Bakteri ini dapat menyebabkan keracunan makanan. Makanan yang tercemar mikroogranisme tersebut dan dibiarkan, akan menyebabkan penyakit.
Biasanya gejala timbul antara 8 sampai 24 jam setelah mengonsumsi makanan tercemar.
Gejala utamanya, yaitu sakit perut dan diare. Keadaan sakit berlangsung dalam waktu singkat dan sembuh kembali dalam waktu kurang dari 24 jam.
Keracunan makanan oleh Clostridium perfringens, biasa terjadi melalui daging yang dimasak dan makanan berbahan dasar unggas.
Baca juga: Diare: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati
Adalah penyakit yang disebabkan oleh keracunan makanan atau mabuk makanan oleh bakteri. Mikroorganisme penyebabnya adalah Clostridium botulinum yang menghasilkan neurotoksin tidak tahan panas.
Botulism terjadi karena makanan mengandung mikroorganisme penyebab penyakit. Biasanya ditemui pada makanan yang diawetkan, seperti makanan kaleng.
Botulism juga dapat disebabkan oleh kontaminasi luka akibat Clostridium botulinum.
Gejala penyakit botulism biasanya mulai timbul sekitar 12 sampai 48 jam setelah mengonsumsi makanan yang tercemar.
Gejalanya, meliputi kesulitan bicara, biji mata melebar, penglihatan ganda, mulut terasa kering, mual, muntah, dan tidak dapat menelan.
Tak hanya itu, gejala ini juga dapat menimbulkan kelumpuhan pada kandung kemih dan semua otot.
Penderitanya bisa meninggal dunia setelah beberapa hari gejalanya timbul, karena kesulitan bernapas atau jantung tidak bekerja lagi.
Baca juga: Mikroorganisme Dalam Makanan dan Minuman
Adalah bakteri anaerobik fakultatif gram negatif dan halofitik. Bakteri ini merupakan penyebab gastroenteritis akibat mengonsumsi makanan laut.
Sumber utama bakteri ini adalah ikan mentah yang tercemar dan banyak dikonsumsi di Jepang. Masa inkubasi keracunan makanannya antara 2 sampai 48 jam.
Gejala utamanya adalah sakit, diare, mual, dan muntah yang disertai demam dan kedinginan. Penyakit ini sembuh dalam waktu 2 sampai 5 hari. Penularan penyakitnya disebabkan oleh toksin.
Toksin cendawan disebabkan oleh aflatoksin yang dihasilkan kapang yang umumnya berasal dari genus Aspergillus.
Toksin ini menyebabkan keracunan akut pada hewan dan manusia, bila makanan yang tercemari kapang itu termakan.
Toksinitas racun ini menyebabkan kerusakan hati, dan dapat merangsang pertumbuhan tumor.
Bahan makanan, seperti kacang tanah, biji-bijian, dan sejenisnya haruslah dikeringkan dan disimpan dengan baik agar tidak ditumbuhi cendawan.
Baca juga: Mikroorganisme Penghasil Antibiotik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.