Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Keterlibatan Amerika Serikat dalam PRRI

Selain PRRI, juga terjadi pemberontakan Permesta di Sulawesi, Perjuangan Rakyat Semesta.

Pemberontakan ini terjadi karena rasa kecewa para politis dan perwira di daerah tersebut terhadap kebijakan pemerintah pusat Republik Indonesia.

Dalam pemberontakan ini, para politisi dan perwira juga turut dibantu oleh Amerika Serikat karena sikap anti-komunis mereka.

Keterlibatan Amerika Serikat dalam pemberontakan PRRI dan Permesta adalah dengan memberi bantuan berupa pesawat tempur, dana, perlengkapan, amunisi, dan pilot melalui CIA (Central Intelligence Agency).

Keterlibatan Amerika Serikat dalam PRRI dan Permesta

Kekecewaan yang dirasakan oleh para politisi dan perwira tidak hanya disebabkan oleh kebijakan pemerintah pusat Republik Indonesia.

Selain itu, kedekatan Presiden Soekarno dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) juga membuat para politisi dan perwira di daerah tidak senang, karena banyak dari mereka yang sangat anti-komunis dan pro-barat.

Karena bersikap anti-komunis, mereka pun mendapat dukungan dan bantuan dari Amerika Serikat, yang saat itu sedang terlibat perang dingin melawan Uni Soviet dan negara-negara komunis.

Bantuan dari Amerika Serikat diberikan melalui CIA pada 1958, dimulai dengan memberi bantuan terselubung untuk PRRI dan Permesta.

Dukungan CIA terhadap pemberontak Permesta datang dengan 15 pesawat pengebom B-26 dan beberapa pesawat tempur P-51 Mustang.

Selain pesawat, CIA juga membantu dengan memberikan sejumlah senjata, peralatan, dana, serta tentara bayaran dari Taiwan, Polandia, Filipina, dan Amerika Serikat.

Dengan bantuan CIA, para pemberontak mulai melakukan serangan udara terhadap kota-kota di Sulawesi dan Maluku yang dikendalikan oleh pemerintah pusat.

Kota-kota yang dibom termasuk Balikpapan, Makassar, dan Ambon.

Menghadapi serangan dari Permesta, TNI memutuskan melakukan operasi militer.

Dalam operasi ini, pesawat B-26 ditembak jatuh pada 18 Mei 1958 oleh Pilot Ignatius Dewanto di Ambon.

Saat itu, pesawat B-26 sedang dikendalikan oleh agen CIA, Allen Pope, yang berhasil ditangkap hidup-hidup.

Ditangkapnya Alenn Pope ini kemudian memperlihatkan keterlibatan CIA dalam pemberontakan Permesta.

Setelah Allen Pope ditangkap, CIA pun memutuskan untuk berhenti mengirim bantuan kepada Permesta.

Sebagai gantinya, Allen Pope dilepas ke Amerika Serikat. PRRI dan Permesta juga berhasil diselesaikan oleh TNI.

Referensi:

  • Wresniwiro. (2003). Kohanudnas Siaga Senantiasa. Yogyakarta: Percetakan AK Group

https://www.kompas.com/stori/read/2021/09/20/100000679/keterlibatan-amerika-serikat-dalam-prri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke