KOMPAS.com – Tembung plutan berasal dari tembung lingga yaitu pluta yang memiliki makna rangkep (digabung).
Tembung plutan adalah kata yang digabung ejaan atau bacaannya, agar berkurang jumlah ejaannya. Jumlah ejaan kata tembung plutan diringkas agar lebih sedikit.
Tembung plutan biasanya terdapat di dalam gatra atau urutan kalimat tembang, untuk mengeja guru wilangan ketika di dalam gatra atau urutan kalimat tembang kelebihan jumlah ejaannya.
Baca juga: Tembung Pepindhan: Contoh dan Artinya
Berikut adalah contoh tembung plutan:
- Abot menjadi bot
- Amrih menjadi mrih
- Awit menjadi wit
- Awor menjadi wor
- Alon menjadi lon
- Amung menjadi mung
- Ambo menjadi mbo
- Ameh menjadi meh
- Bubar menjadi bar
- Buyar menjadi byar
- Bocah menjadi cah
- Cuwiri menjadi cwiri
- Darana menjadi drana
- Emoh menjadi moh
- Gumerit menjadi gumrit
Baca juga: Tembung Rangkep: Pengertian dan Jenis
- Kiyat menjadi kyat
- Kuluban menjadi kluban
- Kuwalon menjadi kwalon
- Kuwasa menjadi kwasa
- Kelapa menjadi klapa
- Liyan menjadi lyan
- Luwih menjadi lwih
- Maring menjadi mring
- Murih menjadi mrih
- Para menjadi pra
- Perang menjadi prang
- Sarana menjadi srana
- Sari menjadi sri
- Serat menjadi srat
- Seru menjadi sru
- Suwara menjadi swara
- Suwarga menjadi swarga
- Suwawi menjadi swawi
- Suwiwi menjadi swiwi
- Weruh menjadi wruh
Baca juga: Tembung Saroja dan Artinya
Agar lebih memahami tembung plutan, berikut contoh kalimat yang menggunakan tembung plutan:
- Aku weruh kowe ning pinggir dalan menjadi aku wruh kowe ning pinggir dalan.
- Adek ngangkat karung abot tenan menjadi adek ngangkat karung bot tenan.
- Ibu tuku ayam goreng pas bagian suwiwi menjadi Ibu tuku ayam goreng pas bagian swiwi.
- Suwarane Bintang elok banget menjadi swarane Bintang elok banget.
- Mugi angsal suwargi langgeng menjadi mugi angsal swargi langgeng.
- Pak Sardi menek wit kelapa menjadi Pak Sardi menek wit klapa.
- Werkudara perang karo Sengkuni menjadi Werkudara prang karo Sengkuni.
- Adek ulang tahun dimasakke kuluban menjadi Adek ulang tahun dimasakke kluban.
- Bapak ameh badminton menjadi Bapak meh badminton.
- Bocah-bocah wis da tekan lapangan bal menjadi cah-cah wis da tekan lapangan bal.
Baca juga: Tembung Garba: Pengertian, Contoh
Referensi:
- Nuraini, S. P. (n.d.). Pepak Basa Jawa Lengkap. Karanganyar: Lingkar Media.
- Raharjo, S. H. (n.d.). Kawruh Basa Jawa Pepak. Semarang: CV. Widya Karya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.