Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Indonesian Insight Kompas
Kelindan arsip, data, analisis, dan peristiwa

Arsip Kompas berkelindan dengan olah data, analisis, dan atau peristiwa kenyataan hari ini membangun sebuah cerita. Masa lalu dan masa kini tak pernah benar-benar terputus. Ikhtiar Kompas.com menyongsong masa depan berbekal catatan hingga hari ini, termasuk dari kekayaan Arsip Kompas.

Catatan Lengkap 41 Atlet Peraih 37 Medali Olimpiade bagi Indonesia

Kompas.com - 05/08/2021, 19:36 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

INDONESIA telah mengumpulkan 37 medali sepanjang keikutsertaan di Olimpiade sejak 1952. Medali pertama baru didapat pada 1988. Ada 41 atlet punya kontribusi atas capaian tersebut hingga Olimpiade Tokyo 2020.

Jumlah atlet melebihi medali karena sejumlah cabang olahraga mempertandingkan nomor berpasangan dan atau beregu. Catatan 37 medali olimpiade datang dari cabang olahraga yang resmi dipertandingkan.

Ini perlu digarisbawahi. Karena, badminton sejatinya telah mencatatkan sejarah kedigdayaan pula di olimpiade sejak masih menjadi nomor demonstration sports pada Olimpiade Munich 1972 dan exhibition sports pada Olimpiade Seoul 1988.

Baca juga: Jejak Indonesia di Sejarah Badminton Olimpiade dari Masa ke Masa

Untuk catatan awal juga, ada dua medali olimpiade bagi atlet Indonesia yang baru belakangan diterima, bukan saat ajang multieven itu berlangsung. Ini karena para atlet penerima medali di kemudian hari dinyatakan terbukti menggunakan doping.

Tambahan medali yang baru belakangan didapat itu adalah untuk hasil Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade London 2012. 

Pada 2017, Raema Lisa Rumbewas dinyatakan berhak menerima medali perunggu untuk cabang angkat besi kelas 53 kilogram putri dari Olimpiade Beijing 2008. Ini menggeser Nastassia Novikawa dari Belarus yang dinyatakan menggunakan doping.

Mantan atlet angkat besi nasional Lisa Rumbewas (tengah) terharu ketika menerima piagam penghargaan sebagai peraih medali perunggu Olimpiade Beijing 2008 cabang angkat besi kelas 53 kilogram dari anggota senior Komite Olimpiade Internasional Rita Soebowo (kiri) dan Ketua Olimpiade Indonesia Erick Thohir (kanan) di Jakarta, Minggu (3/12/2017). Saat Olimpiade Beijing 2008, Lisa hanya menempati peringkat empat kelas itu. Namun, hasil itu dikoreksi setelah tahun 2016, Komite Olimpiade Internasional menyatakan bahwa peraih medali perunggu kelas tersebut asal Belarusia Nastassia Novikava teruji positif menggunakan doping turinabol dan stanozolol. Seusai menerima medali, pin, dan medali yang telah dinanti sembilan tahun itu, Lisa sempat ambruk pingsan. Ia tak kuasa menahan haru atas capaian tersebut.KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH Mantan atlet angkat besi nasional Lisa Rumbewas (tengah) terharu ketika menerima piagam penghargaan sebagai peraih medali perunggu Olimpiade Beijing 2008 cabang angkat besi kelas 53 kilogram dari anggota senior Komite Olimpiade Internasional Rita Soebowo (kiri) dan Ketua Olimpiade Indonesia Erick Thohir (kanan) di Jakarta, Minggu (3/12/2017). Saat Olimpiade Beijing 2008, Lisa hanya menempati peringkat empat kelas itu. Namun, hasil itu dikoreksi setelah tahun 2016, Komite Olimpiade Internasional menyatakan bahwa peraih medali perunggu kelas tersebut asal Belarusia Nastassia Novikava teruji positif menggunakan doping turinabol dan stanozolol. Seusai menerima medali, pin, dan medali yang telah dinanti sembilan tahun itu, Lisa sempat ambruk pingsan. Ia tak kuasa menahan haru atas capaian tersebut.

Sebelumnya, pada 2016, terkuaknya kasus doping menempatkan Citra Febrianti berhak menerima medali perak cabang angkat besi kelas 53 kilogram putri dari Olimpiade London 2012.

Semula, Citra ada di peringkat keempat klasemen. Namun, penerima medali perak dan perunggu cabang angkat besi kelas 53 kilogram putri Olimpiade London 2012 dinyatakan terbukti doping. 

ARSIP KOMPAS Artikel di harian Kompas edisi 5 Agustus 2016 yang antara lain memuat informasi tentang perolehan medali bagi Citra Febrianti dari Olimpiade London 2012 karena terkuaknya kasus doping atlet penerima m

Daftar 41 atlet Indonesia peraih medali olimpiade 

Biar enggak lupa atas capaian dan persembahan terbaik atlet-atlet Indonesia di olimpiade, berikut ini 41 nama dan sumbangsih mereka sesuai urutan abjad:

1. Alan Budikusuma

Tunggal putra Indonesia Alan Budikusuma setelah memenangi pertandingan melawan petenis Denmark T.S. Lauridsen pada Olimpiade 1992 di Barcelona pada 4 Agustus 1992. Selanjutnya, Alan saat itu berhasil meraih emas Olimpiade.AFP/ALBERTO MARTIN Tunggal putra Indonesia Alan Budikusuma setelah memenangi pertandingan melawan petenis Denmark T.S. Lauridsen pada Olimpiade 1992 di Barcelona pada 4 Agustus 1992. Selanjutnya, Alan saat itu berhasil meraih emas Olimpiade.
Alan mempersembahkan medali emas dari cabang bulu tangkis nomor tunggal putra di Olimpiade Barcelona 1992. 

Pada Olimpiade Barcelona 1992, Indonesia merebut semua medali dari bulu tangkis nomor tunggal putra, termasuk all Indonesian's Final, yang memastikan medali emas dan perak didapat Indonesia. 

Adapun medali perunggu saat itu menjadi milik bersama dari dua pemain yang gagal melaju ke babak final. 

Olimpiade Barcelona 2012 adalah babak baru bagi badminton setelah bisa menjadi cabang olahraga yang resmi dipertandingkan di olimpide.

Baca juga: Jejak Indonesia di Sejarah Badminton Olimpiade dari Masa ke Masa

2. Anthony Sinisuka Ginting

Anthony Ginting dan medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020, Senin (3/8/2021). AFP/ALEXANDER NEMENOV Anthony Ginting dan medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020, Senin (3/8/2021).

Anthony mempersembahkan medali perunggu dari cabang bulu tangkis nomor tunggal putra di Olimpiade Tokyo 2020.

Selain menambah perolehan medali bagi Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020, capaian Anthony Ginting ini memecah kebuntuan panjang prestasi badminton nomor tunggal putra Indonesia di olimpiade. 

Sebelumnya, medali terakhir olimpiade bagi Indonesia dari nomor tersebut didapat di Olimpiade Athena 2004, yang mempersembahkan satu medali emas dan satu medali perak. 

Paceklik medali olimpiade dari nomor tunggal putra, sempat terjadi juga di Olimpiade Atlanta 1996. Namun, pada Olimpiade Sydney 2000, sudah ada lagi medali didapat dari nomor ini.

3. Antonius Budi Ariantho

Antonius Ariantho mempersembahkan medali perunggu dari cabang bulu tangkis nomor ganda putra di Olimpiade Atlanta 1996, berpasangan dengan Denny Kantono.

4. Apriyani Rahayu

Apriyani Rahayu, saat berpasangan dengan Greysia Polii melawan pasangan Sayaka Hirota/Yuki Fukushima di Olimpiade Tokyo 2020, pada 27 Jui 2021. Apriyani Rahayu dan Greysia Polii merebut medali emas nomor ganda putri bulu tangkis di Olimpiade Tokyo 2020 ini. AFP/ALEXANDER NEMENOV Apriyani Rahayu, saat berpasangan dengan Greysia Polii melawan pasangan Sayaka Hirota/Yuki Fukushima di Olimpiade Tokyo 2020, pada 27 Jui 2021. Apriyani Rahayu dan Greysia Polii merebut medali emas nomor ganda putri bulu tangkis di Olimpiade Tokyo 2020 ini.

Apriyani Rahayu mempersembahkan medali emas dari cabang bulu tangkis nomor ganda putri Olimpiade Tokyo 2020, berpasangan dengan Greysia Polii. 

Medali emas ini merupakan sejarah baru bagi cabang olahraga badminton nomor ganda putri Indonesia di olimpiade.

Jangankan medali, pasangan atlet ganda putri Indonesia sebelumnya belum ada yang dapat menembus babak semifinal di olimpiade. Capaian tertinggi sebelumnya adalah babak perempat final.

5. Ardy B Wiranata

Ardy B Wiranata, saat tampil di ajang Thomas Cup di Hongkong. Gambar diambil pada 21 Mei 1996. AFP/TOMMY CHENG Ardy B Wiranata, saat tampil di ajang Thomas Cup di Hongkong. Gambar diambil pada 21 Mei 1996.

Ardy mempersembahkan medali perak dari cabang bulu tangkis nomor tunggal putra di Olimpiade Barcelona 1992.

Ardy menjadi salah satu atlet Indonesia yang menyapu bersih medali olimpiade dari cabang olahraga bulu tangkis nomor tunggal putra pada tahun itu. 

6. Candra Wijaya

Candra Wijaya berpose di sela acara International Badminton Centre, Semanan, Jakarta Barat, pada 18 September 2014. KOMPAS/JOHANES GALUH BIMANTARA Candra Wijaya berpose di sela acara International Badminton Centre, Semanan, Jakarta Barat, pada 18 September 2014.

Candra mempersembahkan medali emas dari cabang bulu tangkis nomor ganda putra di Olimpiade Sydney 2000, berpasangan dengan Tony Gunawan.

7. Citra Febrianti

Lifter putri Indonesia, Citra Febrianti, berlaga di cabang angkat besi dalam Pekan Olahraga Solidaritas Islam (ISG) 2013 di Wisma Serbaguna Jakabaring, Palembang, Selasa (24/9/2013). KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO Lifter putri Indonesia, Citra Febrianti, berlaga di cabang angkat besi dalam Pekan Olahraga Solidaritas Islam (ISG) 2013 di Wisma Serbaguna Jakabaring, Palembang, Selasa (24/9/2013).

Citra mempersembahkan medali perak cabang angkat besi kelas 53 kilogram putri dari Olimpiade London 2012. Namun, medali ini baru dia dapatkan pada 2016, setelah penerima medali sebelumnya dinyatakan melakukan doping.

8. Denny Kantono

 

Denny Kantono mempersembahkan medali perunggu dari cabang bulu tangkis nomor ganda putra di Olimpiade Atlanta 1996, berpasangan dengan Antonius Ariantho.

9. Eddy Hartono

Eddy Hartono mempersembahkan medali perak dari cabang bulu tangkis nomor ganda putra di Olimpiade Barcelona 1992, berpasangan dengan Rudy Gunawan.

10. Eko Yuli Irawan

Lifter Indonesia Eko Yuli Irawan tersenyum seusai melakukan angkatan clean and jerk dalam kelas 61 kg putra Grup A Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum, Tokyo, Jepang, Minggu (25/7/2021). Eko Yuli berhasil mempersembahkan medali perak dengan total angkatan 302 kg.ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN Lifter Indonesia Eko Yuli Irawan tersenyum seusai melakukan angkatan clean and jerk dalam kelas 61 kg putra Grup A Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum, Tokyo, Jepang, Minggu (25/7/2021). Eko Yuli berhasil mempersembahkan medali perak dengan total angkatan 302 kg.

Eko Yuli Irawan adalah pemilik empat medali olimpiade, dari empat olimpiade yang berbeda pula. Rinciannya:

  • medali perunggu di Olimpiade Beijing 2008 dari cabang angkat besi kelas 56 kilogram putra
  • medali perak di Olimpiade London 2012 dari cabang angkat besi kelas 62 kilogram putra
  • medali perak di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 dari cabang angkat besi kelas 62 kilogram putra
  • medali perak di Olimpiade Tokyo 2020 dari cabang angkat besi kelas 61 kilogram putra

Baca juga: Eko Yuli Irawan: Dulu Gembala Kambing, Kini Raih Perak Olimpiade Tokyo dan Ukir Sejarah

Eko juga adalah satu dari dua atlet angkat besi yang menyelamatkan muka Indonesia di ajang Olimpiade London 2012.

Setelah badminton gagal total menyumbang medali di olimpiade tersebut, angkat besi membuktikan konsistensinya mempersembahkan medali, salah satunya lewat Eko.

11. Eng Hian

Aksi Eng Hian (belakang) saat masih menjadi pemain di lapangan, berpasangan dengan Flandy Limpele, di Birmingham, Inggris, pada 13 Maret 2004. AFP/NICOLAS ASFOURI Aksi Eng Hian (belakang) saat masih menjadi pemain di lapangan, berpasangan dengan Flandy Limpele, di Birmingham, Inggris, pada 13 Maret 2004.

Eng Hian mempersembahkan medali perunggu dari cabang bulu tangkis nomor ganda putra di Olimpiade Athena 2004, berpasangan dengan Flandy Limpele.

Eng Hian adalah juga pelatih pasangan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu, peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 dari badminton nomor ganda putri. 

Baca juga: Di Balik Emas Greysia/Apriyani, Ada Eng Hian yang Nyaris Dicopot PBSI

12. Flandy Limpele

Flandy Limpele (kanan) dan Eng Hian, saat menerima medali perunggu Olimpiade Athena 2004, dari cabang bulu tangkis nomor ganda putra, di Goudi Olympic Hall, pada 20 Agustus 2004. AFP PHOTO/GOH CHAI HIN Flandy Limpele (kanan) dan Eng Hian, saat menerima medali perunggu Olimpiade Athena 2004, dari cabang bulu tangkis nomor ganda putra, di Goudi Olympic Hall, pada 20 Agustus 2004.

Flandy Limpele mempersembahkan medali perunggu dari cabang bulu tangkis nomor ganda putra di Olimpiade Athena 2004, berpasangan dengan Eng Hian.

13. Greysia Polii

Ekspresi Greysia Polii (kanan) dan Apriyani Rahayu begitu dipastikan merebut medali emas bulutangkis nomor ganda putri di Olimpiade Tokyo 2020, Senin (2/8/2021).AFP/ALEXANDER NEMENOV Ekspresi Greysia Polii (kanan) dan Apriyani Rahayu begitu dipastikan merebut medali emas bulutangkis nomor ganda putri di Olimpiade Tokyo 2020, Senin (2/8/2021).

Greysia Polii mempersembahkan medali emas dari cabang bulu tangkis nomor ganda putri Olimpiade Tokyo 2020, berpasangan dengan Apriyani Rahayu.

14. Hendra Setiawan

Hendra Setiawan (depan/kiri, memukul kok), saat tampil berpasangan dengan Markis Kido, di laga final Indonesia Open di Jakarta pada 25 September 2005. AFP/BAY ISMOYO Hendra Setiawan (depan/kiri, memukul kok), saat tampil berpasangan dengan Markis Kido, di laga final Indonesia Open di Jakarta pada 25 September 2005.

Hendra Setiawan mempersembahkan medali emas dari cabang bulu tangkis nomor ganda putra di Olimpiade Beijing 2008, berpasangan dengan Markis Kido. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com