Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Indonesian Insight Kompas
Kelindan arsip, data, analisis, dan peristiwa

Arsip Kompas berkelindan dengan olah data, analisis, dan atau peristiwa kenyataan hari ini membangun sebuah cerita. Masa lalu dan masa kini tak pernah benar-benar terputus. Ikhtiar Kompas.com menyongsong masa depan berbekal catatan hingga hari ini, termasuk dari kekayaan Arsip Kompas.

Catatan Lengkap 41 Atlet Peraih 37 Medali Olimpiade bagi Indonesia

Kompas.com - 05/08/2021, 19:36 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

INDONESIA telah mengumpulkan 37 medali sepanjang keikutsertaan di Olimpiade sejak 1952. Medali pertama baru didapat pada 1988. Ada 41 atlet punya kontribusi atas capaian tersebut hingga Olimpiade Tokyo 2020.

Jumlah atlet melebihi medali karena sejumlah cabang olahraga mempertandingkan nomor berpasangan dan atau beregu. Catatan 37 medali olimpiade datang dari cabang olahraga yang resmi dipertandingkan.

Ini perlu digarisbawahi. Karena, badminton sejatinya telah mencatatkan sejarah kedigdayaan pula di olimpiade sejak masih menjadi nomor demonstration sports pada Olimpiade Munich 1972 dan exhibition sports pada Olimpiade Seoul 1988.

Baca juga: Jejak Indonesia di Sejarah Badminton Olimpiade dari Masa ke Masa

Untuk catatan awal juga, ada dua medali olimpiade bagi atlet Indonesia yang baru belakangan diterima, bukan saat ajang multieven itu berlangsung. Ini karena para atlet penerima medali di kemudian hari dinyatakan terbukti menggunakan doping.

Tambahan medali yang baru belakangan didapat itu adalah untuk hasil Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade London 2012. 

Pada 2017, Raema Lisa Rumbewas dinyatakan berhak menerima medali perunggu untuk cabang angkat besi kelas 53 kilogram putri dari Olimpiade Beijing 2008. Ini menggeser Nastassia Novikawa dari Belarus yang dinyatakan menggunakan doping.

Mantan atlet angkat besi nasional Lisa Rumbewas (tengah) terharu ketika menerima piagam penghargaan sebagai peraih medali perunggu Olimpiade Beijing 2008 cabang angkat besi kelas 53 kilogram dari anggota senior Komite Olimpiade Internasional Rita Soebowo (kiri) dan Ketua Olimpiade Indonesia Erick Thohir (kanan) di Jakarta, Minggu (3/12/2017). Saat Olimpiade Beijing 2008, Lisa hanya menempati peringkat empat kelas itu. Namun, hasil itu dikoreksi setelah tahun 2016, Komite Olimpiade Internasional menyatakan bahwa peraih medali perunggu kelas tersebut asal Belarusia Nastassia Novikava teruji positif menggunakan doping turinabol dan stanozolol. Seusai menerima medali, pin, dan medali yang telah dinanti sembilan tahun itu, Lisa sempat ambruk pingsan. Ia tak kuasa menahan haru atas capaian tersebut.KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH Mantan atlet angkat besi nasional Lisa Rumbewas (tengah) terharu ketika menerima piagam penghargaan sebagai peraih medali perunggu Olimpiade Beijing 2008 cabang angkat besi kelas 53 kilogram dari anggota senior Komite Olimpiade Internasional Rita Soebowo (kiri) dan Ketua Olimpiade Indonesia Erick Thohir (kanan) di Jakarta, Minggu (3/12/2017). Saat Olimpiade Beijing 2008, Lisa hanya menempati peringkat empat kelas itu. Namun, hasil itu dikoreksi setelah tahun 2016, Komite Olimpiade Internasional menyatakan bahwa peraih medali perunggu kelas tersebut asal Belarusia Nastassia Novikava teruji positif menggunakan doping turinabol dan stanozolol. Seusai menerima medali, pin, dan medali yang telah dinanti sembilan tahun itu, Lisa sempat ambruk pingsan. Ia tak kuasa menahan haru atas capaian tersebut.

Sebelumnya, pada 2016, terkuaknya kasus doping menempatkan Citra Febrianti berhak menerima medali perak cabang angkat besi kelas 53 kilogram putri dari Olimpiade London 2012.

Semula, Citra ada di peringkat keempat klasemen. Namun, penerima medali perak dan perunggu cabang angkat besi kelas 53 kilogram putri Olimpiade London 2012 dinyatakan terbukti doping. 

ARSIP KOMPAS Artikel di harian Kompas edisi 5 Agustus 2016 yang antara lain memuat informasi tentang perolehan medali bagi Citra Febrianti dari Olimpiade London 2012 karena terkuaknya kasus doping atlet penerima m

Daftar 41 atlet Indonesia peraih medali olimpiade 

Biar enggak lupa atas capaian dan persembahan terbaik atlet-atlet Indonesia di olimpiade, berikut ini 41 nama dan sumbangsih mereka sesuai urutan abjad:

1. Alan Budikusuma

Tunggal putra Indonesia Alan Budikusuma setelah memenangi pertandingan melawan petenis Denmark T.S. Lauridsen pada Olimpiade 1992 di Barcelona pada 4 Agustus 1992. Selanjutnya, Alan saat itu berhasil meraih emas Olimpiade.AFP/ALBERTO MARTIN Tunggal putra Indonesia Alan Budikusuma setelah memenangi pertandingan melawan petenis Denmark T.S. Lauridsen pada Olimpiade 1992 di Barcelona pada 4 Agustus 1992. Selanjutnya, Alan saat itu berhasil meraih emas Olimpiade.
Alan mempersembahkan medali emas dari cabang bulu tangkis nomor tunggal putra di Olimpiade Barcelona 1992. 

Pada Olimpiade Barcelona 1992, Indonesia merebut semua medali dari bulu tangkis nomor tunggal putra, termasuk all Indonesian's Final, yang memastikan medali emas dan perak didapat Indonesia. 

Adapun medali perunggu saat itu menjadi milik bersama dari dua pemain yang gagal melaju ke babak final. 

Olimpiade Barcelona 2012 adalah babak baru bagi badminton setelah bisa menjadi cabang olahraga yang resmi dipertandingkan di olimpide.

Baca juga: Jejak Indonesia di Sejarah Badminton Olimpiade dari Masa ke Masa

2. Anthony Sinisuka Ginting

Anthony Ginting dan medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020, Senin (3/8/2021). AFP/ALEXANDER NEMENOV Anthony Ginting dan medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020, Senin (3/8/2021).

Anthony mempersembahkan medali perunggu dari cabang bulu tangkis nomor tunggal putra di Olimpiade Tokyo 2020.

Selain menambah perolehan medali bagi Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020, capaian Anthony Ginting ini memecah kebuntuan panjang prestasi badminton nomor tunggal putra Indonesia di olimpiade. 

Sebelumnya, medali terakhir olimpiade bagi Indonesia dari nomor tersebut didapat di Olimpiade Athena 2004, yang mempersembahkan satu medali emas dan satu medali perak. 

Paceklik medali olimpiade dari nomor tunggal putra, sempat terjadi juga di Olimpiade Atlanta 1996. Namun, pada Olimpiade Sydney 2000, sudah ada lagi medali didapat dari nomor ini.

3. Antonius Budi Ariantho

Antonius Ariantho mempersembahkan medali perunggu dari cabang bulu tangkis nomor ganda putra di Olimpiade Atlanta 1996, berpasangan dengan Denny Kantono.

4. Apriyani Rahayu

Apriyani Rahayu, saat berpasangan dengan Greysia Polii melawan pasangan Sayaka Hirota/Yuki Fukushima di Olimpiade Tokyo 2020, pada 27 Jui 2021. Apriyani Rahayu dan Greysia Polii merebut medali emas nomor ganda putri bulu tangkis di Olimpiade Tokyo 2020 ini. AFP/ALEXANDER NEMENOV Apriyani Rahayu, saat berpasangan dengan Greysia Polii melawan pasangan Sayaka Hirota/Yuki Fukushima di Olimpiade Tokyo 2020, pada 27 Jui 2021. Apriyani Rahayu dan Greysia Polii merebut medali emas nomor ganda putri bulu tangkis di Olimpiade Tokyo 2020 ini.

Apriyani Rahayu mempersembahkan medali emas dari cabang bulu tangkis nomor ganda putri Olimpiade Tokyo 2020, berpasangan dengan Greysia Polii. 

Medali emas ini merupakan sejarah baru bagi cabang olahraga badminton nomor ganda putri Indonesia di olimpiade.

Jangankan medali, pasangan atlet ganda putri Indonesia sebelumnya belum ada yang dapat menembus babak semifinal di olimpiade. Capaian tertinggi sebelumnya adalah babak perempat final.

5. Ardy B Wiranata

Ardy B Wiranata, saat tampil di ajang Thomas Cup di Hongkong. Gambar diambil pada 21 Mei 1996. AFP/TOMMY CHENG Ardy B Wiranata, saat tampil di ajang Thomas Cup di Hongkong. Gambar diambil pada 21 Mei 1996.

Ardy mempersembahkan medali perak dari cabang bulu tangkis nomor tunggal putra di Olimpiade Barcelona 1992.

Ardy menjadi salah satu atlet Indonesia yang menyapu bersih medali olimpiade dari cabang olahraga bulu tangkis nomor tunggal putra pada tahun itu. 

6. Candra Wijaya

Candra Wijaya berpose di sela acara International Badminton Centre, Semanan, Jakarta Barat, pada 18 September 2014. KOMPAS/JOHANES GALUH BIMANTARA Candra Wijaya berpose di sela acara International Badminton Centre, Semanan, Jakarta Barat, pada 18 September 2014.

Candra mempersembahkan medali emas dari cabang bulu tangkis nomor ganda putra di Olimpiade Sydney 2000, berpasangan dengan Tony Gunawan.

7. Citra Febrianti

Lifter putri Indonesia, Citra Febrianti, berlaga di cabang angkat besi dalam Pekan Olahraga Solidaritas Islam (ISG) 2013 di Wisma Serbaguna Jakabaring, Palembang, Selasa (24/9/2013). KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO Lifter putri Indonesia, Citra Febrianti, berlaga di cabang angkat besi dalam Pekan Olahraga Solidaritas Islam (ISG) 2013 di Wisma Serbaguna Jakabaring, Palembang, Selasa (24/9/2013).

Citra mempersembahkan medali perak cabang angkat besi kelas 53 kilogram putri dari Olimpiade London 2012. Namun, medali ini baru dia dapatkan pada 2016, setelah penerima medali sebelumnya dinyatakan melakukan doping.

8. Denny Kantono

 

Denny Kantono mempersembahkan medali perunggu dari cabang bulu tangkis nomor ganda putra di Olimpiade Atlanta 1996, berpasangan dengan Antonius Ariantho.

9. Eddy Hartono

Eddy Hartono mempersembahkan medali perak dari cabang bulu tangkis nomor ganda putra di Olimpiade Barcelona 1992, berpasangan dengan Rudy Gunawan.

