Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Pada awal tahun Masehi, banyak pedagang India datang ke Nusantara. Mereka berdagang sambil menyebarkan agama Hindu.
Sedikit demi sedikit nenek moyang mulai memeluk agama tersebut. Penyebaran agama pun terjadi secara damai.
Akibat pengaruh itu, terbentuklah kerajaan bercorak Hindu di nusantara. Kerajaan tersebut memiliki sejumlah peninggalan bersejarah.
Apa sajakah itu?
Peninggalan sejarah bercorak Hindu, berupa karya sastra adalah:
Baca juga: Peninggalan Sejarah Hindu-Buddha di Indonesia
Peninggalan sejarah berupa tradisi atau kebiasaan bercorak Hindu, antara lain:
Merupakan upacara pembakaran mayat untuk masyarakat Hindu di Bali. Upacara ini dimaksudkan untuk mengembalikan manusia ke asalnya.
Merupakan upacara keagamaan masyarakat Hindu. Bertujuan mengoreksi diri, terutama perilaku yang telah dibuat setahun lalu.
Nyepi dilakukan dengan berdiam diri di rumah tanpa berkegiatan apa pun. Upacara ini dilakukan untuk memperingati tahun baru syaka.
Merupakan hari raya umat Hindu Dharma yang dilakukan tiap 210 hari sekali, jatuh pada hari Rabu Kliwon, atau dua kali dalam setahun.
Merupakan hari raya umat Hindu Dharma yang dilakukan dua minggu setelah Galungan.
Baca juga: Fungsi Candi dalam Agama Hindu
Dilakukan oleh masyarakat Hindu dengan membawa sesajen ke kuburan atau tempat keramat.