Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian dan Filosofi dari Karate

Kompas.com - 25/03/2024, 16:59 WIB
Retia Kartika Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Karate merupakan salah satu seni bela diri yang sangat mengandalkan kelincahan tangan.

Kelincahan gerak tangan inilah yang akan menjadi senjata ampuh untuk menaklukkan lawan dengan satu gerak yang menentukan.

Baca juga: Pencak Silat, Seni Bela Diri Warisan Dunia

Lalu, kata karate mempunyai pengertian seperti apa?

Dilansir dari buku Menjadi Karateka (2011) oleh Dewi Nastiti, karate berasal dari kempo alias seni bela diri tinju China (China Boxing).

Awalnya, karate diciptakan oleh Darma, Guru Budha yang Agung yang berakar di Okinawa Jepang melalui kontaknya dengan China pada pertengahan abad ke-14.

Pada abad itu, pengadilan Bakhuco (di bawah penguasa setempat) di Okinawa membuat larangan penggunaan senjata.

Dalam budaya (bahasa) China, kempo berasal dari kata "kara" yang berarti China dan "te" yang berarti tangan.

Baca juga: Gerak Spesifik Tangkisan Bela Diri Pencak Silat

Lalu, pada proses perkembangan selanjutnya, kata karate di Jepang didasarkan pada kata "kara" yang berarti kosong dan "te" berarti tangan.

Pada hakikatnya, seni bela diri karate merupakan bela diri yang mengandalkan tangan kosong.

Lahirnya karate sebagai seni bela diri diketahui pada abad ke-19.

Orang yang berjasa melahirkan seni bela diri ini adalah Marsumara Shukon (1797-1896), seorang prajurit samurai dan pelindung Raja Shoko Okinawa. Ia menciptakan karate dengan menggabungkan unsur seni militer Jepang (bushido).

Baca juga: Sikap Berdiri dalam Bela Diri Pencak Silat

Filosofi karate

Dikutip dari buku Low Impact Games (2008) oleh Esnoe Sanoesi, karate sesungguhnya memiliki nilai filosofi yang tinggi.

Nilai filosofi yang mewarnai karate adalah nilai filosofi yang kenal dengan nuansa keagamaan.

Salah satu dari sekian banyak nilai filosofi yang ada adalah ilmu bela diri. Artinya, karate bukan untuk menyerang tetapi untuk mempertahankan diri.

Namun, pada kenyataannya, semua karateka dalam pertandingan karate pasti menginginkan kemenangan secepatnya.

Baca juga: Olahraga Bela Diri: Pengertian, Teknik Dasar, Jenis, dan Fungsinya

Satu-satunya cara untuk mendapatkan kemenangan dengan cepat adalah dengan melakukan tindakan menyerang. Jadi, jelas nilai filosofi dalam pertandingan karate tersebut tidak tampak.

Menurut Gichin Funakoshi, berlatih karate berarti berlatih jiwa dan raga yang lebih dari segalanya, seseorang harus memperlakukan lawan dengan tatakrama yang patut.

Ia juga menambahkan, tujuan utama berlatih seni bela diri karate adalah memupuk jiwa yang mulia, yaitu rendah hati. Namun, di samping itu kekuatan harus dikembangkan.

Itulah penjelasan mengenai pengertian dari kata karate beserta filosofinya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com