Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Ramalan jualan merupakan faktor penting dalam perencanaan perusahaan karena ramalan jualan menentukan anggaran jualan, dan anggaran jualan menentukan anggaran produk, anggaran biaya pabrik, anggaran beban usaha, anggaran kas, anggaran laba-rugi dan anggaran neraca.
Dilansir dari buku Penganggaran Perusahaan (2013) karya M Nafarin, peramalan jualan adalah proses aktivitas memperkirakan produk yang akan dijual pada masa mendatang dalam keadaan tertentu dan dibuat berdasarkan data yang pernah terjadi dan atau mungkin akan terjadi.
Baca juga: Pengertian dan Cara Pengukuran Volume Penjualan
Jika dilihat dari horizon waktu, maka tujuan peramalan penjualan dapat diklasifikasikan atas tiga kelompok, yaitu:
Peramalan jangka panjang umumnya 5-20 tahun, perencanaan ini digunakan untuk perencanaan produksi dan perencanaan sumber daya, dalam hal ini peranan top management sangat dibutuhkan dalam merencanakan tujuan peramalan.
Biasanya bersifat bulanan atau kuartal, digunakan untuk menentukan perhitungan aliran kas dan penentuan anggaran pada perencanaan dan pengendalian produksi, dalam hal ini peranan middle management yang dibutuhkan dalam merencanakan tujuan peramalan.
Bersifat harian atau mingguan, digunakan untuk mengambil keputusan dalam kaitanya dengan penjadwalan tenaga kerja, mesin, bahan baku dan sumber daya produksi jangka pendek lainnya, peranan low management sangat dibutuhkan dalam menetapkan tujuan peramalan.
Tujuan utama peramalan adalah untuk meramalkan permintaan dimasa yang akan datang, sehingga diperoleh suatu perkiraan yang mendekati keadaan yang sebenarnya.
Peramalan tidak akan pernah sempurna, tetapi meskipun demikian hasil peramalan akan memberikan arahan bagi suatu perencanaan.
Suatu perusahaan biasanya menggunakan prosedur peramalan yaitu diawali dengan melakukan peramalan lingkungan, diikuti dengan peramalan penjualan pada perusahaan dan diakhiri dengan peramalan permintaan pasar.
Baca juga: Pengertian Penjualan Bersih Menurut Ahli dan Rumusnya
Disadur dari buku Aplikasi Manajemen Perusahaan: Analisis Kasus dan Pemecahannya (2011) oleh Siswandi, terdapat empat metode peramalan penjualan, yaitu:
Metoda ini mengestimasikan penjualan yang akan datang berdasarkan data penjualan masa lampau yang dapat diperoleh melalui para tenaga penjual dan langganan yang mempunyai reaksi insentif terhadap berbagai kejadian umum.
Estimasi penjualan yang akan datang dapat diperoleh dari ekspresi langganan (konsumen) yang diungkapkan kepada para tenaga penjualan (penjualan people). Estimasi dengan model ini menghasilkan angka batas antara (interval number).
Estimasi penjualan didasarkan atas hubungan antara waktu dan nilai penjualan. Gerakan nilai penjualan selama periode waktu tertentu paling sedikit dipengaruhi oleh musim, siklus, dan kecenderungan (seasonal, cyclical, and trend) dan dengan demikian maka masing-masing faktor yang memengaruhi ini akan sangat berpengaruh kepada aktivitas penjualan di masa yang akan datang.
Metoda ini merupakan evaluasi yang sistematis atas dampak (pengaruh) sejumlah variabel independen (bebas) terhadap penjualan.
Penggunaan metoda ini memerlukan analisis atas variabel independen dan variabel dependen (tergantung atau terikat).
Analisis ekonometrika ini dimulai dari mengidentifikasi variabel yang berpengaruh terhadap penjualan suatu produk (baik volume maupun nilai).
Umumnya indikator yang paling banyak disoroti adalah harga, produk pesaing, dan produk pengganti. Variabel seperti lama tersimpannya barang di gudang, kebijakan penjualan kredit dan selera konsumen kurang begitu banyak disoroti.
Baca juga: Retur Penjualan: Pengertian dan Contoh Jurnalnya
Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.