Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Jambi
KOMPAS.com - Diare merupakan salah satu gangguan pencernaan yang paling sering menyerang semua orang.
Diare adalah penyakit yang membuat penderitanya menjadi sering buang air besar dengan kondisi feses yang encer atau berair.
Biasanya, diare berlangsung tidak lebih dari 14 hari. Namun, pada sebagian kasus, diare dapat berlanjut hingga lebih 14 hari.
Baca juga: Organ yang Menghasilkan Enzim Pencernaan
Gejala penyakit diare bervariasi. Namun, gejala yang paling sering dialami oleh penderitanya adalah:
Diare terjadi ketika makanan dan cairan yang dimakan berlalu terlalu cepat dan/atau terlalu besar jumlahnya pada saluran pencernaan (usus).
Secara normal, usus besar akan menyerap cairan dari makanan yang dimakan dan meninggalkan kotoran (feses) yang setengah padat.
Akan tetapi, ketika cairan dari makanan yang kita makan tidak diserap, maka menghasilkan kotoran (feses) yang cair atau encer.
Penyakit diare mungkin berhubungan dengan infeksi virus atau bakteri. Penyakit tersebut juga dapat terjadi akibat keracunan makanan
Secara umum, penyebab terjadinya diare adalah sebagai berikut:
Baca juga: Mengenal Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia
Berikut beberapa cara mencegah diare, di antaranya:
Pengobatan utama diare bertujuan untuk mencegah dehidrasi. Penderita diare dapat mengkonsumsi cairan elektrolit untuk mengganti cairan tubuh yang hilang akibat diare.
Cairan elektrolit dapat dibuat sendiri. Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam membuat cairan elektrolit adalah sebagai berikut :
Cara membuatnya, yaitu:
Baca juga: Gangguan Pada Organ Pencernaan dan Cara Merawatnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.