Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Faktor Penarik Perhatian: Internal dan Eksternal

Kompas.com - 14/11/2023, 02:30 WIB
Arfianti Wijaya,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Perhatian adalah proses mental saat stimulus atau rangkaian stimulus menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimulus lainnya melemah.

Perhatian terjadi jika seseorang mengonsentrasikan diri pada salah satu indranya dan mengesampingkan masukan-masukan lewat alat indra lainnya.

Penarik perhatian dapat datang dari luar (eksternal) dan juga dari dalam diri yang bersangkutan (internal).

Mari mengenal tentang faktor-faktor penarik perhatian.

Faktor eksternal penarik perhatian

Apa yang kita perhatikan ditentukan oleh faktor-faktor situasional dan juga personal. Faktor situasional terkadang dikenal sebagai determinan perhatian yang sifatnya eksternal.

Faktor eksternal (luar) yang secara psikologis menarik perhatian biasanya memiliki sifat-sifat yang lebih menonjol dibandingkan yang lain.

Stimulus diperhatikan karena memiliki sifat-sifat yang menonjol antara lain:

Manusia, sama seperti organisme lain, secara visual mempunyai ketertarikan terhadap obyek-obyek yang bergerak. Kita senang melihat huruf-huruf dalam display yang bergerak menampilkan nama barang yang diiklankan.

Di tempat yang dipenuhi benda-benda mati, kita akan tertarik hanya kepada tikus kecil yang bergerak.

Baca juga: Model Komunikasi Stimulus-Respons (SR)

  • Intensitas stimulus

Perhatian kita akan tertarik pada stimulus yang lebih menonjol dari stimulus yang lain.

Misalnya, warna merah pada latar belakang putih, suara keras di malam sepi, tubuh tinggi di tengah-tengah orang pendek, iklan setengah halaman dalam surat kabar, atau tawaran pedagang yang paling nyaring di pasar malam.

Hal-hal tersebut sulit lolos dari perhatian kita.

  • Kebaruan (novelty)

Perhatian kita akan tertarik pada hal-hal yang baru, yang berbeda, dan luar biasa. Stimulus yang luar biasa juga lebih mudah untuk dipelajari atau diingat.

Karena alasan tersebut, orang-orang mengejar novel yang baru terbit, film yang baru tayang, atau kendaraan dengan rancangan mutakhir.

Pemasang iklan sering memanipulasikan unsur kebaruan dengan menonjolkan hal luar biasa dari barang atau jasa yang ditawarkan. Selain itu, media-media massa juga tidak ada hentinya menyajikan program-program baru.

Dengan tidak adanya hal-hal yang baru, stimulus menjadi monoton, membosankan, dan lepas dari perhatian.

  • Perulangan

Hal-hal yang disajikan berulang kali apabila disertai dengan sedikit variasi maka akan menarik perhatian. Di sini terjadi perpaduan antara unsur familiarity dan novelty. Selain itu, perulangan juga mengandung unsur sugesti yaitu memengaruhi bawah sadar kita.

Tidak hanya pemasang iklan yang memopulerkan produk dengan mengulang-ulang slogan, tetapi para politikus juga memanfaatkan prinsip perulangan ini.

Baca juga: Persepsi: Tahapan, Proses, dan Syarat Terjadinya

Faktor internal penarik perhatian

Selain faktor eksternal, juga terdapat faktor internal penarik perhatian. Dari faktor internal tercatat terdapat dua faktor yang sangat penting yaitu faktor-faktor biologis dan faktor-faktor sosiopsikologis.

Berikut penjelasannya:

Dalam keadaan lapar, seluruh pikiran didominasi oleh makanan. Maka dari itu, yang paling menarik perhatian orang yang sedang lapar adalah makanan. Orang yang kenyang akan menaruh perhatian pada hal-hal lain.

Selain itu, orang haus lebih tertarik pada minuman dan orang kelelahan lebih tertarik pada kursi atau tempat tidur.

  • Faktor-faktor sosiopsikologis

Berikan sebuah foto yang menggambarkan kerumunan orang banyak di sebuah jalanan yang sempit. Kemudian, tanyakan apa yang mereka lihat.

Setiap orang akan melaporkan hal-hal yang berbeda. Namun, tidak seorang pun yang dapat melaporkan berapa orang yang ada pada gambar tersebut, kecuali jika mereka memperoleh pertanyaan itu sebelum melihat foto.

Apabila kita diberi tugas untuk meneliti berapa mahasiswa yang ada di kelas, kita tidak akan menjawab berapa orang di antara mereka yang berbaju merah.

Baca juga: Jelaskan dan Beri Alasan Binatang Apa yang Menarik Perhatian Kamu!

 

Referensi:

  • Rakhmat, J. (2022). Psikologi Komunikasi Edisi Revisi. Simbiosa Rekatama Media.
  • Faizah & Effendi, L. M. (2012). Psikologi Dakwah. Kencana.
  • Yanti, F. (2022). Psikologi Komunikasi. Agree Media Publishing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com