Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia

Kompas.com - 18/07/2022, 13:30 WIB
Serafica Gischa

Editor

Oleh: Yopi Nadia, SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Jambi 

 

KOMPAs.comHewan ruminansia adalah kelompok hewan mamalia yang biasa memamah (memakan) dua kali dan dikenal dengan hewan memamah biak. Contoh hewan ruminansia yaitu sapi, kerbau, rusa, domba, kambing, dan kijang.

Sistem pencernaan hewan ruminansia lebih kompleks dibandingkan pencernaan hewan lainnya. Pada hewan ruminansia terdapat empat bagian lambung dengan fungsi yang spesifik.

Selain itu, pencernaan makanan pada hewan ruminansia dibantu oleh beberapa mikroba, yaitu bakteri dan protozoa. Mikroba tersebut dapat membantu mencerna rumput.

Makanan seperti rumput, pertama kali masuk ke dalam mulut sapi. Di dalam mulut terdapat organ-organ pencernaan seperti berikut:

  • Gigi: gigi sapi tersusun dari gigi seri yang berguna untuk memotong makanan dan gigi geraham untuk mengunyah makanan.
  • Lidah: lidah sapi berguna untuk merenggut rumput (makanan) dan mendorong makanan yang sudah dikunyah menuju lambung.
  • Saliva: merupakan cairan atau enzim khusus yang dihasilkan oleh kelenjar khusus pada sapi yang kemudian disalurkan ke dalam rongga mulut. Saliva berperan dalam proses pencernaan kimiawi

Baca juga: Macam-macam Sistem Pernapasan Hewan

Bagian-bagian lambung hewan ruminansia 

Lambung hewan ruminansia memiliki ukuran jauh lebih besar di bandingkan lambung manusia. Lambung ini menjadi organ pencernaan yang sangat penting bagi hewan ruminansia. 

Dalam rumput atau tumbuhan yang dimakan hewan ruminansia mengandung zat selulosa. Lambung hewan ruminansia berfungsi dalam proses pembusukan makanan dengan menghasilkan enzim selulase yang dapat mengurai selulosa. 

Hewan ruminansia memiliki empat bagian lambung, yaitu: 

  • Rumen
  • Retikulum
  • Omasum
  • Abonasum

Berikut penjelasannya: 

Rumen (perut besar)

Rumen adalah organ lambung pertama dan terbesar yang memenuhi rongga perut sapi sebelah kiri. Rumen dan bagian lambung kedua memiliki struktur yang terhubung. Pada sapi dewasa, volume keduanya bisa mencapai 200 liter.

Rumen merupakan tempat terjadinya pencernaan dengan bantuan mikroba (bakteri). Di sini makanan dicerna hingga menjadi bubur dengan gerakan mengaduk yang dilakukan oleh dinding rumen.

Pada saat sapi beristirahat, makanan kembali ke mulut dan dikunyah kembali. Setelah dikunyah untuk yang kedua kalinya, makanan masuk ke retikulum (perut jala).

Baca juga: Contoh Nama Hewan Berkaki Dua

Retikulum (perut jala)

Di dalam retikulum, makanan kembali mengalami proses fermentasi dengan bantuan bakteri anaerob dan protozoa.

Di dalam bagian perut ini, terjadi proses absorpsi atau penyerapan dan penyaringan benda-benda asing yang masuk bersama makanan sehingga tidak masuk ke omasum (perut kitab).

Omasum (perut kitab)

Omasum memiliki struktur epitel yang berlapis-lapis juga yang berbentuk seperti lembaran. Di dalam omasum, makanan dicerna dengan bantuan enzim pencernaan. Selanjutnya, makanan masuk ke abomasum.

Abomasum (perut masam)

Perut bagian inilah yang sebenarnya disebut dengan lambung. Di sini makanan dicerna dengan bantuan enzim pencernaan pepsin yang dihasilkan oleh abomasum.

Organ ini dilengkapi dengan sel epitel berkelenjar yang menghasilkan lendir atau mukus, asam hidrolik, serta enzim proteolitik (enzim yang berguna untuk memecah protein).

Setelah melewati seluruh proses pencernaan makanan di dalam abomasum, makanan bergerak menuju usus halus.

Panjang usus halus seekor sapi dewasa dapat mencapai 40 meter. Di dalam usus halus, terjadi proses absorpsi dan fermentasi. Selanjutnya, sisa-sisa makanan akan dikeluarkan melalui anus berupa kotoran.

Baca juga: Efek Domino pada Hewan: Pengertian dan Contohnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com