KOMPAS.com – Respirasi aerob dan fermentasi adalah dua jenis aktivitas yang menghasilkan energi. Namun, keduanya memiliki perbedaan. Berikut adalah perbedaan antara respirasi aerob dan fermentasi!
Perbedaan antara respirasi aerob dan fermentasi adalah respirasi aerob memerlukan oksigen, sedangkan fermentasi tidak.
Hal tersebut menyebabkan fermentasi disebut juga sebagai respirasi anaerob.
Baca juga: Katabolisme Karbohidrat: Perbedaan Respirasi Aerob dan Anaerob
Dilansir dari Sciencing, fermentasi adalah proses pertama yang terjadi selama perjalanan evolusi karena pada awalnya atmosfer tidak mengandung oksigen.
Sehingga, fermentasi menjadi cara bagi organisme awal untuk mendapatkan energi dalam kondisi tidak ada oksigen.
Jumlah energi yang dihasilkan
Perbedaan antara respirasi aerob dan fermentasi selanjutnya adalah jumlah energi yang dihasilkan.
Respirasi aerobik menghasilkan lebih banyak energi daripada fermentasi. Di mana respirasi aerobik menghasilkan 36 molekul ATP, sedangkan fermentasi hanya menghasilkan 2 molekul ATP.
Baca juga: Fermentasi Asam Laktat: Respirasi Tanpa Oksigen
Perbedaan antara respirasi aerob dan fermentasi selanjutnya adalah lama reaksinya.
Dilansir dari Biology LibreTexts, meskipun fermentasi menghasilkan lebih sedikit ATP namun reaksinya berjalan dengan sangat cepat.
Misalnya, pada otot yang menanggung kerja berat fermentasi asam laktat memberikan semburuan energi singkat untuk menopang kerja otot tersebut.
Fermentasi dan respirasi aerob sama-sama dimulai dengan glikolisis.
Namun sebagaimana dilansir dari Khan Academy, pada fermentasi tidak terdapat tahapan fosfolirasi oksidatif dan siklus krebs.
Hal tersebut dikarenakan dalam fermentasi tidak ada oksigen yang dapat mengoksidasi NADH.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.