10. Eko Yuli Irawan

Lifter Indonesia Eko Yuli Irawan tersenyum seusai melakukan angkatan clean and jerk dalam kelas 61 kg putra Grup A Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum, Tokyo, Jepang, Minggu (25/7/2021). Eko Yuli berhasil mempersembahkan medali perak dengan total angkatan 302 kg.ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN Lifter Indonesia Eko Yuli Irawan tersenyum seusai melakukan angkatan clean and jerk dalam kelas 61 kg putra Grup A Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum, Tokyo, Jepang, Minggu (25/7/2021). Eko Yuli berhasil mempersembahkan medali perak dengan total angkatan 302 kg.

Eko Yuli Irawan adalah pemilik empat medali olimpiade, dari empat olimpiade yang berbeda pula. Rinciannya:

  • medali perunggu di Olimpiade Beijing 2008 dari cabang angkat besi kelas 56 kilogram putra
  • medali perak di Olimpiade London 2012 dari cabang angkat besi kelas 62 kilogram putra
  • medali perak di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 dari cabang angkat besi kelas 62 kilogram putra
  • medali perak di Olimpiade Tokyo 2020 dari cabang angkat besi kelas 61 kilogram putra

Baca juga: Eko Yuli Irawan: Dulu Gembala Kambing, Kini Raih Perak Olimpiade Tokyo dan Ukir Sejarah

Eko juga adalah satu dari dua atlet angkat besi yang menyelamatkan muka Indonesia di ajang Olimpiade London 2012.

Setelah badminton gagal total menyumbang medali di olimpiade tersebut, angkat besi membuktikan konsistensinya mempersembahkan medali, salah satunya lewat Eko.

11. Eng Hian

Aksi Eng Hian (belakang) saat masih menjadi pemain di lapangan, berpasangan dengan Flandy Limpele, di Birmingham, Inggris, pada 13 Maret 2004. AFP/NICOLAS ASFOURI Aksi Eng Hian (belakang) saat masih menjadi pemain di lapangan, berpasangan dengan Flandy Limpele, di Birmingham, Inggris, pada 13 Maret 2004.

Eng Hian mempersembahkan medali perunggu dari cabang bulu tangkis nomor ganda putra di Olimpiade Athena 2004, berpasangan dengan Flandy Limpele.

Eng Hian adalah juga pelatih pasangan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu, peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 dari badminton nomor ganda putri. 

Baca juga: Di Balik Emas Greysia/Apriyani, Ada Eng Hian yang Nyaris Dicopot PBSI

12. Flandy Limpele

Flandy Limpele (kanan) dan Eng Hian, saat menerima medali perunggu Olimpiade Athena 2004, dari cabang bulu tangkis nomor ganda putra, di Goudi Olympic Hall, pada 20 Agustus 2004. AFP PHOTO/GOH CHAI HIN Flandy Limpele (kanan) dan Eng Hian, saat menerima medali perunggu Olimpiade Athena 2004, dari cabang bulu tangkis nomor ganda putra, di Goudi Olympic Hall, pada 20 Agustus 2004.

Flandy Limpele mempersembahkan medali perunggu dari cabang bulu tangkis nomor ganda putra di Olimpiade Athena 2004, berpasangan dengan Eng Hian.

13. Greysia Polii

Ekspresi Greysia Polii (kanan) dan Apriyani Rahayu begitu dipastikan merebut medali emas bulutangkis nomor ganda putri di Olimpiade Tokyo 2020, Senin (2/8/2021).AFP/ALEXANDER NEMENOV Ekspresi Greysia Polii (kanan) dan Apriyani Rahayu begitu dipastikan merebut medali emas bulutangkis nomor ganda putri di Olimpiade Tokyo 2020, Senin (2/8/2021).

Greysia Polii mempersembahkan medali emas dari cabang bulu tangkis nomor ganda putri Olimpiade Tokyo 2020, berpasangan dengan Apriyani Rahayu.

14. Hendra Setiawan

Hendra Setiawan (depan/kiri, memukul kok), saat tampil berpasangan dengan Markis Kido, di laga final Indonesia Open di Jakarta pada 25 September 2005. AFP/BAY ISMOYO Hendra Setiawan (depan/kiri, memukul kok), saat tampil berpasangan dengan Markis Kido, di laga final Indonesia Open di Jakarta pada 25 September 2005.

Hendra Setiawan mempersembahkan medali emas dari cabang bulu tangkis nomor ganda putra di Olimpiade Beijing 2008, berpasangan dengan Markis Kido. 

Prestasi mereka di nomor ganda putra belum mendapatkan penerus untuk mengulangnya lagi hingga Olimpiade Tokyo 2020.

Badminton nomor ganda putra sebelumnya adalah penyumbang tetap medali olimpiade bagi Indonesia sejak Olimpiade Barcelona 1992.

Namun, sejak Olimpiade Sydney 2000 hingga Olimpiade Tokyo 2020, tak ada satu pun medali olimpiade bagi Indonesia datang dari nomor ini, jangankan medali emas lagi.

15. Hendrawan

Penampilan Hendrawan di Singapura Open pada 21 Agustus 2002. AFP/ROSLAN RAHMAN Penampilan Hendrawan di Singapura Open pada 21 Agustus 2002.

Hendrawan mempersembahkan medali perak dari cabang bulu tangkis nomor tunggal putra di Olimpiade Sydney 2000.

16. Hermawan Susanto

Hermawan Susanto mempersembahkan medali perunggu dari nomor tunggal putra Olimpiade Barcelona 1992. KOMPAS/KARTONO RYADI Hermawan Susanto mempersembahkan medali perunggu dari nomor tunggal putra Olimpiade Barcelona 1992.

Hermawan Susanto mempersembahkan medali perunggu dari cabang bulu tangkis nomor tunggal putra di Olimpiade Barcelona 1992.

Bersama Alan Budikusuma dan Ardy B Wiranata, Hermawan Susanto menyapu bersih medali badminton nomor tunggal putra di olimpiade ini.

17.  Kusumawardhani

Foto kenangan ketika trio Srikandi Indonesia (dari kiri), Lilies Handayani, Nurfitriyana S Lantang, Kusumawardani, saat menerima medali perak di Olimpiade Seoul, Sabtu (1/10/1988). KOMPAS/KARTONO RIYADI Foto kenangan ketika trio Srikandi Indonesia (dari kiri), Lilies Handayani, Nurfitriyana S Lantang, Kusumawardani, saat menerima medali perak di Olimpiade Seoul, Sabtu (1/10/1988).

Kusumawardhani adalah satu dari tiga perempuan yang mempersembahkan medali pertama bagi Indonesia—bukan hanya untuk cabang ini—di olimpiade, sejak keikutsertaan Indonesia di ajang multieven ini pada 1952.

Bersama Lilies Handayani dan Nurfitriyana, Kusumawardhani mempersembahkan medali perak bagi Indonesia di Olimpiade Seoul 1988. 

Baca juga: Mengenang 3 Srikandi Peraih Medali Olimpiade Pertama bagi Indonesia

18. Lilies Handayani

Lilies Handayani, pemanah. Gambar diambil pada 7 Juli 2017. KOMPAS/AMBROSIUS HARTO Lilies Handayani, pemanah. Gambar diambil pada 7 Juli 2017.

Lilies adalah satu dari tiga perempuan yang mempersembahkan medali pertama bagi Indonesia di ajang olimpiade, sejak keikutsertaan Indonesia di ajang multieven ini pada 1952.

Bersama Kusumawardhani dan Nurfitriyana, Lilies mempersembahkan medali perak bagi Indonesia di Olimpiade Seoul 1988.

Kisah mereka bertiga sempat pula diangkat ke layar lebar dengan judul 3 Srikandi. 

Baca juga: Sinopsis Film 3 Srikandi, 3 Atlet Panahan Indonesia Raih Medali di Ajang Olimpiade

19. Liliyana Natsir

Ekspresi kemenangan Liliyana Natsir saat berpasangan dengan Tontowi Ahmad, seusai menundukkan Chan Peng Soon/Yen Wei Peck dari Malaysia di babak semifinal BCA Indonesia Open Super Series Premier 2017 di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, Sabtu (17/6/2017).KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Ekspresi kemenangan Liliyana Natsir saat berpasangan dengan Tontowi Ahmad, seusai menundukkan Chan Peng Soon/Yen Wei Peck dari Malaysia di babak semifinal BCA Indonesia Open Super Series Premier 2017 di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, Sabtu (17/6/2017).

Liliyana Natsir tidak hanya mempersembahkan satu medali olimpiade buat Indonesia. Satu medali emas dan satu medali perak dia persembahkan dari dua olimpiade yang berbeda.

Pada Olimpiade Beijing 2008, Liliyana yang berpasangan dengan Nova Widiyanto, mempersembahkan medali perak dari cabang bulu tangkis nomor ganda campuran.

Lalu, pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Liliyana mempersembahkan medali emas dari cabang bulu tangkis nomor ganda campuran, berpasangan dengan Tontowi Ahmad.

Sejak nomor ganda campuran dipertandingkan di Olimpiade Atlanta 1996, Indonesia telah mengumpulkan tiga medali, dengan dua di antaranya ada nama Liliyana.

Baca juga: Perhentian Akhir Liliyana Natsir, Terima Kasih Butet...

20. Maria Kristin Yulianti

Maria Kristin Yulianti dalam salah satu laganya di Sea Games XXV di Vietman, berhadapatn dengan Lydia Cheah Liy dari Malaysia, pada 13 Desember 2009. AFP/LIU JIN Maria Kristin Yulianti dalam salah satu laganya di Sea Games XXV di Vietman, berhadapatn dengan Lydia Cheah Liy dari Malaysia, pada 13 Desember 2009.

Maria mempersembahkan medali perunggu dari cabang bulu tangkis nomor tunggal putri di Olimpiade Beijing 2008.

Sejak itu, belum ada lagi atlet Indonesia dari cabang bulu tangkis nomor tunggal putri yang mempersembahkan medali olimpiade, hingga Olimpiade Tokyo 2020.

Maria Kristin Yulianti saat mempersembahkan medali perunggu ini telah pula memecah kekosongan medali olimpiade Indonesia dari nomor tunggal putri badminton.

Sebelumnya, medali terakhir di nomor ini didapat dari Olimpiade Atlanta 1996, yang mempersembahkan medali perak dan medali perunggu.

21. Markis Kido

Ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan (kiri) dan Markis Kido (kanan), ketika meraih medali emas Olimpiade Beijing 2008.AFP/ GOH CHAI HIN Ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan (kiri) dan Markis Kido (kanan), ketika meraih medali emas Olimpiade Beijing 2008.

Markis Kido mempersembahkan medali emas di Olimpiade Beijing 2008, dari cabang bulu tangkis nomor ganda putra, berpasangan dengan Hendra Setiawan. 

Medali emas olimpiade dari badminton nomor ganda putra belum terulang lagi sejak capaian Markis dan Hendra di Beijing, hingga Olimpiade Tokyo 2020.

Nomor ganda putra paceklik medali olimpiade sejak Olimpiade Sydney 2000, berkebalikan dengan sebelumnya yang menjadi penyumbang tetap medali sejak Olimpiade Barcelona 1992 hingga Olimpiade Beijing 2008.

Baca juga: Markis Kido Meninggal Dunia, Indonesia Kehilangan Pahlawan Bulu Tangkis

22. Mia Audina

Mia audina saat masih menjadi atlet Indonesia, dalam salah satu penampilannya di Piala Uber di Hongkong, pada 23 Mei 1996. AFP/TOMMY CHENG Mia audina saat masih menjadi atlet Indonesia, dalam salah satu penampilannya di Piala Uber di Hongkong, pada 23 Mei 1996.

Mia Audina mempersembahkan medali perak bagi Indonesia di Olimpiade Atlanta 1996, dari cabang bulu tangkis nomor tunggal putri. Saat ini Mia sudah beralih menjadi warga negara Belanda.

Butuh waktu 12 tahun sejak capaian Mia ini untuk nomor tunggal putri badminton kembali mempersembahkan medali olimpiade bagi Indonesia, yaitu melalui Maria Kristin Yulianti di Olimpiade Beijing 2008.

23. Minarti Timur

Minarti timur (depan) dalam salah satu penampilannya di Olimpiade Sydney 2000, berpasangan dengan Tri Kusharyanto di nomor ganda campuran, pada 20 September 2000. AFP/ROBYN BECK Minarti timur (depan) dalam salah satu penampilannya di Olimpiade Sydney 2000, berpasangan dengan Tri Kusharyanto di nomor ganda campuran, pada 20 September 2000.

Minarti Timur mempersembahkan medali perak dari cabang bulu tangkis nomor ganda campuran di Olimpiade Sydney 2000, berpasangan dengan Tri Kusharyanto. Dia di kemudian hari menjadi pelatih di PBSI. 

Inilah medali pertama Indonesia di olimpiade dari nomor ganda campuran bulu tangkis, sejak nomor ini dipertandingkan di Olimpiade Atlanta 1996. Indonesia telah mengumpulkan tiga medali olimpiade dari nomor ini.

24. Nova Widianto

Nova Widianto setelah melepaskan smash dalam salah satu pertandingan nomor ganda campuran di Piala Sudirman, berpasangan dengan Liliyana Natsir. Gambar diambil pada 16 Juni 2007.AFP/BRIAN STEWART Nova Widianto setelah melepaskan smash dalam salah satu pertandingan nomor ganda campuran di Piala Sudirman, berpasangan dengan Liliyana Natsir. Gambar diambil pada 16 Juni 2007.

Berpasangan dengan Liliyana Natsir, Nova Widiyanto mempersembahkan medali perak Olimpiade Beijing 2008, dari cabang bulu tangkis nomor ganda campuran.

Ini adalah satu dari tiga medali olimpiade Indonesia yang dipersembahkan nomor ganda campuran badminton, sejak dipertandingkan pada Olimpiade Atlanta 1996. 

25. Nurfitriyana Saiman

Nurfitriyana Saiman. Peraih medali perak pada olimpiade Seoul tahun 1988, yang kemudian menjadi pelatih, termasuk untuk Olimpiade Tokyo 2020.KOMPAS/PRIYOMBODO Nurfitriyana Saiman. Peraih medali perak pada olimpiade Seoul tahun 1988, yang kemudian menjadi pelatih, termasuk untuk Olimpiade Tokyo 2020.
Bersama Lilies Handayani dan Kusumawardhani, Nurfitriyana adalah peraih medali pertama olimpiade bagi Indonesia. Melalui panahan, mereka mempersembahkan medali perak di Olimpiade Seoul 1988. 

Terkini, Nurfitriyana menjadi pelatih bagi tim panahan Indonesia, termasuk yang ikut berkompetisi di Olimpiade Tokyo 2020. Namun, capaian medali olimpiade dari panahan belum terulang kembali hingga saat ini.

26. Raema Lisa Rumbewas

Salah satu penampilan Raema Lisa Rumbewas di Asian Games 2006, di Doha, Qatar.KOMPAS/DANU KUSWORO Salah satu penampilan Raema Lisa Rumbewas di Asian Games 2006, di Doha, Qatar.

Lisa Rumbewas mempersembahkan tiga medali olimpiade dari dua kelas angkat besi di tiga olimpiade berbeda. Rinciannya:

  • Medali perak Olimpiade Sydney 2000 dari cabang angkat besi kelas 48 kilogram putri.
  • Medali perak Olimpiade Athena 2004 dari cabang angkat besi kelas 53 kilogram putri.
  • Medali perunggu Olimpiade Beijing 2008 dari cabang angkat besi kelas 53 kilogram putri.

Khusus untuk medali dari Olimpiade Beijing 2008, Lisa baru mendapatkannya pada 2017, setelah pemilik medali sebelumnya dinyatakan terbukti doping. 

27. Rahmat Erwin

Penampilan Rahmat Erwin Abdullah di Sea Games 2019, yang menjadikannya berhak atas medali emas untuk cabang angkat besi kelas 73 kilogram putra, setelah mencatatkan angkatan terbaik 322 kilogram, di Ninoy Aquino Memorial Stadium, Manila, Filipina, Rabu (4/12/2019). KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Penampilan Rahmat Erwin Abdullah di Sea Games 2019, yang menjadikannya berhak atas medali emas untuk cabang angkat besi kelas 73 kilogram putra, setelah mencatatkan angkatan terbaik 322 kilogram, di Ninoy Aquino Memorial Stadium, Manila, Filipina, Rabu (4/12/2019).

