Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Markas Besar VOC Dipindahkan dari Ambon ke Batavia?

VOC dibentuk dengan tujuan untuk menghindari persaingan yang terjadi antarpedagang Belanda di Asia.

Untuk bisa mengembangkan aktivitas dagangnya, VOC membangun markas di Banten pada 1603.

Namun, pada 1610, VOC memindah markasnya ke Ambon dan kemudian pindah lagi ke Batavia atau Jayakarta.

Lantas, faktor-faktor apa yang mendorong pemindahan pusat perdagangan VOC dari Ambon ke Jayakarta dan siapa yang memindahkannya?

Dari Banten ke Ambon

Setahun setelah VOC dibentuk, atau pada 1603, kongsi dagang ini mendirikan kantor pertamanya di Banten.

Sultan Banten saat itu, yakni Sultan Abdul Mafakhir Mahmud Abdul Kadir, memperbolehkan VOC untuk mendirikan dermaga, kantor administrasi, serta gudang di sana.

Akan tetapi, rupanya Banten tidak hanya memberikan hak tersebut kepada VOC saja, melainkan juga kepada kongsi dagang milik Inggris, East India Company (EIC).

Bahkan, EIC mendapat lokasi yang jauh lebih baik ketimbang VOC.

Maka dari itu, VOC pun berniat untuk memindahkan pusat aktivitas dagangnya, yaitu ke Ambon.

Alasan VOC memilih Ambon, karena kota tersebut telah berhasil direbut oleh Belanda dari tangan Portugis.

Selain itu, Ambon juga merupakan kepulauan yang menghasilkan rempah-rempah utama di Nusantara.

Oleh sebab itu, sejak 1610, VOC menetapkan Ambon sebagai markas mereka.

Markas VOC Pindah ke Batavia

Sekitar tahun 1618, muncul niatan dari gubernur jenderal pertama VOC untuk memindah markas mereka dari Ambon ke Batavia.

Gubernur jenderal yang memindahkan kantor dagang VOC dari Maluku ke Jayakarta adalah Jan Pieterszoon Coen atau J.P Coen.

Hal itu dilakukan karena Batavia memiliki lokasi lebih strategis dan dianggap lebih berpotensi untuk bisa mengembangkan usaha dagangnya.

Terlebih lagi, Coen mempunyai visi membangun jaringan perdagangan inter-Asia, sedangkan Ambon kurang mendukung ambisinya ini.

Meskipun Maluku memang merupakan penghasil utama rempah-rempah, namun lokasinya dianggap kurang strategis dan jauh dari rute perdagangan Asia, sehingga susah untuk dijangkau oleh kapal-kapal dari wilayah atau negara lain.

Selain itu, Batavia juga berdekatan dengan Selat Malaka dan Selat Sunda, sehingga dapat membuat VOC lebih mudah untuk berelasi dengan pelabuhan-pelabuhan besar, seperti Banten, Cirebon, Aceh, dan kawasan Malaya.

Alasan lainnya, Batavia juga sudah eksis menjadi salah satu pusat perdagangan paling sibuk di Jawa Barat sejak lama, tepatnya sekitar tahun 1570-an.

Para pedagang dari China, India, Jepang, dan Melayu juga kerap singgah di Batavia.

Kelebihan-kelebihan yang ada di Batavia ini yang membuat J.P Coen memindahkan pusat VOC dari Maluku ke Batavia.

Referensi: 

  • Ricklefs, MC. Moh Sidik Nugraha. (2008). Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.

https://www.kompas.com/stori/read/2021/12/30/110000479/mengapa-markas-besar-voc-dipindahkan-dari-ambon-ke-batavia-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke