Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencernaan Kimiawi dalam Saluran Pencernaan Manusia

Kompas.com - 31/05/2022, 11:25 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.com – Pencernaan manusia adalah sistem organ yang berfungsi memecah molekul kompleks makanan menjadi nutrisi yang lebih sederhana untuk diserap tubuh. Pencernaan tidak hanya terjadi secara mekanis, namun juga secara kimia. 

Pengertian pencernaan kimiawi

Dilansir dari Healthline, pencernaan kimiawi adalah pencernaan yang menggunakan enzim untuk memutus ikatan kimia yang menyatukan makanan.

Pemutusan tersebut membuat makanan berubah menjadi zat gizi mikro yang dapat diserap oleh tubuh. 

Tempat terjadinya pencernaan kimiawi

Pencernaan kimiawi bekerja sama dengan pencernaan mekanis (fisik) dalam saluran pencernaan. Pencernaan kimiawi terjadi di mulut, lambung, dan usus kecil. Berikut adalah proses terjadinya pencernaan kimiawi dalam tubuh manusia!

Baca juga: Sistem Saluran Pencernaan Makanan pada Manusia

Pencernaan kimiawi di mulut

Pencernaan kimiawi pertama kali terjadi dalam mulut. Pencernaan secara kimiawi yang terjadi di mulut bertujuan untuk mencerna lemak dan karbohidrat kompleks.

Di dalam mulut, kelenjar lingual mengeskresikan lipase lingual. Lipase lingual berfungsi memecah lemak dalam bentuk trigliserida menjadi asam lemak, monogliserida, dan digliserida.

Kelenjar ludah juga mengekskresikan amilase dan ptialin dalam mulut. Amilase berfungsi untuk memecah karbohidrat kompleks (polisakarida) menjadi disakarida dan trisakarida.

Adapun, ptialin berfungsi memecah pati dan amilum menjadi maltosa dan maltotriosa.

Baca juga: Jenis-Jenis Enzim Pencernaan

Pencernaan kimiawi di lambung

Makanan yang dicerna di mulut, kemudian dikirim ke perut (lambung) melalui kerongkongan. Dalam kerongkongan tidak terjadi pencernaan kimiawi.

Makanan kemudian melewati kerongkongan dan mengalami pencernaan kimiawi di lambung

Di dalam lambung pencernaan kimia terjadi dengan bantuan asam klorida dan enzim. Asam klorida dalam lambung dapat melarutkan makanan.

Adapun, enzim yang bekerja adalah enzim pepsin yang memecah protein menjadi peptida.

Enzim lipase dalam lambung juga memecah trigliserida menjadi asam lemak dan monoasilgliserida. Sehingga, dalam lambung terjadi pencernaan kimia protein dan lemak.

Baca juga: Mekanisme Pencernaan yang Berlangsung dalam Usus 12 Jari

Pencernaan kimiawi di usus halus

Menurut Justin J. Patricia dan Amit S. Dhamoon dalam Physiology: Disgestion (2021), sebagian besar pencernaan kimiawi terjadi di usus halus.

Dalam usus halus, makanan dicerna secara kimia oleh cairan empedu, cairan pankreas, dan cairan usus yang mengandung banyak enzim.

Dilansir dari Biology LibreTexts, cairan tersebut membantu pencernaan kimia karbohidrat, lemak, polipeptida, dan asam nukleat dalam usus halus.

Enzim yang bekerja dalam pencernaan kimiawi di lambung adalah:

  • Pepsin yang berfungsi memecah protein menjadi peptida.
  • Amilase pankreas yang berfungsi memecah pati menjadi maltosa dan maltotriosa.
  • Lipase pankreas dan lambung yang berfungsi memecah trigliserida menjadi asam lemak dan monoasigliserida.
  • Nuklease yang berfungsi memecah asam ribonukleat dan asam deoksiribonukleat menjadi nukleotida.
  • Maltase yang memecah maltosa menjadi glukosa.
  • Alfa-dekstrinase yang berfungsi memecah alfa-dekstrin menjadi glukosa.
  • Laktase yang berfungsi memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
  • Sukrase yang berfungsi memecah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
  • Karboksipeptidase dan peptidase yang berfungsi memecah asam amino.  
  • Tripsin, kemotripsin, dan elastase yang berfungsi memecah protein menjadi peptida.
  • Nukleosidase yang berfungsi memecah nukleotida menjadi gugus fosfat, basa nitrogen , dan gula pentosa.

Pencernaan kimiawi di usus besar

Setelah pencernaan kimia secara besar-besaran dilakukan di usus halus, sisa makanan masuk ke usus besar. Usus besar tidak memiliki enzim pencernaan. Namun, memiliki mikroba berupa bakteri yang dapat melakukan pencernaan kimiawi.

Dilansir dari Khan Academy, bakteri dalam usus besar mencerna bahan yang tidak dapat dicerna sebelumnya. Misalnya, vitamin K yang penting bagi pembekuan darah.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Langkah-langkah Memainkan Alat Musik Tradisional

Langkah-langkah Memainkan Alat Musik Tradisional

Skola
15 Contoh Kalimat Menggunakan Who, Whom, dan Whose

15 Contoh Kalimat Menggunakan Who, Whom, dan Whose

Skola
Jeneng Satriya lan Kasatriyane

Jeneng Satriya lan Kasatriyane

Skola
Komunitas Sosial: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Komunitas Sosial: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Skola
Tembung Tegese Sanalika Basa Jawa

Tembung Tegese Sanalika Basa Jawa

Skola
4 Unsur Stratifikasi Sosial

4 Unsur Stratifikasi Sosial

Skola
Arane Panggonan Bahasa Jawa

Arane Panggonan Bahasa Jawa

Skola
Bedanya Akulturasi dan Asimilasi

Bedanya Akulturasi dan Asimilasi

Skola
13 Patrape Linggih

13 Patrape Linggih

Skola
5 Dampak atau Akibat Berita Bohong

5 Dampak atau Akibat Berita Bohong

Skola
8 Ciri-ciri Berita Bohong atau Hoaks yang Perlu Diketahui

8 Ciri-ciri Berita Bohong atau Hoaks yang Perlu Diketahui

Skola
7 Jenis Berita Bohong atau Hoaks yang Perlu Diketahui

7 Jenis Berita Bohong atau Hoaks yang Perlu Diketahui

Skola
Pengertian dan Cara Mengantisipasi Berita Hoaks

Pengertian dan Cara Mengantisipasi Berita Hoaks

Skola
Mengapa Meteor yang Jatuh ke Bumi Tampak Berpijar?

Mengapa Meteor yang Jatuh ke Bumi Tampak Berpijar?

Skola
Metode Komunikasi: Pengertian dan Contohnya

Metode Komunikasi: Pengertian dan Contohnya

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com