Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diare: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Kompas.com - 21/07/2022, 16:00 WIB
Serafica Gischa

Editor

Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Jambi

 

KOMPAS.com - Diare merupakan salah satu gangguan pencernaan yang paling sering menyerang semua orang.

Diare adalah penyakit yang membuat penderitanya menjadi sering buang air besar dengan kondisi feses yang encer atau berair.

Biasanya, diare berlangsung tidak lebih dari 14 hari. Namun, pada sebagian kasus, diare dapat berlanjut hingga lebih 14 hari.

Baca juga: Organ yang Menghasilkan Enzim Pencernaan

Gejala diare 

Gejala penyakit diare bervariasi. Namun, gejala yang paling sering dialami oleh penderitanya adalah:

  • Buang air besar encer dan sering
  • Perut terasa mules
  • Mengalami kram atau nyeri perut
  • Terdapat darah dalam tinja
  • Pusing dan kulit terasa kering

Diare terjadi ketika makanan dan cairan yang dimakan berlalu terlalu cepat dan/atau terlalu besar jumlahnya pada saluran pencernaan (usus).

Secara normal, usus besar akan menyerap cairan dari makanan yang dimakan dan meninggalkan kotoran (feses) yang setengah padat.

Akan tetapi, ketika cairan dari makanan yang kita makan tidak diserap, maka menghasilkan  kotoran (feses) yang cair atau encer.

Penyebab diare

Penyakit diare mungkin berhubungan dengan infeksi virus atau bakteri. Penyakit tersebut juga dapat terjadi akibat keracunan makanan

Secara umum, penyebab terjadinya diare adalah sebagai berikut:

  • Infeksi virus, biasanya paling sering dialami oleh anak-anak. 
  • Infeksi bakteri dan parasit, masuk melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi.
  • Intoleransi makanan, terjadi disebagian orang yang intoleransi terhadap gula pada susu sehingga diare terjadi setelah makan atau minum produk susu. 
  • Alergi makanan, tidak cocok pada makanan tertentu. 
  • Efek samping dari obat-obatan tertentu, seperti antibiotik, obat kanker, dan antasida yang mengandung magnesium.
  • Penyakit yang mempengaruhi lambung, usus kecil, atau usus besar, seperti penyakit Crohn.
  • Gangguan usus fungsional (stres)

Baca juga: Mengenal Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia

Mencegah diare

Berikut beberapa cara mencegah diare, di antaranya: 

  • Minum air putih yang dimasak dan bersih secukupnya dalam sehari
  • Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun selama 20 detik, terlebih sebelum makan dan setelah menyentuh barang, hewan, maupun dari kamar mandi. 
  • Menjauhi semua makanan yang berpotensi terkontaminasi dari makanan lain, seoerti daging mentah. 
  • Cuci semua buah dan sayuran sebelum dimakan atau dimasak. Pastikan makanan sudah dimasak dengan matang sempurna. 
  • Hindari mengonsumsi telur mentah
  • Menghndari produk susu yang tidak dipasteurisasi
  • Menjaga kebersihan meja, dapur, dan peralatan makan

Cara mengobati

Pengobatan utama diare bertujuan untuk mencegah dehidrasi. Penderita diare dapat mengkonsumsi cairan elektrolit untuk mengganti cairan tubuh yang hilang akibat diare.

Cairan elektrolit dapat dibuat sendiri. Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam membuat cairan elektrolit adalah sebagai berikut :

  • ½ sendok teh garam
  • 6 sendok teh gula pasir
  • 1 liter air hangat
  • Pisang secukupnya untuk menambah kalium dan rasa

Cara membuatnya, yaitu: 

  • Larutkan gula dan garam dalam air hangat. 
  • Pisang dapat dilumatkan secukupnya atau dicampur atau dimakan begitu saja

Baca juga: Gangguan Pada Organ Pencernaan dan Cara Merawatnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com