Menurut ahli paleontologi, ada bermacam-macam fosil, tetapi secara umum hanya ada tiga macam fosil yang perlu diketahui, yaitu:
Adalah organisme itu sendiri yang terawetkan atau tersimpan. Dapat berupa tulang atau cangkang. Hampir semua yang tersimpan ini adalah bagian tubuh yang keras.
Bentuk fosil ini, antara lain jaringan asli yang diawetkan, permineralisasi, mineralisasi, dan distilasi.
Sering juga disebut dengan fosil jejak, karena yang terlihat hanya sisa aktivitasnya. Jadi, ada kemungkinan fosil itu bukan bagian tubuh binatang atau tumbuhan itu sendiri.
Penyimpanan atau pengawetan fosil ini dapat berupa cetakan. Ada yang permukaannya halus, dan ada pula yang kasar.
Contoh fosil yang termasuk kelompok ini adalah fosil telur, fosil jejak, sarang dan liang, koprolit, gastrolith, cetakan dan cor.
Baca juga: Sangiran, Tempat Penemuan Banyak Fosil Manusia Purba Indonesia
Adalah sebutan bagi hewan yang dianggap sudah punah dan menjadi fosil, tetapi pada kenyataannya masih hidup.
Fosil hidup adalah organisme hidup menyerupai spesies yang diketahui dari fosilnya.
Misal Coelacanth, yang diperkirakan sudah punah jutaan tahun lalu, ternyata ditemukan berenang dengan bebas di sekitar perairan timur Afrika.
Fosil hidup juga dapat mengacu pada sebuah spesies hidup yang tidak memiliki spesies dekat lainnya, atau kelompok kecil spesies yang tidak memiliki spesies dekat lainnya.
Contoh, Nautilus. Selain itu, ada juga tumbuhan yang dianggap sebagai fosil hidup yaitu pohon ginkgo.
Baca juga: Apakah Perbedaan Fosil dan Artefak?
Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.