Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Cuaca adalah keadaan udara pada suatu kondisi di daerah yang relatif sempit, sedangkan iklim merupakan keadaan rata-rata cuaca pada suatu wilayah yang relatif luas dan waktunya juga relatif lama.
Ilmu yang mempelajari cuaca disebut meteorologi, sementara ilmu yang mempelajari iklim adalah klimatologi.
Cuaca dan iklim di bumi ini senantiasa berubah-ubah cuaca dan iklim dapat terbentuk karena beberapa unsur. Unsur-unsur pembentuk cuaca dan iklim, adalah:
Baca juga: Pengertian Cuaca dan Iklim
Penjelasan tujuh unsur terbentuknya cuaca dan iklim, sebagai berikut:
Bumi mengelilingi Matahari sesuai dengan lintasan berbentuk elips yang disebut orbit. Matahari memancarkan sinarnya ke semua arah dan Bumi juga menerima sinar Matahari yang terpancar tersebut.
Dengan bentuk Bumi yang bulat dan berputar sesuai dengan porosnya, permukaan Bumi tidak mungkin semuanya akan menerima sinar Matahari secara bersamaan.
Letak lintang kawasan sangat memengaruhi waktu penerimaan sinar Matahari di suatu kawasan tertentu.
Jika lintang suatu kawasan semakin tinggi, akibatnya sinar Matahari yang menyinari kawasan tersebut semakin berkurang. Artinya, waktu siang hari di kawasan tersebut juga semakin pendek.
Selain faktor tersebut, lama penyinaran Matahari terhadap Bumi sangat dipengaruhi oleh adanya pergerakan unsur-unsur yang ada di atmosfer.
Pada lapisan troposfer terdapat awan yang dapat menghambat sinar Matahari dalam suatu kawasan sehingga kawasan tersebut akan diselubungi awan dan tidak mendapat sinar Matahari.
Baca juga: 10 Perbedaan Cuaca dan Iklim
Dengan adanya perbedaan suhu dapat memengaruhi cuaca dan iklim di suatu kawasan. Perbedaan pemanasan sinar Matahari di permukaan Bumi dapat menjadikan suatu kawasan memiliki perbedaan suhu.
Panas yang sampai ke permukaan Bumi sebagian akan diserap dan sebagian dipantulkan. Hasil pantulan dari sinar Matahari akan memengaruhi suhu yang berada di kawasan tersebut.
Terdapat perbedaan suhu baik di dataran tinggi maupun dataran rendah. Untuk dataran tinggi memiliki suhu sejuk, sedangkan dataran rendah memiliki suhu panas.
Dengan terjadinya pemanasan di permukaan bumi dapat menyebabkan air yang ada di permukaan menguap. Uap yang terdapat dalam udara disebut kelembaban udara.