Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Kritik adalah sebuah bentuk penilaian terhadap suatu karya dengan cara yang seimbang, baik kelemahan maupun kelebihannya. Karya yang dikritik umumnya berupa karya seni, baik karya sastra, lukis, musik, tulis, maupun film.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kritik yaitu kecaman, tanggapan, atau kupasan yang terkadang disertai dengan uraian serta pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan lain sebagainya.
Kritik bisa juga dapat disebut sebagai suatu tanggapan atau ungkapan mengenai baik dan buruknya suatu tindakan yang akan atau telah dibuat.
Baca juga: Contoh Kritik dan Esai
Ciri-ciri kritik sebagai berikut:
Struktur kritik terdiri dari evaluasi, deskripsi teks, dan penegasan ulang. Uraiannya sebagai berikut:
Evaluasi isinya yakni pernyataan umum perihal komentar yang akan disampaikan.
Deskripsi teks adalah bagian isi dari teks tanggapan kritis, berisi informasi perihal data-data dan pendapat-pendapat yang mendukung atau melemahkan sebuah pernyataan.
Baca juga: Struktur Kritik dan Esai
Penegasan ulang yakni bagian terakhir dari teks yang berisi penegasan ulang perihal suatu yang sudah dilakukan atau diputuskan.
Beberapa kaidah kritik sebagai berikut:
Kalimat kompleks adalah kalimat yang memiliki lebih dari dua struktur dan dua verba. Misalnya, "ibu membeli daging ayam dan daging sapi di samping pasar".
Konjungsi adalah kata penghubung yang menghubungkan tiap-tiap kata serta struktur. Misalnya ; agar, sebaiknya, supaya, apabila, dan lain sebagainya.
Kata rujukan yaitu ungkapan yang digunakan oleh penulis guna untuk memperkuat pernyataan dengan tegas. Rujukan dikenal juga dengan sebutan referensi.
Baca juga: Diksi: Fungsi, Ciri-ciri, dan Macamnya
Dalam membuat kritik, pemilihan kata atau diksinya harus sesuai dengan penggunaannya untuk memudahkan .
Berdasarkan penerapannya, kritik terbagi menjadi beberapa jenis yaitu kritik induktif, judisial, dan impresionik. Berikut penjelasannya: