INDONESIA telah mengumpulkan 37 medali sepanjang keikutsertaan di Olimpiade sejak 1952. Medali pertama baru didapat pada 1988. Ada 41 atlet punya kontribusi atas capaian tersebut hingga Olimpiade Tokyo 2020.
Jumlah atlet melebihi medali karena sejumlah cabang olahraga mempertandingkan nomor berpasangan dan atau beregu. Catatan 37 medali olimpiade datang dari cabang olahraga yang resmi dipertandingkan.
Ini perlu digarisbawahi. Karena, badminton sejatinya telah mencatatkan sejarah kedigdayaan pula di olimpiade sejak masih menjadi nomor demonstration sports pada Olimpiade Munich 1972 dan exhibition sports pada Olimpiade Seoul 1988.
Baca juga: Jejak Indonesia di Sejarah Badminton Olimpiade dari Masa ke Masa
Untuk catatan awal juga, ada dua medali olimpiade bagi atlet Indonesia yang baru belakangan diterima, bukan saat ajang multieven itu berlangsung. Ini karena para atlet penerima medali di kemudian hari dinyatakan terbukti menggunakan doping.
Tambahan medali yang baru belakangan didapat itu adalah untuk hasil Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade London 2012.
Pada 2017, Raema Lisa Rumbewas dinyatakan berhak menerima medali perunggu untuk cabang angkat besi kelas 53 kilogram putri dari Olimpiade Beijing 2008. Ini menggeser Nastassia Novikawa dari Belarus yang dinyatakan menggunakan doping.
Sebelumnya, pada 2016, terkuaknya kasus doping menempatkan Citra Febrianti berhak menerima medali perak cabang angkat besi kelas 53 kilogram putri dari Olimpiade London 2012.
Semula, Citra ada di peringkat keempat klasemen. Namun, penerima medali perak dan perunggu cabang angkat besi kelas 53 kilogram putri Olimpiade London 2012 dinyatakan terbukti doping.
Biar enggak lupa atas capaian dan persembahan terbaik atlet-atlet Indonesia di olimpiade, berikut ini 41 nama dan sumbangsih mereka sesuai urutan abjad:
Pada Olimpiade Barcelona 1992, Indonesia merebut semua medali dari bulu tangkis nomor tunggal putra, termasuk all Indonesian's Final, yang memastikan medali emas dan perak didapat Indonesia.
Adapun medali perunggu saat itu menjadi milik bersama dari dua pemain yang gagal melaju ke babak final.
Olimpiade Barcelona 2012 adalah babak baru bagi badminton setelah bisa menjadi cabang olahraga yang resmi dipertandingkan di olimpide.
Baca juga: Jejak Indonesia di Sejarah Badminton Olimpiade dari Masa ke Masa
Anthony mempersembahkan medali perunggu dari cabang bulu tangkis nomor tunggal putra di Olimpiade Tokyo 2020.
Selain menambah perolehan medali bagi Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020, capaian Anthony Ginting ini memecah kebuntuan panjang prestasi badminton nomor tunggal putra Indonesia di olimpiade.
Sebelumnya, medali terakhir olimpiade bagi Indonesia dari nomor tersebut didapat di Olimpiade Athena 2004, yang mempersembahkan satu medali emas dan satu medali perak.
Paceklik medali olimpiade dari nomor tunggal putra, sempat terjadi juga di Olimpiade Atlanta 1996. Namun, pada Olimpiade Sydney 2000, sudah ada lagi medali didapat dari nomor ini.
Antonius Ariantho mempersembahkan medali perunggu dari cabang bulu tangkis nomor ganda putra di Olimpiade Atlanta 1996, berpasangan dengan Denny Kantono.
Apriyani Rahayu mempersembahkan medali emas dari cabang bulu tangkis nomor ganda putri Olimpiade Tokyo 2020, berpasangan dengan Greysia Polii.
Medali emas ini merupakan sejarah baru bagi cabang olahraga badminton nomor ganda putri Indonesia di olimpiade.
Jangankan medali, pasangan atlet ganda putri Indonesia sebelumnya belum ada yang dapat menembus babak semifinal di olimpiade. Capaian tertinggi sebelumnya adalah babak perempat final.
Ardy mempersembahkan medali perak dari cabang bulu tangkis nomor tunggal putra di Olimpiade Barcelona 1992.
Ardy menjadi salah satu atlet Indonesia yang menyapu bersih medali olimpiade dari cabang olahraga bulu tangkis nomor tunggal putra pada tahun itu.
Candra mempersembahkan medali emas dari cabang bulu tangkis nomor ganda putra di Olimpiade Sydney 2000, berpasangan dengan Tony Gunawan.
Citra mempersembahkan medali perak cabang angkat besi kelas 53 kilogram putri dari Olimpiade London 2012. Namun, medali ini baru dia dapatkan pada 2016, setelah penerima medali sebelumnya dinyatakan melakukan doping.
Hari ini ulang tahunnya Om Denny Kantono, legend PB Djarum asal Samarinda. Beliau pernah menduduki peringkat 1 dunia, meraih juara dunia 1995, medali perunggu Olimpiade Atlanta dan turut merebut Piala Thomas 1996. Selamat ulang tahun, legend! Ingat siapa partnernya dulu, Sobat? pic.twitter.com/z5aMaGEqkg
— PB Djarum (@PBDjarum) January 12, 2020
Denny Kantono mempersembahkan medali perunggu dari cabang bulu tangkis nomor ganda putra di Olimpiade Atlanta 1996, berpasangan dengan Antonius Ariantho.
Eddy Hartono mempersembahkan medali perak dari cabang bulu tangkis nomor ganda putra di Olimpiade Barcelona 1992, berpasangan dengan Rudy Gunawan.
Eko Yuli Irawan adalah pemilik empat medali olimpiade, dari empat olimpiade yang berbeda pula. Rinciannya:
Baca juga: Eko Yuli Irawan: Dulu Gembala Kambing, Kini Raih Perak Olimpiade Tokyo dan Ukir Sejarah
Eko juga adalah satu dari dua atlet angkat besi yang menyelamatkan muka Indonesia di ajang Olimpiade London 2012.
Setelah badminton gagal total menyumbang medali di olimpiade tersebut, angkat besi membuktikan konsistensinya mempersembahkan medali, salah satunya lewat Eko.
11. Eng Hian
Eng Hian mempersembahkan medali perunggu dari cabang bulu tangkis nomor ganda putra di Olimpiade Athena 2004, berpasangan dengan Flandy Limpele.
Eng Hian adalah juga pelatih pasangan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu, peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 dari badminton nomor ganda putri.
Baca juga: Di Balik Emas Greysia/Apriyani, Ada Eng Hian yang Nyaris Dicopot PBSI
Flandy Limpele mempersembahkan medali perunggu dari cabang bulu tangkis nomor ganda putra di Olimpiade Athena 2004, berpasangan dengan Eng Hian.
Greysia Polii mempersembahkan medali emas dari cabang bulu tangkis nomor ganda putri Olimpiade Tokyo 2020, berpasangan dengan Apriyani Rahayu.
Hendra Setiawan mempersembahkan medali emas dari cabang bulu tangkis nomor ganda putra di Olimpiade Beijing 2008, berpasangan dengan Markis Kido.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.