Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Klasifikasi Tipe Iklim

Kompas.com - 30/09/2022, 07:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Editor

Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Iklim adalah pola cuaca rata-rata yang terjadi untuk waktu relatif lama dan mencakup wilayah yang luas.

Ada beberapa klasifikasi iklim yang digunakan secara global, yaitu iklim matahari, koppen, junghuhn, Schmidt-Ferguson, dan iklim Oldeman.

Berikut penjelasannya:

Iklim matahari

Klasifikasi tipe iklim matahariKemdikbud.go.id Klasifikasi tipe iklim matahari

Merupakan klasifikasi iklim yang didasarkan pada panas matahari yang diterima bumi. Menurut tipe ini, iklim di bumi dibagi menjadi 4, yaitu

  • Iklim tropis terletak pada garis lintang 23,5ºLU – 23,5ºLS
  • Iklim subtropis terletak antara 23,5ºLU – 35ºLU dan 23,5ºLS – 35ºLS
  • Iklim sedang terletak antara 35ºLU - 66,5ºLU dan 35ºLS – 66,5ºLS
  • Iklim dingin (kutub) terletak antara 66,5ºLU - 90ºKU dan 66,5ºLS – 90ºKS.

Klasifikasi tipe iklim ini paling umum digunakan. Karena mudah dikenali dibandingkan tipe iklim lainnya.

Baca juga: 7 Unsur Terbentuknya Cuaca dan Iklim 

Iklim koppen

Klasifikasi tipe iklim KoppenWikipedia.org Klasifikasi tipe iklim Koppen

Merupakan pengelompokan iklim berdasarkan rata-rata curah hujan dan temperatur. Klasifikasi iklim ini dibagi menjadi 5 tipe, dan masing-masing menggunakan huruf sebagai simbolnya.

Berikut klasifikasi tipe iklim koppen:

Iklim A (iklim hujan tropis)

Ciri-cirinya, antara lain suhu rata-rata bulanan diatas 18º Celcius, curah hujan dan penguapannya tinggi, dan tidak mempunyai musim dingin.

Iklim A dibagi menjadi tiga, yaitu.

  • Af (iklim hujan tropis dengan hujan sepanjang tahun)
  • Am (iklim hujan tropis dengan pergantian musim)
  • Aw (iklim sabana tropis).

Iklim B (iklim kering)

Ciri-cirinya, antara lain hujan sangat berkurang, penguapan tinggi, dan tidak ada cadangan air sehingga tidak dijumpai jenis sungai permanen.

Dibedakan menjadi dua, yaitu.

  • Bs (iklim stepa)
  • Bw (iklim gurun).

Iklim C (iklim sedang)

Ciri-cirinya, antara lain musim panas suhunya lebih tinggi 10º Celcius, dan pada musim dingin suhunya antara -3º sampai -18º Celcius.

Dibedakan menjadi tiga, yaitu.

  • Cf (iklim sedang yang lembap)
  • Cw (iklim sedang dengan musim dingin yang kering)
  • Cs (iklim sedang musim panas yang kering).

Baca juga: Pengertian Cuaca dan Iklim

Iklim D (iklim dingin)

Ciri-cirinya, antara lain suhu rata-rata bulan terdingin kurang dari -3º Celcius, dan bulan terpanasnya lebih dari 10º C.

Iklim D dibedakan menjadi:

  • Df (iklim dingin dengan musim dingin yang lembap)
  • Dw (iklim dingin dengan musim dingin yang kering).

Iklim E (iklim kutub)

Ciri-cirinya, antara lain suhu rata-rata bulan terpanas kurang dari 10º Celcius, dan suhunya dingin sepanjang tahun.

Iklim E dapat dibagi menjadi dua, yaitu.

  • Et (iklim tundra)
  • EF (iklim es abadi).

Iklim junghuhn

Klasifikasi tipe iklim JunghuhnKemdikbud.go.id Klasifikasi tipe iklim Junghuhn

Merupakan klasifikasi iklim berdasarkan ketinggian dan vegetasi di kawasan tertentu. Pada klasifikasi ini, iklim dibagi menjadi empat, yaitu:

  • Iklim panas

Ada pada daerah yang mempunyai ketinggian 0 hingga 650 meter. Suhu rata-rata tahunannya lebih dari 22º Celcius. Tumbuhan yang dapat tumbuh dengan baik, yaitu padi, jagung, karet, tebu, dan kelapa.

Baca juga: Apa itu Perubahan Iklim?

  • Iklim sedang

Terdapat pada daerah yang mempunyai ketinggian antara 650 hingga 1.500 meter. Suhu rata-rata tahunannya antara 15 hingga 22º Celcius. Tumbuhan yang hidup dengan baik, yaitu, tembakau, kopi, dan coklat.

