Hal ini mengakibatkan segala sesuatu yang ditulis dalam suatu laporan ilmiah mampu untuk dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
Peneliti harus selalu menganalisis setiap pernyataan atau persoalan yang ia hadapi.
Saat seorang peneliti memperoleh suatu informasi atau fakta dari lapangan, ia harus mampu menganalisisnya dan menghubungkannya dengan fenomena yang dikaji serta dengan teori-teori dan kajian-kajian terdahulu.
Peneliti harus selalu mendasarkan pemikiran dan pendapatnya pada logika, serta menimbang berbagai hal secara obyektif dengan berdasarkan data dan analisis akal sehat (common sense).
Pola berpikir seperti ini diperlukan agar penelitian tidak berlawanan dengan kebenaran ilmiah.
Baca juga: Berpikir Kritis: Pengertian Ahli, Karakteristik, dan Manfaatnya
Referensi: