Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Dukungan sosial adalah informasi dan umpan balik dari orang yang lain yang menunjukkan bahwa seseorang dicintai dan diperhatikan, dihargai, dan dihormati dan dilibatkan dalam jaringan komunikasi dan kewajiban yang timbal balik.
Baca juga: Pengertian Dukungan Sosial Menurut Ahli
Beberapa dimensi dukungan sosial diungkapkan oleh ahli, berikut penjelasannya:
Disadur dari jurnalnya Psychometric characteristics of the Multidimensional Scale of Perceived Social Support (1990), terdapat tiga dimensi dukungan sosial, antara lain keluarga, teman dan orang yang dianggap penting (significant other).
Berikut penjelasannya:
Keluarga merupakan sumber dukungan yang dapat mengubah hidup individu. Keluarga menjadi pilihan yang paling banyak dipilih oleh individu sebagai sumber dukungan utama.
Keluarga dan hubungan kerja yang terjalin dalam keluarga merupakan sumber kekuatan dukungan yang nyata.
Dukungan yang berasal dari teman yaitu dukungan yang diberikan oleh teman kepada individu untuk memberikan bantuan dan meringankan permasalahan yang sedang dimiliki individu.
Kelompok teman memiliki hubungan yang lebih luas daripada keluarga karena lebih menyediakan dukungan yang nyata dalam permasalahan sehari-hari.
Dukungan dari orang lain yang dianggap penting (significant other) yaitu dukungan yang diberikan oleh orang lain yang dianggap penting kepada individu dengan tujuan untuk memberikan bantuan ketika individu memiliki permasalahan.
Orang lain yang dianggap penting dapat merupakan orang yang mendukung atau spesial bagi individu, seperti pasangan kekasih, psikoterapis, suami atau istri, pengurus panti asuhan, pendeta dan orang lain yang dipercayai individu, di luar dari lingkup keluarga dan teman sebaya.
Baca juga: 3 Bentuk Identitas: Diri, Sosial, dan Budaya
Dikutip dari buku Health Psychology: Biopsychosocial Interactions (2012) oleh E.P Sarafino, terdapat lima dimensi dalam dukungan sosial, antara lain:
Terdiri dari ekspresi seperti perhatian, empati dan turut prihatin kepada individu. Dukungan ini menyebabkan penerima dukungan merasa nyaman, tentram kembali, merasa dimiliki dan dicintai.
Dukungan ini dapat berupa bantuan dalam bentuk semangat, kehangatan personal dan cinta dalam upaya memotivasi pekerjaan pasangan.
Dukungan ini melibatkan ekspresi yang berupa pernyataan setuju dan penilaian positif terhadap ide-ide, perasaan dan performa orang lain dalam lingkup pekerjaannya.