Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Langit Berwarna Biru?

Kompas.com - 03/04/2023, 22:00 WIB
Serafica Gischa

Editor

Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com -Ketika cuaca cerah, warna langit akan terlihat biru. Fenomena ini sama seperti fenomena birunya lautan. Jika dilihat dari kejauhan, maka akan tampak berwarna biru, namun ketika didekati airnya akan terlihat bening.

Mengapa langit berwarna biru? Berikut alasan utama penyebab langit berwarna biru, yaitu:

  • Terdapat gelombang cahaya pendek

Sumber cahaya yang ada di alam semesta adalah Matahari. Sinarnya yang berwarna putih memancar ke planet-planet yang mengitari Matahari, termasuk juga Bumi tempat tinggal manusia. Saat sinar Matahari memancar ke Bumi, maka cahaya putih itu akan melewati atmosfer Bumi.

Di dalam praktikum fisika, atmosfer dapat diibaratkan seperti prisma kaca. Di mana atmosfer Bumi yang mengandung berbagai macam gas seperti karbon, nitrogen, oksigen, dan lainnya akan menyebabkan cahaya menjadi terpecah-pecah apabila melewatinya.

Cahaya yang terpecah tersebut akan berubah menjadi gelombang yang berbeda-beda. Ada gelombang yang panjang dan ada beberapa gelombang yang pendek.

Gelombang cahaya panjang tersebut akan berubah menjadi warna kuning, jingga, dan juga merah. Sementara itu, gelombang cahaya pendek akan menjadi warna biru dan hijau. Warna-warna itulah yang bisa diterima oleh retina mata kita.

Baca juga: Faktor yang Menjadikan Benda Langit Layak Ditinggali Manusia

  • Gelombang cahaya pendek berhamburan di angkasa

Apabila gelombang cahaya panjang bisa diteruskan lurus sampai jarak yang sangat jauh, maka gelombang pendek sebagian besar akan berhamburan di angkasa.

Hal itulah yang bisa membuat sebagian besar langit berwarna biru dibandingkan dengan warna-warna lainnya.

Cahaya gelombang pendek tersebut memang seolah-olah menyelimuti Bumi, sehingga langit yang luas juga akan terlihat biru.

Langit biru berhubungan dengan koloid

Warna langit yang terlihat biru berhubungan dengan koloid. Di mana udara yang ada di angkasa adalah suatu sistem koloid. Koloid tersebut akan terkena efek tyndall apabila terkena cahaya Matahari.

Setelah itu, cahaya Matahari akan dihamburkan dan kemudian terpecah menjadi berbagai macam gelombang warna.

Koloid tersebut dapat disebut dengan suatu campuran yang terdiri dari dua atau lebih zat yang sifatnya homogen.

Akan tetapi, ukuran partikel yang terdispersi cukup besar. Sehingga koloid akan lebih mudah terkena efek tyndall apabila terkena cahaya Matahari.

Selain di angkasa, koloid juga bisa dilihat di mana saja. Misalnya saja pada susu, awan, dan juga awan. Sitoplasma yang ada di dalam sel juga merupakan salah satu contoh koloid.

Baca juga: Mengenal Benda-Benda Langit

Langit berwarna biru berdasarkan Teori Rayleigh

Terdapat tiga faktor yang dapat memengaruhi warna langit, yaitu cahaya Matahari, atmosfer Bumi, dan juga penglihatan manusia.

Akan tetapi, perlu diingat bahwa warna biru pada langit tidak disebabkan oleh pantulan warna biru yang ada pada lautan seperti yang selama ini banyak dipercaya oleh masyarakat.

Berikut penjelasannya:

  • Cahaya Matahari

Apabila dilihat dengan mata telanjang, cahaya Matahari akan memunculkan kesan berwarna putih kekuningan.

Akan tetapi, sebenarnya sinar Matahari itu terdiri dari berbagai macam warna seperti warna pelangi, apabila kita melihatnya dari sebuah prisma.

Dari sana bisa kita lihat bahwa cahaya Matahari terdiri dari berbagai macam spektrum warna. Di mana warna-warna tersebut gelombang yang berbeda.

Warna merah mempunyai panjang gelombang yang lebih panjang jika dibandingkan dengan warna lainnya seperti violet dan biru.

Sekarang, kita sudah mengetahui bahwa cahaya Matahari mempunyai spektrum warna dan juga gelombang yang bermacam-macam. Nah, pertanyaannya, kenapa langit berwarna biru?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita perlu mengenali dulu komponen yang ada dan apa saja yang sebenarnya terjadi di atmosfer Bumi.

  • Atmosfer Bumi

Atmosfer adalah salah satu faktor yang mempengaruhi langit yang tampak berwarna biru. Akan tetapi, apa saja partikel yang ada di luar angkasa? Pastinya ada banyak sekali jenis partikel, dengan catatan Oksigen atau O2 dan juga Nitrogen atau N2 yang paling banyak.

Kandungan nitrogen di udara bisa mencapai 78 persen, sementara oksigen mencapai 21 persen. Sisanya adalah kandungan karbon dioksida, sulfur dioksida, karbon monoksida, dan lainnya.

Saat cahaya Matahari masuk ke dalam atmosfer Bumi, maka terjadilah interaksi antara cahaya dan juga partikel yang ada di atmosfer.

Interaksi tersebut akan menyebabkan penghamburan cahaya Rayleigh atau yang bisa disebut dengan Rayleigh Scattering.

Cahaya biru dan juga violet yang mempunyai panjang gelombang lebih pendek akan lebih mudah terserap oleh molekul di udara. Jadi, cahaya biru dan juga violet tadi akan lebih banyak tersebar dan juga terhamburkan.

Baca juga: Mengapa Awan Terlihat Bergerak di Langit?

  • Penglihatan manusia

Pada dasarnya, mata manusia memang lebih sensitif terhadap warna biru daripada dengan warna violet.

Cahaya Matahari yang mempunyai berbagai macam panjang gelombang dan spektrum warna terhamburkan karena interaksi antara cahaya dengan partikel yang terdapat di atmosfer.

Warna biru dan juga violet dengan panjang gelombang lebih pendek tersebar dan lebih banyak dibandingkan dengan warna lainnya.

Kemudian, mata kita yang cenderung lebih sensitif dengan warna biru mengidentifikasi warna langit sebagai warna biru.

 

 

Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com