.

Berkat Al-Qanun Fi At-Tibb, Ibnu Sina pun dijuluki sebagai Bapak Kedokteran.

Referensi: 

  • Finger, Stanley. (2001). Origins of Neuroscience: A History of Explorations Into Brain Function. Oxford University Press.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/02/21/140000779/al-qanun-fi-at-tibb-kitab-pengobatan-karya-ibnu-sina

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke