Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rumah Sakit pada Masa Peradaban Islam

Hal itu dilakukan melalui rumah sakit yang memberikan pengobatan bagi orang sakit, memberi makan, dan mengawasi perkembangan mereka.

Itulah bentuk rumah sakit yang tersebar di belahan dunia Islam saat itu.

Di samping itu, terdapat tempat yang berfungsi sebagai pusat pengembangan ilmu kedokteran sekaligus sebagai rumah sakit bernama Maristan atau Bimaristan.

Kata ini berasal dari bahasa Persia, bimar yang berarti sakit, dan stan yang memiliki arti tempat. Sehingga artinya adalah tempat orang sakit atau rumah sakit.

Rumah sakit pertama pada peradaban Islam

Para sejarawan berbeda pendapat terkait awal mula munculnya rumah sakit dalam sejarah Islam.

Beberapa mengatakan bahwa rumah sakit sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad.

Sementara sebagian lainnya berpendapat bahwa rumah sakit Islam pertama kali didirikan pada masa Dinasti Bani Umayyah.

Pada masa Abdullah bin Zubair, sahabat nabi, tertahan di Mekkah, terdapat tenda yang disebut al-maristan untuk mengobati orang-orang yang terluka.

Inilah yang kemudian disebut rumah sakit Islam pertama oleh beberapa ahli.

Akan tetapi, al-maristan dengan arti sebenarnya baru benar-benar dibangun pada masa kekhalifahan Al-Walid bin Abdul Malik dari Dinasti Bani Umayyah pada sekitar 706 atau 708 Masehi.

Kala itu, rumah sakit tersebut digunakan khusus untuk merawat para penderita lepra, yang memang sedang merajalela.

Setelah itu, banyak rumah sakit didirikan di berbagai belahan dunia Islam, bersamaan dengan bertambahnya kebutuhan tempat perawatan kesehatan pada saat Perang Salib.

Peraturan rumah sakit

Pada masa peradaban Islam, rumah sakit umumnya dibangun di atas bukit atau di samping sungai.

Sebab, dua lokasi tersebut dianggap sebagai tempat yang paling baik dan paling indah sehingga memenuhi syarat-syarat kesehatan.

Para pendirinya juga memerhatikan pemisahan antara laki-laki dan perempuan.

Oleh karena itu, pada setiap rumah sakit umumnya memiliki dua bagian, yang masing-masing menyerupai rumah sakit independen.

Selain itu, setiap rumah sakit memiliki bangsal-bangsal untuk berbagai macam penyakit, seperti bangsal khusus penyakit dalam, patah tulang, penyakit mata, dan sebagainya.

Dahulu, sebagian rumah sakit ada yang bergabung dengan sekolah atau kampus untuk mengajari ilmu kedokteran.

Macam-macam rumah sakit

Rumah sakit permanen

Rumah sakit permanen umumnya dibangun di kota-kota untuk memberikan pelayanan dan pengobatan bagi pasien. Sementara sebagian lainnya menginduk dengan sekolah atau masjid.

Jenis rumah sakit ini banyak tersebar di Kairo, Baghdad, Damaskus, Al-Quds, Wasit, Harran, Raqqah.

Rumah sakit keliling

Rumah sakit jenis ini telah dikenal lama oleh kaum muslim, di mana mereka membuat satu tim dokter untuk menyertai tentara Islam.

Pada periode selanjutnya, tim khusus ini juga kerap menyertai kafilah dagang dan kafilah haji yang pergi ke tanah suci agar dapat memberikan layanan medis semestinya.

Tim dokter tersebut ibarat rumah sakit keliling, yang dibekali obat-obatan, peralatan medis, makanan, dan pakaian.

Rumah sakit spesialis

Rumah sakit spesialis khusus untuk merawat penyakit-penyakit tertentu, seperti penyakit mental dan kusta.

Biasanya, rumah sakit jenis ini menyediakan ruang isolasi, di mana pasiennya tidak diperbolehkan berbaur dengan pasien lainnya.

Rumah sakit terkenal dari peradaban Islam

Salah satu rumah sakit yang terkenal dalam sejarah Islam adalah Rumah Sakit Al-Adhudi, yang didirikan oleh Adhdu Daulah Ibnu Buwaih pada 981 M di Baghdad.

Ketika didirikan, rumah sakit yang disebut termegah pada masanya ini memiliki 24 dokter, yang kemudian terus bertambah secara cepat.

Selain itu, Al-Adhudi juga dilengkapi dengan perpustakaan ilmiah yang besar, apotek, dan beberapa tempat untuk memasak.

Rumah sakit Islam bersejarah lainnya adalah Rumah Sakit An-Nuri Al-Kabir di Damaskus, yang didirikan oleh Sultan Adil Nuruddin Mahmud pada 1154 M.

An-Nuri Al-Kabir berukuran sangat besar dan tetap eksis hingga tahun 1899 M, atau hampir delapan abad lamanya.

Sementara Rumah Sakit Al-Manshuri Al-Kabir yang didirikan pada 1284 M disebut sebagai acuan dalam hal ketelitian, kebersihan, dan sistematika.

Rumah sakit ini dibangun oleh Raja Al-Manshur Saifuddin Qalawun di Kairo.

Referensi:

  • As-Sirjani, Raghib. (2009). Sumbangan Peradaban Islam pada Dunia. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
  • Mahasnah, Muhammad Husain. (2016). Pengantar Studi Sejarah Peradaban Islam. (Terjemahan, Muhammad Misbah). Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
 

https://www.kompas.com/stori/read/2021/09/17/090000579/rumah-sakit-pada-masa-peradaban-islam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke