KOMPAS.com- Dalam proses konversi biokimia, enzim dan mikroorganisme digunakan sebagai biocatalysts untuk mengkonversi biomasa atau biomasa senyawa yang diturunkan menjadi produk yang diinginkan.
Selulase dan hemicellulase enzim memecah karbohidrat fraksi biomasa untuk lima dan enam karbon gula dalam proses yang dikenal sebagai Hidrolisis.
Ragi dan bakteri memfermentasi gula kemudian menjadi produk seperti etanol.
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai proses konversi biokimia sebagai berikut:
Kegiatan program biomassa yang fokus pada pengurangan biaya dan meningkatkan efisiensi fraksionasi serta mengkonversi selulosa biomasa menjadi gula difermentasi.
Suatu perantara utama, yang kemudian difermentasi menjadi alkohol.
Perantara sekunder yang dihasilkan adalah lignin, yang dapat dibakar untuk menghasilkan panas atau dikonversi ke bahan bakar lain dan produk.
Berikut proses dari konversi biokimia:
Baca juga: Tahapan Terbentuknya Senyawa Organik Menurut Teori Evolusi Kimia
Komposisi bahan baku yang dibeli untuk proses biokimia hendaknya ideal.
Bahan baku disesuaikan untuk melayani kebutuhan pengolahan pretreatment biokimia yang merupakan komponen kunci dari perkembangan teknologi ini.
Proses pretreatment juga dikenal sebagai prehydrolysis.
Biomassa mengalami proses termokimia, dimana panas baik air, asam atau basa digunakan untuk memecah selulosa biomassa menjadi larutan gula.
Dan membuat selulosa lebih mudah diakses untuk langkah hidrolisis.
Bahan pretreatment yang tersakarifikasi (memisahkan karbohidrat) dan melepaskan gula.
Enzim atau asam yang digunakan dalam proses ini untuk menurunkan setiap padatan selulosa yang tersisa untuk gula sederhana.
Proses ini memerlukan waktu beberapa hari, dan setelah itu campuran gula dan setiap padatan selelusa yang bereaksi akan ditransfer ke sebuah fermentor.
Baca juga: Karakteristik Air Limbah Secara Fisik, Kimia, dan Biologi
Selain menggunakan gula sebagai perantara untuk memproduksi bahan bakar, aliran gula dapat dipisahkan dan dibersihkan untuk memproduksi bahan kimia dan bahan produk.
Teknik pemisahan dikembangkan untuk mengurangi konsentrasi aliran gula hingga bersih, sehingga lebih sesuai untuk pengolahan bahan dan produk kimia.
Dalam proses ini, organisme ditambahkan ke campuran untuk memfermentasi gula alkohol dioksida dan karbon.
Proses ini melibatkan campuran difermentasi penyulingan untuk memisahkan etanol dari air dan setiap padatan yang tersisa.
Padatan yang tersisa terdiri dari lignin (bagian dari dinding sel) yang dapat dibakar untuk panas dan thermochemically dikonversi ke gas sintesis atau intermediet minyak pirolisis untuk upgrade ke bahan bakar.
Referensi: