Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/06/2022, 17:00 WIB
Intan Rahayu Ning Tiyas,
Serafica Gischa

Tim Redaksi


KOMPAS.comPerubahan iklim atau climate change diartikan sebagai pergeseran jangka panjang pola suhu dan cuaca di Bumi. Pergeseran ini dapat terjadi karena sebab alami seperti variasi siklus matahari.

Namun sejak tahun 1800-an, seperti dikutip dari situs United Nations, penyebab utama perubahan iklim bukan lagi siklus matahari, tetapi akibat aktivitas manusia yang sebagian besar berasal dari penggunaan bahan bakar fosil.

Hasil pembakaran bahan bakar fosil (batu bara, gas dan minyak) menghasilkan gas rumah kaca yang berperan sebagai selimut Bumi. Tetapi seiring berjalannya waktu, gas rumah kaca menjadi perangkap panas matahari dan menaikkan suhu Bumi selama bertahun-tahun.

Baca juga: Pengaruh Iklim terhadap Keragaman Sosial Budaya di Indonesia

Efek rumah kaca

Gas rumah kaca terdiri atas karbondioksida (CO2), metana, dinitrogen oksida (N2O), dan uap air. Gas tersebut berperan sebagai selimut di atmosfer, yang menyimpan energi panas matahari di Bumi.

Jumlah gas rumah kaca yang berlebihan di atmosfer, menyebabkan terjadinya pemanasan global. Hal ini disebut dengan efek rumah kaca.

Proses terjadinya efek rumah kaca yaitu:

  • Energi matahari yang sampai ke Bumi, sebagian dipantulkan kembali ke angkasa, dan sebagian diserap oleh daratan dan lautan.
  • Energi yang terserap tersebut menyebar ke atas permukaan Bumi dalam bentuk energi panas.
  • Gas rumah kaca menyerap dan mengarahkan sebagian energi tersebut ke bawah, membuat energi panas tetap berada dekat permukaan Bumi.
  • Meningkatnya jumlah energi panas yang terjebak di atmosfer, menyebabkan suhu permukaan Bumi juga meningkat.

Dikutip dari situs climate.nasa.gov, perubahan lapisan rumah kaca alami di atmosfer memberikan pengaruh, sebagai berikut:

  • Secara umum, Bumi menjadi lebih hangat.
  • Kondisi yang lebih hangat, secara umum membuat penguapan dan presipitasi (turunnya hujan atau salju) lebih banyak dari biasanya.
  • Pada skala lokal, kondisi tersebut membuat sebagian daerah menjadi lebih basah karena mengalami lebih banyak hujan, dan sebagian lain menjadi lebih kering karena penguapan yang meningkat.
  • Adanya kenaikan permukaan air laut karena gletser dan lapisan es yang meleleh.
  • Suhu air laut yang meningkat menyebabkan air laut memuai, sehingga volumenya bertambah. Bertambahnya volume air juga berdampak pada kenaikan permukaan air laut.

Baca juga: 10 Perbedaan Cuaca dan Iklim

Dampak perubahan iklim

Istilah “perubahan Iklim”, mendeskripsikan perubahan kompleks yang berdampak pada sistem iklim dan cuaca di planet kita.

Perubahan iklim mencakup kenaikan suhu rata-rata Bumi, peristiwa cuaca ekstrem, pergeseran populasi dan habitat satwa liar, dan naiknya permukaan air laut.

Beberapa dampak perubahan iklim, yaitu: 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com