Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunyi Vokoid: Pengertian, Golongan, dan Jenisnya

Kompas.com - 27/06/2023, 11:00 WIB
Revlina Octavia Artrisdyanti,
Vanya Karunia Mulia Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Vokoid adalah kajian linguistik yang berfungsi sebagai pembeda bunyi berdasarkan makna kata.

Apa yang dimaksud dengan bunyi vokoid?

Pengertian bunyi vokoid

Bunyi vokoid adalah bunyi yang tidak mendapat hambatan ketika diucapkan, sehingga udara bebas mengalir keluar.

Bunyi ini dihasilkan tanpa adanya penyempitan atau penutupan pada daerah artikulasi.

Jumlah bunyinya terbilang lebih sedikit dibanding bunyi kontoid, karena terbatasnya aturan posisi lidah dan bibir saat bunyi tersebut diucapkan.

Baca juga: Bunyi Kontoid: Pengertian dan Klasifikasinya

Golongan bunyi vokoid

Sebutkan 3 golongan bunyi vokoid!

Bunyi vokoid digolongkan menjadi tiga, yaitu:

  • Lidah sebagai artikulator

Biasanya hal ini berhubungan dengan posisinya, apakah lidah bagian depan (apek), lidah bagian tengah, atau bagian belakang (dorsum).

  • Rahang bawah sebagai penentu posisi lidah

Rahang bawah manusia berperan banyak dalam pembentukan bunyi vokoid, karena rahang bawah menentukan posisi lidah.

  • Posisi bibir sebagai ko-artikulator

Berkaitan dengan posisi bibir atas dan bawah apakah membentuk bulatan atau tidak.

Jenis-jenis bunyi vokoid

Bunyi vokoid dibedakan menjadi beberapa macam, yakni:

  • Vokoid depan

Terbagi menjadi empat:

    • Vokoid depan bawah seperti [a] pada kata ‘anna'
    • Vokoid depan tengah-bawah seperti [e] pada kata ‘ketek'
    • Vokoid depan tengah-atas seperti [e] pada kata ‘pede
    • Vokoid depan atas seperti [i] pada kata ‘bibi’.

Baca juga: 3 Bentuk Bunyi Bahasa Indonesia

  • Vokoid belakang

Dibedakan berdasarkan tinggi rendahnya posisi belakang lidah yang mendekati langit-langit lunak. Biasanya ditandai dengan naiknya dorsum dan membulatnya posisi bibir (pelabialan).

Dari posisi artikulatornya, didapatkan bunyi seperti berikut:

    • Vokoid bulat belakang seperti bunyi [o] pada kata ‘kolak’
    • Vokoid bulat tengah bawah seperti [o] panjang pada kata ‘gosong’
    • Vokoid bulat belakang seperti [o] pada kata ‘toko’
    • Vokoid bulat belakang atas seperti [u] pada kata ‘bulu’.

 

Referensi:

Setyaningsih, Yuliana, R. Kunjana Rahardi. 2014. Fonologi Bahasa  Indonesia. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Zulfihendri, Jimy. 2015. Analisis Fonologi Bahasa Minangkabau di Kanagarian SIlongo Kabupaten Sijunjung. Skripsi. Padang: Universitas Andalas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com