KOMPAS.com - Sistem reproduksi manusia dapat terserang berbagai penyakit yang menggangu kesehatan organ reproduksi ataupun kemampuan reproduksi penderitanya. Apa saja penyakit pada sistem reproduksi manusia?
Contoh penyakit pada sistem reproduksi manusia adalah:
Baca juga: Sistem Reproduksi Manusia
Mengapa penyakit pada sistem reproduksi dapat terjadi? Kesehatan reproduksi erat kaitannya dengan perilaku seksual. Umumnya, penyakit pada sistem reproduksi terjadi karena penularan.
Infeksi ditularkan melalui hubungan seksual atau melalui pertukaran cairan tubuh secara langsung.
Penderita penyakit seksual menular pada wanita akan lebih parah akibatnya jika dibandingkan dengan pria karena menyangkut saluran reproduksi bayi.
Beberapa jenis penyakit menular dapat menulari bayi yang berada di dalam kandungan, baik melalui plasenta atau pada saat kontak fisik sewaktu proses kelahiran.
Baca juga: Organ Reproduksi pada Laki-laki
Efek yang tampak pada bayi antara lain bayi yang lahir dengan berat badan di bawah normal, infeksi pada mata, paru-paru, darah, kerusakan jaringan otak.
Berikut beberapa penyakit pada sistem reproduksi manusia. Yuk simak penjelasannya di bawah ini!
Penyakit AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh HIV (human immunodeficiency virus) yang menyerang sistem imunitas atau kekebalan tubuh penderita.
Saat ini penyakit yang disebabkan oleh HIV ini lebih dikenal dengan istilah AIDS (acquired immuno deficiency syndrome).
Saat ini belum ditemukan vaksin pencegahnya dan belum ada obat yang betul-betul dapat diandalkan untuk mengatasi HIV/AIDS.
Baca juga: Gejala dan Fase Penularan HIV/AIDS
HIV dapat ditularkan dari orang tua (yang terinfeksi) kepada anaknya melalui transfusi darah yang terinfeksi, ditularkan akibat gaya hidup yang tidak baik.
Seseorang yang terinfeksi HIV, sistem kekebalan tubuhnya akan makin menurun.
Dalam kurun waktu lima hingga tujuh tahun penderita nampaknya seperti orang sehat, belum memperlihatkan gejala.
Fase selanjutnya AIDS baru dapat terdiagnosis setelah kekebalan tubuh sangat berkurang dan timbul penyakit tertentu. Fase ini berlangsung 3-6 bulan.
Untuk memastikan apakah seseorang positif AIDS atau tidak, harus dilakukan pemeriksaan banyaknya sel T (salah satu sel darah putih yang berperan dalam imunitas) di laboratorium.
Baca juga: Sel T: Pengertian, Jenis, dan Peranannya dalam Respons Imun
Herpes merupakan penyakit pada sistem reproduksi yang disebabkan oleh virus herpes. Gejalanya tidak tampak secara langsung.
Umumnya, ditandai dengan timbulnya bintik-bintik merah, rasa sakit ketika urinasi, dan (buang air kecil) gatal-gatal di sekitar alat kelamin.
Lama-kelamaan, penyakit ini dapat membuat kelelahan pada otot dan menyerang jaringan saraf pusat.
Herpes simplex virus (HSV) dan varicella-zoster virus (VZ) adalah jenis virus herpes yang umum menyerang manusia.
Baca juga: Gejala dan Dampak Infeksi Menular Seksual
Virus herpes dapat menyerang siapa saja.
Adanya riwayat kontak dengan penderita infeksi virus ini dan daya tahan tubuh yang sedang lemah adalah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terinfeksi virus herpes.
Gonorrhea adalah penyakit pada sistem reproduksi yang disebabkan oleh bakteri neisseria gonorrhoeae.
Bakteri penyebab gonorrhea tidak dapat hidup di luar tubuh sehingga hanya akan menular melalui kontak hubungan seksual.
Penderita gonorrhea akan mengalami rasa sakit yang luar biasa pada saat buang air kecil (kencing), yaitu rasa pedih dan terbakar. Seringkali disertai dengan urine yang bernanah.
Baca juga: Infeksi Menular Seksual: Pengertian dan Jenisnya
Biasanya, penyakit ini tidak cepat dirasakan oleh wanita sehingga jarang sekali wanita yang mengalami keluhan terserang gonorrhea.
Pada wanita, infeksi tersebut menyebabkan pembentukan selaput lendir di tuba fallopi yang mencegah pergerakan sperma menuju sel telur sehingga mengakibatkan kemandulan.
Sifilis disebabkan oleh infeksi bakteri treponema pallidum yang menyebar melalui hubungan seksual dengan penderita sifilis.
Bakteri penyebab sifilis juga bisa menyebar melalui melalui kontak fisik dengan luka di tubuh penderita.
Gejala sifilis diawali dengan munculnya luka yang tidak terasa sakit di area kelamin, mulut, atau dubur.
Baca juga: Apa Itu Penyakit Menular?
Luka atau ulkus pada area kelamin yang menjadi gejala sifilis sering kali tidak terlihat dan tidak terasa sakit sehingga tidak disadari oleh penderitanya.
Meski begitu, pada tahap ini, infeksi sudah bisa ditularkan ke orang lain.
Keputihan yaitu penyakit kelamin yang terjadi pada perempuan dengan ciri-ciri terdapat cairan berwarna putih kekuningan atau putih keabu-abuan pada bagian vagina.
Cairan tersebut bersifat encer atau kental, berbau tidak sedap, dan dapat menyebabkan rasa gatal pada vagina.
Baca juga: Proses Terjadinya Penyakit Infeksi
Penyakit ini dapat diakibatkan oleh infeksi jamur candida albicans.
Penyakit ini dapat terjadi apabila kebersihan bagian vagina dan sekitarnya kurang dijaga dengan baik.
Epididimitis adalah peradangan pada saluran epididimis yang disebabkan oleh infeksi atau terkena penyakit menular seksual.
Epididimitis biasanya diidap oleh laki-laki. Penyakit ini ditandai dengan rasa nyeri disertai pembengkakan pada salah satu testis.
Salah satu penyebab terjadinya penyakit ini adalah pergaulan bebas.
Baca juga: Pergaulan Bebas: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Faktor Penyebab
Referensi: