Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Jenis-jenis Cecak dan Caranya Melindungi Diri dari Musuh

Kompas.com - 26/09/2022, 08:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Editor

Sumber Britannica

Biasanya cecak jenis ini mencari butir-butir nasi atau gula. Jenis cecak ini juga sering ditemukan tenggelam di gelas kopi.

Cecak berukuran tubuh kecil dengan kepala membulat, dan warna kulit transparan menyerupai daging.

  • Cecak batu

Cecak batu memiliki nama latin Cyrtodactylus marmoratus. Jenis cecak ini hidup menempel di batu dan atau sekitar batu.

Cara cecak melindungi diri dari musuh

Cecak melindungi diri dari musuhnya dengan autotomi. Adalah perilaku hewan yang memutuskan atau membuang satu atau dua lebih bagian tubuhnya.

Ini biasa digunakan oleh cecak atau beberapa spesies, seperti kadal, laba-laba, bahkan moluska.

Baca juga: Mengenal Alat Pernapasan pada Hewan Ruminansia

Pelepasan ekor cecak dipakai untuk menyelamatkan serta mempertahankan diri dari predator atau pemangsa.

Ekor yang sudah terlepas itu akan bergoyang dan bergerak, guna mengalihkan perhatian pemangsa. Sehingga yang ditangkap ekornya, dan sang hewan bisa melarikan diri.

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, autotomi juga disebut amputasi diri. Merupakan kemampuan hewan tertentu untuk melepaskan bagian tubuh yang ditangkap predator.

Sebagai contoh, kadal memutuskan ekornya ketika ditangkap predator. Ini dilakukan untuk melarikan diri.

Hal ini juga lazim ditemukan pada cacing, salamander, dan laba-laba.

Cecak atau spesies lainnya akan menumbuhkan kembali ekor atau bagian lain yang terpotong. Meski fungsional bagian ekor yang baru lebih pendek, tetapi berisi tulang rawan.

Saat ekor diputuskan, sistem saraf tidak mengalami kerusakan yang parah. Proses pertumbuhannya hanya membutuhkan beberapa saat saja, kira-kira lima hingga enam hari.

Baca juga: Hewan Mamalia: Ciri-ciri dan Contohnya

Setelah ekor sembuh, pada minggu ke-10 hingga 12, ekor baru sudah terbentuk.

Selain sebagai bentuk perlindungan diri, autotomi juga bisa terjadi akibat respons terhadap rangsangan kimia, termal, dan listrik.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com