Lokasi bioma taiga berada di bawah bioma tundra, dan bersuhu ekstrem.
Pernah tercatat di Oymyakon, salah satu kota di Rusia yang masuk dalam bioma taiga, suhunya mencapai -70º Celcius. Suhu rendah itu bisa terjadi jika iklimnya memasuki musim dingin.
Faktanya, ada empat musim di bioma taiga. Namun, karena musim semi dan gugur berlangsung sangat cepat, taiga dianggap hanya punya dua musim saja, yaitu musim panas dan dingin.
Baca juga: Bioma: Pengertian dan Jenis-jenisnya
Demi bisa bertahan hidup, hewan di taiga beradaptasi dan berevolusi sedemikian rupa, dengan menyesuaikan diri dalam lingkungan dingin.
Untuk mamalianya, hewan di taiga punya ciri khas, yakni lapisan lemak yang sangat tebal.
Sedangkan pada satwa burung, punya bulu ekstra pada tubuhnya.
Dilansir dari situs Tree Hugger, jumlah hewan di bioma taiga, khususnya di Kanada, sangatlah banyak. Ada 85 spesies mamalia, 130 spesies ikan, 32 ribu spesies serangga, dan 300 spesies burung.
Ketika memasuki musim dingin, beberapa hewan memilih hibernasi atau bermigrasi ke area selatan yang lebih hangat. Ini terjadi hingga musim panas datang.
Ada alasan tersendiri kenapa nama lain bioma taiga disebut hutan boreal. Karena di bioma ini, manusia bisa melihat fenomena cahaya langit aurora borealis.
Dalam situs How Stuff Works, disebutkan bahwa aurora borealis paling aktif terlihat di utara Skandinavia, Islandia, Greenland, utara Kanada, Alaska, hingga Siberia. Ini menjadikan bioma taiga sebagai destinasi berburu aurora.
Tentu saja untuk melihatnya tak semudah itu, karena ada beberapa faktor yang memengaruhinya, yakni kondisi langit gelap, tidak ada awan, dan terjadi saat badai geomagnetik.
Baca juga: 8 Jenis Bioma Daratan (Terestrial) beserta Karakteristiknya
Dingin dan bersalju tidak mengindikasikan bioma taiga akan bebas dari bahaya kebakaran. Justru kebakaran cukup sering terjadi di sana.
Sumber kebakaran di bioma ini bisa disebabkan oleh manusia maupun sambaran petir, yang dapat menyebar hingga 400 ribu hektar.
Misalnya kebakaran bioma taiga di Siberia. Kabarnya, kebakaran di taiga sudah menjadi hal yang umum bagi penduduk sekitar.
Meski begitu, para peneliti tetap berharap bisa mengurangi kejadian kebakaran, demi menghindari perubahan iklim berkelanjutan.
Bioma taiga merupakan hutan konifer. Adalah tumbuhan yang berdaun jarum, seperti pinus dan cemara. Tumbuhan itu dapat bertahan di bioma taiga, karena mengalami evolusi yang adaptif.