Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Persepsi adalah proses pemilihan, pengorganisasian, dan penginterpretasian informasi dalam pikiran seseorang.
Bagaimana tahapan, proses, dan syarat terjadinya persepsi?
Menurut DeVito, berikut tahapan persepsi:
Berkaitan dengan rangsangan pancaindra. Contoh, mendengarkan musik, melihat teman, mencium parfum, merasakan jeruk, dan merasakan telapak tangan berkeringat.
Berkaitan dengan pengaturan informasi yang dirasakan pancaindra.
Erat kaitannya dengan subyektivitas, dan sangat dipengaruhi oleh pengalaman, kebutuhan, keinginan, nilai, harapan, keadaan fisik dan emosional, jenis kelamin, serta keyakinan seseorang tentang apa yang seharusnya.
Baca juga: Persepsi: Pengertian, Jenis, dan Ciri-cirinya
Berkaitan dengan ingatan atau peristiwa yang telah melekat pada prasangka atau skema, dan sesuatu yang dimiliki atau tidak.
Adalah aktivitas mengingat kembali memori pada saat obyeknya dibicarakan kembali.
Menurut Kotler & Keller, proses persepsi adalah:
Adalah proses di mana individu menangkap banyak rangsangan. Manusia hanya akan menangkap rangsangan yang menarik dan sesuai kebutuhannya.
Seringkali melalui proses ini, masyarakat mampu menangkap rangsangan yang tidak terduga, seperti tawaran yang diberikan secara tiba-tiba melalui surat atau telepon.
Merupakan proses di mana rangsangan yang diterima telah mendapat cukup perhatian dari manusia.
Rangsangan tersebut ditafsirkan berdasarkan pra-konsepsi seseorang, sehingga secara konsisten mampu bertahan dalam benak individu sesuai keyakinan awal.
Baca juga: 9 Pengertian Persepsi Menurut Ahli
Adalah proses di mana masyarakat akan mengingat informasi positif yang sesuai dengan kesukaan dan ketertarikan mereka.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.