KOMPAS.com - Puisi "Ada Tilgram Tiba Senja" merupakan salah satu puisi ternama karya W.S. Rendra, penyair asal Indonesia.
Dikutip dari buku Memahami Sajak-sajak W.S. Rendra (1978) oleh Utjen Djusen R dkk, Ada Tilgram Tiba Senja adalah puisi W.S. Rendra yang mengusung tema sederhana.
Meski begitu, kelembutan dan iramanya terdengar sangat manis. Bagaimana isi dan makna puisi Ada Tilgram Tiba Senja karya W.S. Rendra?
Dilansir dari buku Stilistika (2021) oleh Rachmat Djoko Pradopo, berikut isi puisi Ada Tilgram Tiba Senja:
(Ada tilgram tiba senja
dari pusat kota yang gila
disemat di dada bunda).
(Bunda, letihku tandas ke tulang
Anakda kembali pulang).
Baca juga: Makna Puisi Permintaan Karya W.S. Rendra
Kapuk randu! Kapuk randu!
Selembut tudung cendawan
kuncup-kuncup di hatiku
pada mengembang bemerkahan.
Dulu ketika pamit mengembara
kuberi ia kuda bapanya
berwarna sawo muda
cepat larinya jauh perginya.
Dulu masanya rontok asam jawa
untuk apa kurontokkan air mata?
Cepat larinya
jauh perginya.
Lelaki yang kuat biarlah menuruti darahnya
menghunjam ke rimba dan pusat kota.
Tinggal bunda di rumah menepuki dada
melepas hari tua, melepas doa-doa
cepat larinya
jauh perginya.
Elang yang gugur tergeletak
elang yang gugur terebah
satu harapku pada anak
ingatkan pulang pabila lelah.
Baca juga: Makna Puisi Kangen Karya W.S. Rendra
Kecilnya dulu meremasi duduku
kini letih pulang ke ibu
hatiku tersedu
hatiku tersedu.
Bunga randu! Bunga randu!
Anakku lanang kembali kupangku.
Darah, o, darah
ia pun lelah
dan mengerti artinya rumah.