Rahmat menjadi satu dari enam atlet yang mempersembahkan lima medali dari Olimpiade Tokyo 2020, yaitu medali perunggu dari cabang angkat besi kelas 73 kilogram putra.

Baca juga: Medali-medali Indonesia di Olimpiade dari Masa ke Masa 

28. Rexy Mainaky

Salah satu penampilan Rexy Mainaky di laga final JVC Asian Badminton Championship di Stadon Indoor Senayan Jakarta, 3 November 2000. AFP/AMIN Salah satu penampilan Rexy Mainaky di laga final JVC Asian Badminton Championship di Stadon Indoor Senayan Jakarta, 3 November 2000.

Rexy Mainaky mempersembahkan medali emas di Olimpiade Atlanta 1996, dari cabang bulu tangkis nomor ganda putra, berpasangan dengan Ricky Subagdja.

Pasangan ini mengawali rentetan medali emas olimpiade Indonesia dari nomor ganda putra, sebagai bagian dari konsistensi persembahan medali dari nomor ini sejak Olimpiade Barcelona 1992.

Namun, sumbangsih medali dari nomor ganda putra mampat sejak Olimpiade London 2012. Medali terakhir dari nomor ini dipersembahkan oleh pasangan Markis Kido dan Hendra Setiawan, berupa medali emas Olimpiade Beijing 2008.  

29. Ricky Subagdja

Ricky Subagdja. Gambar diambail pada 17 Desember 1998, setelah dia memenangi medali emas Asian Games XIII di Thailand, di cabang bulu tangkis nomor ganda putra berpasangan dengan Rexy Mainaky. Mereka juga meraih medali emas di nomor yang sama di Olimpiade Atlanta 1996. AFP/TOSHIFUMI KITAMURA Ricky Subagdja. Gambar diambail pada 17 Desember 1998, setelah dia memenangi medali emas Asian Games XIII di Thailand, di cabang bulu tangkis nomor ganda putra berpasangan dengan Rexy Mainaky. Mereka juga meraih medali emas di nomor yang sama di Olimpiade Atlanta 1996.

Ricky Subagdja mempersembahkan medali emas bagi Indonesia di Olimpiade Atlanta 1996, dari cabang bulu tangkis nomor ganda putra, berpasangan dengan Rexy Mainaky.

30. Rudy Gunawan

Rudy Gunawan mempersembahkan medali perak dari cabang bulu tangkis nomor ganda putra di Olimpiade Barcelona 1992, berpasangan dengan Eddy Hartono.

31. Sony Dwi Kuncoro

Pebulutangkis asal Surabaya, Sony Dwi Kuncoro saat mengikuti Indonesia Master 2019 yang berlangsung di GOR Ken Arok Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (01/10/2019) malam.KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Pebulutangkis asal Surabaya, Sony Dwi Kuncoro saat mengikuti Indonesia Master 2019 yang berlangsung di GOR Ken Arok Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (01/10/2019) malam.

Sony mempersembahkan medali perunggu bagi Indonesia di Olimpiade Athena 2004, dari cabang bulu tangkis nomor tunggal putra. 

Medali Sony adalah satu dari dua medali olimpiade terakhir Indonesia dari nomor tunggal putra badminton, sebelum Anthony Sinisuka Ginting memecah kebuntuan tersebut di Olimpiade Tokyo 2020.

32.  Sri Indriyani

Salah satu penampilan Sri Indriyani, saat memenangi medali emas angkat besi kelas 46 kilogram putri di Sea Games 19 di Jakarta, pada 13 Oktober 1997. AFP/KEMAL JUFRI Salah satu penampilan Sri Indriyani, saat memenangi medali emas angkat besi kelas 46 kilogram putri di Sea Games 19 di Jakarta, pada 13 Oktober 1997.

Sri Indriyani mempersembahkan medali perunggu bagi Indonesia di Olimpiade Sydney 2000, dari cabang olahraga angkat besi kelas 53 kilogram putri. 

Perolehan medali Indonesia dari angkat besi di Olimpiade Sydney 2000 merupakan awal dari konsistensi kontribusi cabang ini di setiap olimpiade hingga Olimpiade Tokyo 2000.

33. Sri Wahyuni

Atlet angkat besi Jawa Barat, Sri Wahyuni Agustiani bertanding dalam kelas 48 kg pada PON XIX/2016 di Stadion Gelora Sabilulungan Si Jalak Harupat, Bandung, Selasa (20/9/2016). Ia meraih emas dengan total angkatan 182 kg.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Atlet angkat besi Jawa Barat, Sri Wahyuni Agustiani bertanding dalam kelas 48 kg pada PON XIX/2016 di Stadion Gelora Sabilulungan Si Jalak Harupat, Bandung, Selasa (20/9/2016). Ia meraih emas dengan total angkatan 182 kg.

Sri Wahyuni mempersembahkan medali perak bagi Indonesia di Olimpiade Rio de Janeiro 2016, dari cabang olahraga angkat besi kelas 48 kilogram putri. 

34. Susy Susanti

Tunggal putri Indonesia Susy Susanti melakukan servis saat melawan Misako Mizui dari Jepang pada pertandingan bulu tangkis Piala Uber. Susy Susanti menang 11-3, 11-5. Susy Susanti adalah peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992.AFP/TOMMY CHENG Tunggal putri Indonesia Susy Susanti melakukan servis saat melawan Misako Mizui dari Jepang pada pertandingan bulu tangkis Piala Uber. Susy Susanti menang 11-3, 11-5. Susy Susanti adalah peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992.

Susy Susanti mempersembahkan dua medali olimpiade bagi Indonesia, yaitu:

  • medali emas Olimpiade Barcelona 1992 dari cabang olahraga bulu tangkis nomor tunggal putri
  • medali perunggu Olimpiade Atlanta1996 dari cabang olahraga bulu tangkis nomor tunggal putri

Susy juga tercatat sebagai penerima medali emas pertama bulu tangkis di olimpiade setelah badminton resmi menjadi cabang olahraga resmi yang dipertandingkan di olimpiade.

Baca juga: Jejak Indonesia di Sejarah Badminton Olimpiade dari Masa ke Masa

35. Taufik Hidayat

Taufik Hidayat dalam penampilannya di Olimpiade London 2012. Gambar diambil pada 1 Agustus 2012. AFP/ADEK BERRY Taufik Hidayat dalam penampilannya di Olimpiade London 2012. Gambar diambil pada 1 Agustus 2012.

Taufik Hidayat mempersembahkan medali emas bagi Indonesia di Olimpiade Athena 2004, dari cabang badminton nomor tunggal putra.

Namun, capaian ini tidak terulang lagi, termasuk di Olimpiade London 2012. Olimpiade ini adalah catatan paling buram bagi bulu tangkis Indonesia di ajang olimpiade.

Indonesia gagal total mendapatkan satu pun medali dari cabang ini di Olimpiade London 2012, jangankan mempertahankan tradisi medali emas. 

Medali olimpiade bagi Indonesia dari badminton nomor tunggal putra baru didapat lagi oleh Anthony Sinisuka Ginting di Olimpiade 2020. 

36. Tontowy Ahmad

Salah satu aksi Tontowi Ahmad saat berpasangan dengan Liliyana Natsir di  laga Indonesia Open 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (5/7/2018). KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Salah satu aksi Tontowi Ahmad saat berpasangan dengan Liliyana Natsir di laga Indonesia Open 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (5/7/2018).

Tontowi Ahmad mempersembahkan medali emas bagi Indonesia di Olimpiade Rio de Janeiro 2016, lewat cabang olahraga bulu tangkis nomor ganda campuran, berpasangan dengan Liliyana Natsir.

Sering berganti-ganti nomor dan pasangan bermain, Tontowi juga sempat pula berpasangan dengan Apriyani Rahayu—peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 dari nomor ganda putri. 

37.  Tony Gunawan

Ekspresi Tony Gunawan (kiri) ketika memastikan diri merebut medali emas badminton nomor ganda putra di Olimpiade Sydney 2000, pada 21 September 2000. Dia berpasangan dengan Candra Wijaya.AFP/ROBYN BECK Ekspresi Tony Gunawan (kiri) ketika memastikan diri merebut medali emas badminton nomor ganda putra di Olimpiade Sydney 2000, pada 21 September 2000. Dia berpasangan dengan Candra Wijaya.

Tony Gunawan mempersembahkan medali emas bagi Indonesia di Olimpiade Sydney 2000, dari cabang badminton nomor ganda putra. Dia berpasangan dengan Candra Wijaya.

Namun, Tony kemudian memutuskan menjadi atlet sekaligus warga negara Amerika Serikat.

38. Tri Kusharjanto

Tri Kusharjanto saat beraksi di laga beregu Asian Games Busan 2002. Gambar diambil pada 7 Oktober 2002. AFP/TORSTEN BLACKWOOD Tri Kusharjanto saat beraksi di laga beregu Asian Games Busan 2002. Gambar diambil pada 7 Oktober 2002.

Tri Kusharjanto mempersembahkan medali perak bagi Indonesia di Olimpiade Sydney 2000 lewat cabang olahraga badminton nomor ganda campuran. Dia berpasangan dengan Minarti Timur.

Prestasi mereka adalah satu dari tiga medali olimpiade Indonesia yang datang dari nomor ganda campuran bulu tangkis, sejak nomor tersebut dipertandingkan di olimpiade pada 1996.

Dua medali lain dipersembahkan oleh Liliyana Natsir, di dua olimpiade berbeda dan pasangan berbeda, yaitu dengan Nova Widianto di Olimpiade Beijing 2008 dan Tontowi Ahmad di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. 

39. Triyatno

Salah satu aksi Triyatno dalam cabang olahraga angkat besi kelas 69 kilogram di Asian Games 2018 di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Rabu (22/08/2018). ANDREAS LUKAS ALTOBELI Salah satu aksi Triyatno dalam cabang olahraga angkat besi kelas 69 kilogram di Asian Games 2018 di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Rabu (22/08/2018).

Triyatno mempersembahkan dua medali olimpiade bagi Indonesia dari dua nomor angkat besi dan dua olimpiade yang berbeda, yaitu:

  • medali perunggu di Olimpiade Beijing 2008 dari kelas 62 kilogram putra
  • medali perak Olimpiade London 2012 dari kelas 69 kilogram putra

Di Olimpiade London 2012, Tri turut menjadi penyelamat muka Indonesia bersama Eko Yuli Irawan dari cabang olahraga angkat besi juga, setelah bulu tangkis gagal total mempersembahkan medali.

Angkat besi menjadi satu-satunya cabang olahraga yang mempersembahkan medali bagi Indonesia di Olimpiade London 2012.

Bahkan, sumbangsih cabang ini bertambah lagi, setelah pada 2016 Citra Febrianti dinyatakan memenangi medali perunggu untuk kelas 53 kilogram putri. Peraih medali sebelumnya dinyatakan terbukti memakai doping.

40. Winarni binti Slamet

Juara Dunia Angkat Besi 1997 Winarni saat ini sedang berjuang untuk kesembuhan anaknya Faris (2,5 tahun) yang mengalami kelainan bawaan lahir atresia esofagus. Selain jadi juara dunia, Winarni mempersembahkan medali perunggu untuk Indonesia pada Olimpiade Sydney 2020. Gambar diambil pada 28 Juli 2018.
KOMPAS/DENTY PIAWAI NASTITIE Juara Dunia Angkat Besi 1997 Winarni saat ini sedang berjuang untuk kesembuhan anaknya Faris (2,5 tahun) yang mengalami kelainan bawaan lahir atresia esofagus. Selain jadi juara dunia, Winarni mempersembahkan medali perunggu untuk Indonesia pada Olimpiade Sydney 2020. Gambar diambil pada 28 Juli 2018.

Winarni mempersembahkan medali perunggu untuk Indonesia di Olimpiade Sydney 2000, lewat cabang angkat besi kelas 58 kilogram putri. 

Dia adalah satu dari tiga peraih medali olimpiade dari angkat besi yang mengawali konsistensi persembahan medali dari cabang olahraga ini di setiap ajang olimpiade hingga kini.

Baca juga: Juara Dunia Angkat Besi Berjuang demi Kesembuhan Sang Buah Hati

41. Windy Cantika Aisah

Lifter putri Indonesia Windy Cantika Aisah melakukan angkatan snatch dalam kelas 49 Kg Putri Grup A Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum, Tokyo, Jepang, Sabtu (24/7/2021). Windy Cantika berhasil mempersembahkan medali pertama bagi Indonesia yakni perunggu dengan total angkatan 194 Kg.ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN Lifter putri Indonesia Windy Cantika Aisah melakukan angkatan snatch dalam kelas 49 Kg Putri Grup A Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum, Tokyo, Jepang, Sabtu (24/7/2021). Windy Cantika berhasil mempersembahkan medali pertama bagi Indonesia yakni perunggu dengan total angkatan 194 Kg.

Windy mempersembahkan medali perunggu bagi Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 lewat cabang angkat besi kelas 48 kilogram putri.

Medali Windy adalah pembuka perolehan total lima medali yang didapat Indonesia di Olimpiade 2020. 

Baca juga: Kisah Windy Cantika, dari Angkat Paralon hingga Harumkan Nama Indonesia di Olimpiade

 

Naskah: KOMPAS.com/PALUPI ANNISA AULIANI

Catatan:

Naskah utuh artikel harian Kompas yang dikutip dalam tulisan ini dapat diakses publik melalui layanan Kompas Data.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Atmosfer Sendu Ruang Ganti Timnas U23 Indonesia Usai Urung ke Olimpiade

Atmosfer Sendu Ruang Ganti Timnas U23 Indonesia Usai Urung ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Hasil Liga Europa: Atalanta Vs Leverkusen di Final, Sejarah bagi Sang Dewi

Hasil Liga Europa: Atalanta Vs Leverkusen di Final, Sejarah bagi Sang Dewi

Liga Lain
Erick Thohir: Terima Kasih, Skuad Garuda Muda!

Erick Thohir: Terima Kasih, Skuad Garuda Muda!

Timnas Indonesia
Apresiasi Presiden FIFA Terhadap Perjuangan Timnas U23 Indonesia

Apresiasi Presiden FIFA Terhadap Perjuangan Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Piala Asia U17 Putri 2024: Timnas Indonesia Kalah Telak dari Korsel

Hasil Piala Asia U17 Putri 2024: Timnas Indonesia Kalah Telak dari Korsel

Timnas Indonesia
Hasil Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1: Garuda Kalah, STY Kartu Merah, Olimpiade Harus Menunggu

Hasil Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1: Garuda Kalah, STY Kartu Merah, Olimpiade Harus Menunggu

Timnas Indonesia
LIVE Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1: Penalti Lawan Gagal, STY Dapat Kartu Merah

LIVE Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1: Penalti Lawan Gagal, STY Dapat Kartu Merah

Timnas Indonesia
LIVE Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1, Sapuan Nathan Selamatkan Garuda Muda

LIVE Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1, Sapuan Nathan Selamatkan Garuda Muda

Timnas Indonesia
HT Timnas U23 Indonesia Vs Guinea: Jebolan Barcelona Cetak Gol, Garuda Muda Tertinggal

HT Timnas U23 Indonesia Vs Guinea: Jebolan Barcelona Cetak Gol, Garuda Muda Tertinggal

Timnas Indonesia
LIVE Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1, Penalti Eks Barcelona Bawa Lawan Unggul

LIVE Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1, Penalti Eks Barcelona Bawa Lawan Unggul

Timnas Indonesia
Susunan Pemain Indonesia Vs Guinea, Rafael Struick dan Nathan Starter

Susunan Pemain Indonesia Vs Guinea, Rafael Struick dan Nathan Starter

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Indonesia Vs Guinea, Kickoff 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia Vs Guinea, Kickoff 20.00 WIB

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, Kata Ketua Badan Timnas soal Elkan Baggott

Indonesia Vs Guinea, Kata Ketua Badan Timnas soal Elkan Baggott

Timnas Indonesia
Petinggi Persib Harap Dua Kubu Suporter Bisa Hadir di Championship Series Liga 1

Petinggi Persib Harap Dua Kubu Suporter Bisa Hadir di Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Madrid ke Final Liga Champions, Sensasi Ancelotti dan Dongeng 'Comeback' Los Blancos

Madrid ke Final Liga Champions, Sensasi Ancelotti dan Dongeng "Comeback" Los Blancos

Liga Champions
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com