  • Iklim sejuk

Ada pada daerah yang mempunyai ketinggian 1.500 hingga 2.500 meter. Suhu rata-rata tahunannya, yakni 11 hingga 15º Celcius. Tumbuhan yang bisa tumbuh subur dengan baik, yaitu teh, kopi, dan sayuran (hortikultura).

  • Iklim dingin

Ada pada daerah yang mempunyai ketinggian antara 2.500 hingga 4.000 meter. Suhu rata-rata tahunannya adalah 11º Celcius. Tidak ada tumbuhan kecuali lumut dan semacamnya.

  • Iklim salju tropis

Terdapat pada daerah dengan ketinggian lebih dari 4.000 meter dari permukaan laut. Di daerah ini tidak ada tumbuhan.

Iklim Schmidt-Ferguson

Klasifikasi tipe iklim Schmidt-FergusonKemdikbud.go.id Klasifikasi tipe iklim Schmidt-Ferguson

Merupakan klasifikasi iklim berdasarkan curah hujan. Pada tipe ini, iklim dibagi menjadi delapan, yaitu:

  • Golongan iklim A: kategori sangat basah, nilai Q=0-14,3%
  • Golongan iklim B: kategori basah, nilai Q=14,3-33,3%
  • Golongan iklim C: kategori agak basah, nilai Q=33,3-60%
  • Golongan iklim D: kategori sedang, nilai Q=60-100%
  • Golongan iklim E: kategori agak kering, nilai Q=100-167%
  • Golongan iklim F: kategori kering, nilai Q=167-300%
  • Golongan iklim G: kategori sangat kering, nilai Q=300-700%
  • Golongan iklim H: kategori luar biasa kering, nilai Q= lebih dari 700%.

Baca juga: 10 Perbedaan Cuaca dan Iklim

Iklim Oldeman

Klasifikasi tipe iklim OldemanKemdikbud.go.id Klasifikasi tipe iklim Oldeman

Adalah klasifikasi iklim yang menggunakan curah hujan sebagai acuannya. Perbedaan dengan iklim Schmidt-Ferguson terletak pada kriteria bulan basah dan cara menghitungnya.

Berikut klasifikasi iklim Oldeman:

  • Iklim A adalah iklim yang memiliki bulan basah lebih dari 9 kali berturut-turut
  • Iklim B adalah iklim yang memiliki bulan basah 7-9 kali berturut-turut
  • Iklim C adalah iklim yang memiliki bulan basah 5-6 kali berturut-turut
  • Iklim D adalah iklim yang memiliki bulan basah 3-4 kali berturut-turut.

Adapun kriteria bulan basah, lembap, dan keringnya didasarkan pada ketentuan sebagai berikut:

  • Bulan basah bila curah hujan lebih dari 200 milimeter
  • Bulan lembab bila curah hujan 100-200 milimeter
  • Bulan kering bila curah hujan kurang dari 100 milimeter.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perbedaan Simple Past Tense dan Past Continuous Tense

Perbedaan Simple Past Tense dan Past Continuous Tense

Skola
Antonim dalam Bahasa Inggris: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Antonim dalam Bahasa Inggris: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Skola
Polisemi: Pengertian, Ciri-ciri, dan Contohnya

Polisemi: Pengertian, Ciri-ciri, dan Contohnya

Skola
35 Contoh Kalimat Future Perfect Tense beserta Artinya

35 Contoh Kalimat Future Perfect Tense beserta Artinya

Skola
Contoh Perumpamaan 'Kaya Apa' dalam Bahasa Jawa

Contoh Perumpamaan "Kaya Apa" dalam Bahasa Jawa

Skola
Ateges Tanpa Basa Jawa

Ateges Tanpa Basa Jawa

Skola
Bahasa Jawa: Wujude Aksara Jawa

Bahasa Jawa: Wujude Aksara Jawa

Skola
Bahasa Jawa: Nulis lan Maca Pawarta

Bahasa Jawa: Nulis lan Maca Pawarta

Skola
Teori Ordinal dalam Perilaku Konsumen

Teori Ordinal dalam Perilaku Konsumen

Skola
4 Faktor yang Memengaruhi Laju Reaksi, Apa Saja?

4 Faktor yang Memengaruhi Laju Reaksi, Apa Saja?

Skola
Komunikasi Full Duplex: Pengertian dan Contohnya

Komunikasi Full Duplex: Pengertian dan Contohnya

Skola
5 Perbedaan DNA dan RNA yang Penting untuk Diketahui

5 Perbedaan DNA dan RNA yang Penting untuk Diketahui

Skola
Cerita Legendha Basa Jawa

Cerita Legendha Basa Jawa

Skola
Bahasa Jawa: Ngandharake Crita Legendha

Bahasa Jawa: Ngandharake Crita Legendha

Skola
Bahasa Jawa: Ngandharake Surasa lan Nulis Tembang

Bahasa Jawa: Ngandharake Surasa lan Nulis Tembang

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com