Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dedi Kusnandar, Bangkit dari Keterpurukan Usai Alami Cedera Parah

BANDUNG, KOMPAS.com - Bagi gelandang Persib Bandung, Dedi Kusnandar, musim 2018 tak ubahnya mimpi buruk.

Dado, sapaan akrab Dedi Kusnandar, harus menelan pil pahit karena cedera parah yang dialaminya pada pengujung kompetisi Liga 1 2018.

Cedera tersebut dialami Dado setelah mendapat terjangan keras dari gelandang PSM Makassar, Rizky Pellu, saat kedua kesebelasan bentrok dalam lanjutan pertandingan Liga 1 2018.

Terjangan Pellu membuat Dado mengalami cedera patah tulang fibula. Dado tentu saja terpukul lantaran dia harus mengakhiri kompetisi lebih cepat.

Padahal saat itu, Dado sedang dalam performa terbaiknya. Dia selalu menjadi pilihan utama di sektor tengah Persib, yang kala itu dilatih Mario Gomez.

Kenyataan lebih miris harus ditelan Dado. Akibat cedera tersebut dia harus melewatkan kesempatan membela Timnas Indonesia pada ajang Piala AFF 2018.

Dado mengaku sempat merasa terpuruk karena cedera tersebut. Akan tetapi, seiring berjalan waktu, ia bisa bangkit dari keterpurukan.

Dado bisa pulih lebih cepat dari prediksi sebelumnya. Dia pun bisa kembali bermain pada awal kompetisi Liga 1 2019.

Lambat laun Dado mulai menemukan permainan terbaiknya, walau belum sepenuhnya.

Pada Liga 1 2019, Dado bermain dalam 18 pertandingan dengan torehan dua assist.

Dia seringkali tampil bergantian dengan Abdul Aziz Lufti Akbar.

Kecenderungannya, Dado kerap bermain saat Persib melakoni laga tandang, sementara Aziz bermain di laga kandang.

"Alhamdulilah setelah tahun kemarin sembuh dari cedera parah. Sekarang step by step bisa mengembalikan lagi permainan terbaik saya," kata mantan pemain Pelita Jaya itu.

Dado berharap berkah pada musim 2020. Dia ingin bisa tampil lebih maksimal untuk Persib.

Keinginan utamanya adalah membawa Persib juara di kompetisi.

Gelandang 28 tahun itu cukup percaya diri bisa membantu Persib memperbaiki prestasi pada musim ini.

Secara pribadi, Dado merasa persiapannya menghadapi musim baru jauh lebih maksimal, dibandingkan dengan musim lalu.

Maklum pada pramusim 2019, Dado sama sekali tak terlibat dalam periode persiapan tim menghadapi kompetisi.

Pasalnya dia fokus menjalani latihan individu dalam masa pemulihan cederanya.

"Secara tim juga bagus. Apalagi ini ada TC, bisa menumbuhkan kekompakan tim. Target pribadi tentu bisa bawa Persib juara," ujar Dado.

Menuju musim 2020, Persib tidak banyak melakukan perombakan pemain.

Khususnya di lini tengah, tidak ada perubahan signifikan yang terlihat dalam skuat klub berjulukan Maung Bandung itu.

Tercatat, hanya Hariono, nama di lini tengah Persib yang keluar. Selebihnya, tetap membela panji Maung Bandung.

Artinya, persaingan memperebutkan tempat utama yang akan dihadapi Persib tidak akan jauh berbeda dari musim sebelumnya.

Meski demikian, Dado masih harus bersaing dengan nama-nama seperti Omid Nazari, Abdul Aziz, hingga Gian Zola.

Dado enggan terlalu memikirkan persaingan di dalam tim. Hal terpenting bagi pemain jebolan PS UNI itu adalah terus menunjukkan kemampuan terbaiknya saat di latihan serta pertandingan.

"Setiap tahun sama pasti ada persaingan di semua posisi, tetapi itu bagus, kalau saya menilainya itu positif buat tim dan pribadi," ujar Dado.

https://www.kompas.com/sport/read/2020/01/30/210000867/dedi-kusnandar-bangkit-dari-keterpurukan-usai-alami-cedera-parah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke