Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kasimo Plan, Upaya Menyelesaikan Masalah Pangan Indonesia

Kasimo saat itu sedang menjabat sebagai Menteri Persediaan Makanan Rakyat. 

Pada awal kemerdekaan, Indonesia mengalami kekosongan kas negara dan pajak-pajak serta bea masuk lainnya yang juga merosot secara drastis.

Berawal dari situ, Kasimo kemudian mencetus Kasimo Plan. 

Tujuan dari Kasimo Plan sendiri ialah untuk meningkatkan produksi pangan dengan cara melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian. 

Dalam Kasimo Plan termuat sebuah rencana produksi tiga tahunan, 1948 hingga 1950 di bidang pangan. 

Setelah Kasimo Plan dijalankan, kondisi ekonomi bidang pangan di Indonesia mulai membaik. 

Awal Mula

Ketika Belanda menguasai Yogyakarta, ibu kota saat itu, hubungan Indonesia dengan negara asing terputus. 

Belanda tidak hanya memblokade masuknya perbekalan senjata, tetapi juga bahan pangan, sandang, dan kebutuhan penting lainnya, seperti obat-obatan serta alat transportasi. 

Adanya blokade tersebut lantas membuat kelangkaan pangan mulai terjadi di Indonesia. 

Keadaan juga menjadi semakin sulit setelah beratus-ribu orang mulai mengungsi dari daerah-daerah yang dijajah Belanda. 

Keprihatinan ini kemudian mendorong Menteri Muda IJ Kasimo mencetus gagasan Rencana Produksi Tiga Tahun (1948-1950) yang bernama Kasimo Plan. 

Ide Kasimo Plan sendiri terinspirasi dari lingkungan Kasimo, di mana ayahnya adalah seorang prajurit Keraton Yogyakarta. 

Pada masa itu, Kasimo melihat bagaimana ketidakadilan terjadi antara rakyat pribumi dan pemerintah kompeni pada masa penjajahan Belanda. 

Dari latar belakang keraton tersebut, ia kemudian berniat membuat kebijakan yang cenderung mendukung rakyat Indonesia di dalamnya. Kebijakan tersebut adalah Kasimo Plan. 

Kasimo Plan mulai disusun sejak 1947 yang kemudian direalisasikan tahun 1948. Tujuan dari Kasimo Plan adalah:

Isi

Isi dari Kasimo Plan adalah:

Pelaksanaan

Meski bukan program yang disetujui secara resi, Kasimo Plan telah menjadi dasar dari berbagai tindakan pemerintah dalam beberapa tahun terakhir. 

Pemerintah mulai menjalankan beberapa upaya untuk dapat memenuhi tujuannya. 

Pemerintah melakukan perluasan areal dan penanaman pertanian rakyat, meningkatkan produksi melalui bibit unggul, pendirian kebun bibit, perbaikan irigasi, dan pemeliharaaan kesuburan tanah. 

Selain itu, usaha penangkapan ikan laut juga diperluas dengan menambah jumlah perahu, kapal motor dengan perlengkapannya, kredit dan pelatihan bagi nelayan. 

Dilakukan pula identifikasi kebutuhan ternak di setiap daerah, agar dapat dilakukan penekanan pada ternak jenis apa yang harus lebih banyak diproduksi. 

Kemudian, Kementerian Kemakmuran juga membentuk Jawatan Perdagangan untuk menangani urusan ekspor-impor guna memperkuat posisi devisa, mengimpor barang-barang yang dibutuhkan pemerintah dan rakyat, dan mengatur pasokan serta harga barang.

Selain Jawatan Perdagangan, dibentuk juga Jawatan Koperasi. Tugasnya adalah untuk memperkuat perekonomian rakyat berdasarkan semangat gotong royong.

Bulan Juli 1947, jumlah koperasi yang terdaftar mencapai 2.700 buah. 

Sementara itu, Bank Rakyat Indonesia juga mengucurkan kredit perdagangan menengah dan perdagangan besar, kredit industri menengah dan industri besar, serta kredit perikanan.

Setelah Kasimo Plan dijalankan melalui program Rencana Tiga Tahun, tahun 1952, mulai tumbuh usaha-usaha perencanaan yang lebih bersifat menyeluruh.

Dari keberhasilan program Kasimo Plan ini, pemerintah Soekarno kemudian menyusun Rencana Lima Tahun pada 1956 hingga 1960.

Referensi: 

  • The Ministry of Agriculture of the Republic of Indonesia. (2005). 100 Years of the Ministry of Agriculture. Universitas Michigan: Ministry of Agriculture of the Republic of Indonesia.

https://www.kompas.com/stori/read/2021/09/02/130000779/kasimo-plan-upaya-menyelesaikan-masalah-pangan-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke