Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebahagiaan: Pengertian, Karakteristik, dan Caranya

Kompas.com - 25/09/2023, 11:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Editor

Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Kebahagiaan menjadi dambaan tiap manusia. Dengan bahagia, kehidupan mereka terasa menyenangkan dan nyaman.

Apa itu kebahagiaan?

Pengertian kebahagiaan

Ilustrasi bahagia di tempat kerjaAndrea Piacquadio Ilustrasi bahagia di tempat kerja

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata “bahagia” artinya keadaan atau perasaan senang dan tenteram, serta bebas dari segala yang menyusahkan.

Dalam bentuk kata benda, “kebahagiaan” diartikan sebagai kesenangan, ketenteraman hidup, keberuntungan, dan kemujuran yang bersifat lahir batin.

Arti kata “bahagia” berbeda dengan “senang”.

Secara filsafat, kata “bahagia” berarti kenyamanan dan kenikmatan spiritual dengan sempurna, serta tidak adanya cacat pikiran, sehingga merasa tenang dan damai.

Baca juga: Mengapa Cokelat Bisa Membuat Bahagia

Kebahagiaan bersifat abstrak dan tidak dapat disentuh atau diraba. Kebahagiaan erat hubungannya dengan kejiwaan seseorang.

Kebahagiaan dapat diperoleh jika kita memiliki emosi positif terhadap masa lalu, masa kini, dan masa mendatang. Sehingga hal itu terwujud dalam kegiatan positif di kehidupan.

Selain itu, kebahagiaan adalah memiliki sikap positif terhadap kehidupan, di mana sepenuhnya merupakan bentuk kepemilikan komponen kognitif dan afektif.

Aspek kognitif kebahagiaan terdiri dari evaluasi positif terhadap kehidupan, yang diukur baik atau sesuai standar atau harapan.

Sementara segi afektif kebahagiaan, meliputi apa yang disebut secara umum sebagai suatu rasa kesejahteraan (sense of well being), menemukan kekayaaan hidup, atau perasaaan puas.

Menurut Martin Seligman, kebahagiaan adalah konsep yang mengacu pada emosi positif yang dirasakan individu, serta aktivitas positif yang tidak memiliki komponen perasaan negatif.

Baca juga: Mengapa Makanan Membuat Kita Bahagia?

Untuk mencapai kebahagiaan itu sendiri, tentunya tiap orang memiliki cara berbeda dalam mempersepsikannya.

Jadi, kebahagiaan adalah terciptanya kondisi batin yang positif, berupa kegembiraan, ketenangan, keamanan, damai, kenyamanan, hidup penuh makna, serta kebahagiaan akhirat.

Karakteristik kebahagiaan

Ilustrasi bahagia. Salah satu karakteristik kebahagiaan adalah menghargai orang lain.
Unsplash Ilustrasi bahagia. Salah satu karakteristik kebahagiaan adalah menghargai orang lain.

Ada empat karakteristik kebahagiaan menurut Myers Briggs, yaitu:

  • Menghargai diri sendiri

Orang yang bahagia cenderung menyukai dirinya sendiri. Mereka cukup percaya diri untuk menyetujui pernyataan orang lain.

  • Optimistis

Karakteristik kebahagiaan yang berikutnya adalah optimistis. Artinya manusia percaya bahwa sebuah peristiwa pasti memiliki sifat buruk yang sementara.

Sehingga mereka berusaha lebih keras di lain kesempatan, agar mereka dapat mengalami peristiwa baik lagi.

Baca juga: Mengapa Kelompok Memiliki Emosi yang Bervariasi?

  • Terbuka

Orang yang bahagia biasanya terbuka terhadap orang lain. Penelitian ini menunjukkan bahwa individu yang tergolong extrovert dan mudah bersosialisasi, ternyata lebih bahagia.

  • Mampu mengendalikan diri

Orang yang bahagia akan memiliki kontrol dalam hidupnya. Mereka merasa kuat, sehingga biasanya lebih berhasil, baik di sekolah maupun pekerjaan.

Dengan demikian, salah satu karakteristik kebahagiaan adalah bersikap optimistis dan berpikir positif terhadap segala sesuatu.

Cara untuk bahagia

Salah satu cara untuk bahagia adalah dengan berkontribusi atau menolong sesama makhluk hidup.FREEPIK Salah satu cara untuk bahagia adalah dengan berkontribusi atau menolong sesama makhluk hidup.

Martin Seligman menyebutkan tiga cara untuk bahagia, yakni:

  • Menikmati hidup

Kita harus menjalani hidup secara menyenangkan. Dapatkanlah kenikmatan sebanyak mungkin, namun tetap dengan takaran yang pas.

  • Punya keterikatan hidup

Aristoteles menyebutnya sebagai eudaimonia, atau terlibatlah dalam pekerjaan, hubungan, atau kegiatan yang membuat kita mengalami “flow”.

Kita harus merasa larut dalam kegiatan itu seolah-olah waktu berhenti bergerak. Dengan demikian, kita tidak merasakan apa pun karena merasa khusyuk.

Baca juga: 22 Istilah Emosi Manusia Dalam Psikologi yang Jarang Diketahui

  • Memiliki kehidupan yang bermakna (kontribusi hidup)

Milikilah semangat melayani, dan usahakan untuk berkontribusi dan bermanfaat bagi orang atau makhluk lain.

Contoh, menjadi bagian dari organisasi atau kelompok, dan tradisi atau gerakan tertentu. Dengan begitu, hidup kita menjadi lebih bermakna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com