Maka dapat ditafsirkan apabila semakin tinggi kelompok barang, maka range dan treshold-nya juga akan semakin luas. Kemudian, apabila wilayah pemasaran barang semakin luas, maka ordenya juga akan semakin meningkat.
Baca juga: Mengapa pada Sistem Ekonomi Terpusat, Semua Alat Sumber Produksi Dimiliki Negara?
Dalam mengembangkan teori tempat sentral, Christaller menerapkan beberapa asumsi. Asumsi yang diterapkan pada teori tempat sentral adalah sebagai berikut:
Berdasarkan jenis-jenis pusat pelayanan hierarki tempat yang sentral, terdapat tiga model teori tempat sentral, di antaranya:
Dasar pengembangan lokasi K3 biasanya mengacu pada aktivitas-aktivitas ekonomi, misalnya terkait produksi barang atau jasa, atau perdagangan dengan adanya interaksi antara penjual dan pembeli.
Selain memengaruhi wilayahnya sendiri, kasus pasar optimal ini harus memiliki pengaruh 1/3 bagian dari wilayah di sekitarnya.
Lokasi pada K4 ini dinamakan situasi lalu lintas yang optimum, di mana dasar pengembangan lokasi ini yaitu jangkauan layanan transportasi.
Dengan demikian, wilayah K4 dan wilayah sekitarnya memberi pengaruh terhadap tempat sentral, yakni memberi kemungkinan rute lalu lintas yang paling efisien.
Lokasi K7 memberi pengaruh yang lebih besar terhadap daerah sentral, di mana wilayah ini merupakan jangkauan layanan administratif yang optimum.
Daerah yang mempunyai tipe perkembangan seperti ini berkaitan dengan kutub pusat yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan bagi daerah sekitarnya, dengan pengaruh sebesar 7/10 atau 0,7.
Baca juga: Jenis-Jenis Tempat Sentral Berdasarkan Pusat Pelayanan
Referensi: