Pengertian Komunikasi Asertif: Ciri-ciri, Unsur, dan Dampak

KOMPAS.com – Komunikasi asertif adalah komunikasi yang terbuka serta menghargai diri sendiri dan orang lain.

Komunikasi asertif tidak hanya memperhatikan hasil akhir, namun juga memperhatikan hubungan perasaan antarmanusia.

Komunikasi asertif atau assertive communication adalah komunikasi yang langsung, bertujuan, tidak memanipulasi, dan menciptakan hubungan interpersonal yang kreatif.

Gaya komunikasi asertif adalah gaya di mana individu menyatakan pendapat dan perasaannya dengan jelas, serta individu tersebut juga secara tegas membela hak-hak dan kebutuhan mereka tanpa melanggar hak orang lain.

Komunikasi asertif lahir dari harga diri yang tinggi sehingga penganut gaya komunikasi ini sangat menghargai dirinya sendiri, menghargai waktu, memakai emosinya dengan cerdas, serta kebutuhan utamanya ialah spiritual demi kenyamanan dan ketenangan pribadi.

Baca juga: Mengenal 5 Gaya Komunikasi Dasar

Ciri-ciri komunikasi asertif

Ciri-ciri komunikasi asertif adalah:

• Menyatakan pendapat pribadi tanpa mengorbankan perasaan orang lain
• Terbuka dan jujur terhadap pendapat diri sendiri dan orang lain
• Menyatakan perasaan pribadi dengan jujur dan juga hati-hati
• Menghargai diri sendiri dan orang lain, mengatasi konflik
• Mendengarkan dan memahami pendapat orang lain
• Mempertahankan hak yang dimiliki
• Mencari solusi dan keputusan bersama

Selain itu, seorang komunikator yang asertif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

• Tampil sebagai orang yang sangat membutuhkan orang lain, menghargai dan menghormati orang lain.
• Memelihara kontak mata secara santun ketika berkomunikasi.
• Apabila ia menyatakan pikiran dan perasaannya, maka ia akan menyatakannya dengan jelas dan cepat.
• Berbicara menggunakan nada yang jelas, rendah, dan sangat tenang.
• Berkomunikasi secara hormat dengan orang lain
• Mendengarkan orang lain tanpa melakukan interupsi
• Memakai kata “saya” dalam pernyataannya
• Mampu mengontrol dirinya sendiri dan kata-kata yang diucapkan pada orang lain.
• Menampilkan tubuh yang santai
• Selalu merasa bersatu dengan orang lain
• Selalu membela hak yang ia miliki
• Tak akan membiarkan orang lain memanipulasi dirinya

Baca juga: 5 Hal yang ditimbulkan dari Komunikasi Efektif

Unsur-unsur dalam komunikasi asertif

Komunikasi asertif mempunyai unsur-unsur sebagai berikut:

• Terbuka dan jelas

Upayakan berkomunikasi dengan jelas dan spesifik. Berikut contohnya:

• • “Saya kurang menyukai ini.”
  • “Saya menyukai rencana tersebut, hanya saja mungkin ada beberapa bagian yang dapat ditingkatkan.”
  • “Saya mempunyai pendapat yang berbeda yaitu...”
• Langsung

Berbicara langsung kepada orang yang bersangkutan. Jangan membawa masalah kepada orang lain yang tidak ada kaitannya.

• Jujur

Berbicara secara apa adanya, tanpa menggunakan perilaku defensif ataupun manipulasi supaya dipercaya oleh orang lain.

• Tepat dalam bersikap

Pastikan memperhatikan nilai sosial dan suasana hati ketika berbicara. Mengajak diskusi atau berbicara ketika suasana hati sedang kacau dapat mendatangkan masalah.

• Tanyakan umpan balik

Menanyakan umpan balik menjadi bukti bahwa seseorang sudah mengutarakan pendapat daripada perintah. Contohnya, “Apakah sudah jelas? Atau ada pertanyaan?”

Dampak komunikasi asertif

Dampak dari gaya komunikasi asertif terhadap individu sebagai berikut:

• Selalu merasa terhubung dengan orang lain.
• Merasa dapat mengontrol kehidupannya.
• Merasa matang karena selalu mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi.
• Menciptakan lingkungan kreatif sehingga memungkinkan orang lain untuk berkembang.

Baca juga: Pengertian Filsafat Komunikasi dan Manfaat Mempelajarinya

Referensi:

• Bar, A. dkk. (2023). Bunga Rampai Komunikasi Keperawatan. Media Pustaka Indo.
• Liliweri, A. (2017). Komunikasi AntarPersonal. Prenada Media.
• Siregar, P. A. (2022). Komunikasi Kesehatan. Merdeka Kreasi Group.