Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Prasasti Talang Tuo: Lokasi Penemuan, Isi, dan Maknanya

Prasasti ini pertama kali ditemukan oleh Louis Constant Westenenk pada 17 November 1920. Prasasti Talang Tuo ditemukan di daerah kaki Bukit Seguntang, dekat Palembang, dan saat ini disimpan di Museum Nasional Indonesia.

Isinya menceritakan tentang pembangunan taman oleh Sri Jayanasa untuk kesejahteraan semua makhluk.

Isi dari Prasasti Talang Tuo juga menginformasikan tentang aliran Buddha yang dianut pada masa Kerajaan Sriwijaya.

Isi Prasasti Talang Tuo

Prasasti Talang Tuo ditulis menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Melayu Kuno. Prasasti bertarikh 606 Saka atau 684 Masehi ini dipahatkan pada batu datar berukuran 50 cm x 80 cm.

Saat ditemukan, 14 baris isinya masih dapat dibaca dengan jelas dan kemudian diterjemahkan oleh van Ronkel dan Bosch.

Berikut ini bunyi isi Prasasti Talang Tuo.

swasti . sri saka warsa tita . 606 . ding dwitiya suklapaksa wulan caitra . sana tatkalana parlak sri ksetra ini . niparwuat

parwanda punta hiyang sri jayanaga. ini pranidhananda punta hiyang sawanakna yang nitanang di sini niyur pinang hanau ru

mwiya dnan samisrana yang kayu nimakan wuahna, tathapi. haur wuluh pattum ityevamadi, punarapi yang parlak wukan

dnan tawad talaga sawana yang wuatna sucarita parawis prayojanakan punyana sarwwa satwa saca racara, waropa yana tmu

sukha di asannakala di antara margga lai. tmu muah ya ahara dnan air niminumna sawanakna wuatna huma parlak mancak mu

ah ya manghidupi pasuprakara. marhulun tuwi wrddhi muah ya janan ya niknai sawanakna yang upasargga. pidanna swapnawighna. warang wua

tana kathamapi. anukula yang graha naksatra parawis di ya. nirwyadhi ajara kawuatanana. tathapi sawanakna yang bhrtyana.

satyarjjawa drdhabhakti muah ya dya. yang mitrana tuwi jana ya kapata yang winina mulang anukula bharyya muah ya waram stha.

nana lagi janan curi ucca wadhana paradara di sana. punarapi tmu ya kalyanamitra marwwanun wodhicitta dnan mattri

udhani di dang hyang ratnatraya janan marsarak dnan dang hyang ratnatraya. tathapi nityakala tyaga marsila ksanti marwwanun wiryya rajin.

tahu di samisrana silpakala parawis. samahita cinta. tmu ya prajna. smrti medhawi. punarapi dhairyyamani mahasattwa

wajrasarira. anupamasakti. jaya. tathapi jatismara. awikalendriya. mancak rupa. subhaga hasin halap. ade

yawakya. wrahmaswara. jadi laki swayambhu puna (ra) pi tmu ya cintamani nidhana. tmu janmawasita. karmmawasita. klesawasita. awasana tmu ya anuttarabhisamyaksamwodhi.

Terjemahan menurut Slamet Muljana.

Bahagia! Tahun Saka 606 pada hari kedua bulan terang caitra, itulah waktunya taman Sriksetra ini dibangun, milik Dapunta Hyang Sri Jayanaga.

Ini pesan Dapunta Hyang: Semua yang ditanam di sini; nyiur, pinang, enau, rumbia dan lain-lain yang (berupa) pohon, dimakan buahnya, serta aur, buluh betung dan yang semacam itu.

Demikian pula taman-taman lainnya dengan sebat telaga; semuanya yang dibuat, semua perbuatan baik, dimaksud untuk kebahagiaan semua makhluk yang bergerak dan tidak bergerak.

Hendaklah daya upaya beliau yang sangat baik itu mendapat kesukaan di kemudian hari dengan jalan lain.

Semoga beliau mendapat makanan dan air untuk minumnya.

Semuanya yang dibuatnya; ladang, kebun luas, menghidupi binatang-binatang, ramai para abdi suburlah.

Jauhkanlah beliau dari segala bencana, siksaan dan penyakit tidak dapat tidur.

Bagaimanapun, barang usahanya hendaklah berhasil baik, binatang-binatang lengkap semua, beliau dari sakit dibuat awet muda.

Dan lagi, hendaklah semua yang disebut abdi setia berbaktilah mereka pada beliau.

Yang menjadi sahabat beliau, janganlah mereka mengkhianati beliau; yang menjadi istri beliau hendaklah tetap setia sebagai istri pada beliau.

Di manapun beliau berada, janganlah melakukan pencurian, kecurangan, pembunuhan, dan perzinaan di situ.

Dan lagi, hendaklah beliau bertemu dengan khalyanamitra, membangun bodichita dengan maitra, menjadi pertapa pada dang hyang Ratnatraya, melainkan senantiasa teguh bersila dengan senang membangun tenaga, keuletan, pengetahuan tentang perbedaan semua sipakala dan pemusatan pikiran.

Mudah-mudahan beliau memperoleh pengetahuan, ingatan dan kecerdasan dan ketetapan mahasatwa badan manikam vajracarira yang sakti, kemenangan dan ingatan pada kelahiran yang telah lampau, indra lengkap, rupa penuh, kebahagiaan, kegembiraan, ketenangan, kata manis, suara Brahma, jadi laki-laki karena kekuatannya sendiri, hendaklah beliau memperoleh cintamanididhara, memperoleh janmawacita, karmmawacita, akhirnya beliau mendapat anuttarabisamyaksambhodi.

Makna Prasasti Talang Tuo

Isi Prasasti Talang Tuo yang cukup panjang tersebut memuat beberapa informasi penting, salah satunya tentang pembangunan Taman Sriksetra atas perintah Dapunta Hyang Sri Jayanasa, pendiri Kerajaan Sriwijaya.

Selain itu, banyak doa dan harapan, serta disebutkan pembangunan vihara, yang jelas menunjukkan sifat agama Buddha.

Prasasti Talang Tuo juga mengungkapkan bahwa Kerajaan Sriwijaya tengah berkonsentrasi untuk memakmurkan negerinya.

Sementara dari letak penemuannya, prasasti ini semakin mendukung argumen bahwa Kadatuan Sriwijaya berpusat di tepian Sungai Musi, di daerah Palembang, Sumatera Selatan.

Referensi:

  • Asiah, Nur. (2009). Ensiklopedia Peninggalan Bersejarah Indonesia. Jakarta: Mediantara Semesta.

https://www.kompas.com/stori/read/2021/08/19/150000079/prasasti-talang-tuo-lokasi-penemuan-isi-dan-maknanya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke