Ahli yang berkontribusi mengembangkan teori ini, yaitu Douglas McGregor, Abraham Maslow, dan Frederick Herzberg.
Pendekatan yang digunakan dalam teori ini, yaitu:
Pendekatan yang menekankan pada pemahaman perilaku individu di tempat kerja.
Douglas McGregor mengemukakan teori X dan Y untuk membagi pandangan mengenai manusia yang ada di dalam organisasi.
Teori X menganggap manusia secara inheren malas, sehingga memerlukan pengawasan yang ketat. Sedangkan, teori Y memandang bahwa manusia secara alami ingin berkontribusi, sehingga mampu untuk mengambil tanggung jawab.
Pendekatan yang menyoroti hubungan antara motivasi dengan kinerja karyawan.
Pendekatan ini menekankan pada pentingnya menciptakan lingkungan kerja yang dapat memenuhi kebutuhan motivasi dan kepuasan karyawan.
Teori kontingensi menyatakan bahwa tidak ada satu pun teori manajemen yang tepat untuk digunakan dalam segala situasi. Manajer harus menyesuaikan bagaimana keadaan dan tuntutan yang ada sebelum melakukan pendekatan.
Ahli yang berkontribusi dalam mengembangkan teori ini adalah Joan Woodward, Fred Fiedler, dan Paul Lawrence.
Teori kontingensi mengakui bahwa setiap perusahaan ataupun situasi yang dihadapinya memiliki karakteristik yang unik, sehingga pendekatan manajemen yang diperlukan harus disesuaikan dengan konteks yang spesifik
Faktor dan prinsip utama teori kontingensi:
Teori sistem dikemukakan oleh Ludwig Von Bartalanffy.
Teori sistem memandang organisasi merupakan sistem yang sangat kompleks dan saling berkaitan. Teori ini menyoroti akan pentingnya memahami hubungan dan interaksi setiap komponen yang ada di dalam organisasi.
Berikut konsep dan prinsip utama teori sistem:
Dengan menggunakan konsep dari teori sistem, seorang manajer mampu memahami dan mengelola organisasi dengan lebih efektif dalam menghadapi dinamika dan tantangan yang kompleks.