Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Rasisme adalah adanya perbedaan perilaku dan ketidaksetaraan yang didasarkan oleh warna kulit, suku, ras, serta asal-usul seseorang yang menjadikan adanya batasan atau pelanggaran hak serta kebebasan seseorang.
Beberapa penyebab munculnya rasisme, adalah:
Rasisme internal merajuk kepada pikiran, perasaan, dan tindakan dari dalam diri kita sendiri, secara sadar maupun tidak sadar, sebagai individu.
Contohnya seperti mempercayai bahwa adanya stereotip ras yang negatif atau bahkan menyangkal bahwa rasisme tidak ada.
Rasisme interpersonal adalah tindakan rasis dari individu atau kelompok ke individu atau kelompok yang lainnya dan dapat mempengaruhi interaksi publik mereka.
Misalnya dengan melakukan perilaku negatif seperti diskriminasi, pelecehan dan juga mengatakan kata-kata rasis.
Rasisme institusional pada umumnya terdapat dalam institusi dan juga sistem politik, hukum, dan juga ekonomi yang secara langsung maupun tidak langsung dapat menyuburkan diskriminasi dengan berdasarkan pada perbedaan ras.
Hal ini menyebabkan adanya ketidaksetaraan kemakmuran, pendidikan, pendapatan, perawatan kesehatan, hak-hak sipil, dan juga di berbagai bidang institusional yang lainnya.
Misalnya, pada praktik perekrutan yang diskriminatif, tidak mendengarkan bahkan membungkam suara orang dengan ras tertentu di dalam ruangan rapat, atau dalam budaya kerja yang lebih mengutamakan sudut pandang kelompok ras yang dominan.
Rasisme sistemik melibatkan entitas atau institusi yang berwenang dalam menegakkan kebijakan perihal rasisme, baik yang berada di dalam bidang pendidikan, pemerintahan, perawatan kesehatan, perumahan, dan hal serupa lainnya.
Hal ini merupakan efek riak dari ratusan tahun praktik rasisme serta diskriminatif yang masih berlangsung hingga masa kini.
Baca juga: Teori Male Gaze, Penyebab Diskriminasi Perempuan dalam Film
Beberapa dampak yang ditinggalkan dari rasisme, adalah:
Rasisme memandang mereka orang-orang yang berbeda sebagai bukan manusia, tetapi sebagai objek yang dapat diperlakukan dengan semena-mena.
Di negara yang terbelah konflik rasial, perlakuan buruk bahkan penyiksaan kerap kali menimpa kelompok yang menjadi target dari perilaku rasis.
Negara yang lalai serta tidak menganggap dengan serius isu rasisme dapat menjadikan mekanisme yang ada tidak dapat mengidentifikasi serta memperbaiki pola diskriminasi yang telah ada sejak.
Di berbagai negara, perlakuan buruk yang dilakukan oleh aparat kerap kali tidak dapat diinvestigasi hingga tuntas.
Kalaupun berhasil untuk dituntut dan didakwa, mereka hanya mendapatkan hukuman yang ringan.
Begitupun sebaliknya, korban yang melapor ke otoritas berwenang umumnya tidak akan mendapatkan perlindungan yang memadai dari berbagai ancaman dan intimidasi.
Untuk mempertahankan kekuasaannya, para pemimpin politik kerap kali membangkitkan atau memunculkan kebencian terhadap ras tertentu untuk mengumpulkan kekuatan pada pihak mereka, memandang lawan sebagai bukan manusia yang memiliki hak untuk dihormati seluruh haknya, serta seakan mensahkan terjadinya pelanggaran HAM.
Hasilnya, rasisme mencemarkan seluruh aspek dalam kehidupan bermasyarakat, yang juga mencakup sistem keadilan.
Baca juga: Contoh Diskriminasi dan Cara Menghindari
Secara historis, mereka yang secara terbuka mengakui dan mempraktikkan rasisme berpendapat bahwa anggota ras yang memiliki status lebih rendah harus dibatasi pada pekerjaan yang berstatus rendah.
Sementara anggota ras yang dominan harus mempunyai akses eksklusif ke kekuasaan politik, pekerjaan berstatus tinggi, sumber daya ekonomi, dan juga berbagai hak sipil lainnya.
Walaupun ideologi yang rasis mungkin telah memudar di masa kini, tetapi diskriminasi ras berdasarkan warna kulit banyak yang tetap berlanjut, membuat para korbannya tidak memiliki akses ke pendidikan, pekerjaan, dan berbagai kesempatan lainnya.
Beberapa bentuk diskriminasi ras menimpa perempuan dan laki-laki melalui cara yang berbeda-beda.
Ada tindakan rasis yang hampir sepenuhnya dialami oleh perempuan, seperti sterilisasi paksa kepada perempuan di dalam komunitas adat.
Terkadang, diskriminasi yang ada di dalam ras menimpa perempuan dengan cara tertentu, misalnya ketika aparat melecehkan atau bahkan memperkosa perempuan untuk melakukan intimidasi kepada sebuah komunitas.
Di sisi lain, konsekuensi berbeda untuk perempuan, misalnya ketika pemerkosaan yang terjadi berujung pada kehamilan yang tidak diinginkan dan juga dapat berupa pengucilan.
Baca juga: Diskriminasi: Pengertian dan Penyebabnya
Cara-cara menanggulangi rasisme, di antaranya:
Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.