Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Pola makan sehat adalah perilaku mengonsumsi makanan sesuai dengan kebutuhan gizi harian.
Asupan gizi dan kalori yang dibutuhkan oleh setiap orang cenderung bervariasi, tergantung usia, jenis kelamin, gaya hidup, kegiatan fisik, tempat tinggal, suhu udara, dan sebagainya.
Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi pola makan. Faktor yang memengaruhi pola makan adalah budaya, agama atau kepercayaan, status sosial ekonomi, kesukaan, kesehatan, rasa lapar, dan nafsu makan.
Baca juga: Mengapa Kita Butuh Makan?
Budaya cukup menentukan jenis makanan yang sering dikonsumsi. Demikian pula letak geografis memengaruhi makanan yang diinginkan. Sebagai contoh, nasi merupakan makanan utama untuk orang-orang Asia.
Pasta untuk orang-orang Itali, kari untuk orang-orang India. Makanan laut banyak disukai oleh masyarakat sepanjang pesisir Amerika Utara. Sedangkan penduduk Amerika bagian selatan lebih menyukai makanan goreng-gorengan.
Agama atau kepercayaan juga memengaruhi jenis makanan yang dikonsumsi.
Sebagai contoh agama Islam mengharamkan daging babi, agama Katolik Roma melarang makan daging setiap hari, beberapa aliran agama melarang pemeluknya mengonsumsi teh, kopi, dan alkohol.
Baca juga: Kenapa Orang Indonesia Suka Makan Nasi?
Pilihan seseorang terhadap jenis dan kualitas makanan turut dipengaruhi oleh status sosial dan ekonomi. Pendapatan akan membatasi seseorang untuk mengonsumsi makanan dengan harga yang bervariasi.
Kelompok sosial juga berpengaruh terhadap kebiasaan makan,misalnya kerang dan siput disukai oleh beberapa kelompok masyarakat, sedangkan kelompok masyarakat yang lainnya lebih menyukai hamburger dan pizza.
Hal-hal yang disukai dan tidak disukai sangat berpengaruh terhadap kebiasaan makan seseorang.
Orang seringkali memulai kebiasaan makan sejak dari masa kanak-kanak hingga dewasa. Perasaan suka dan tidak suka seseorang terhadap makanan tergantung asosiasinya terhadap makanan tersebut.
Baca juga: Akibat jika Makanan yang Kita Makan Tidak Mengandung Gizi Seimbang
Rasa lapar umumnya merupakan sensasi yang kurang menyenangkan karena berhubungan dengan kekurangan makanan.
Sebaliknya, nafsu makan merupakan sensasi yang menyenangkan berupa keinginan seseorang untuk makan.
Sedangkan rasa kenyang merupakan perasaan puas karena telah memenuhi keinginannya untuk makan.