KOMPAS.com - Pengelolaan persediaan adalah suatu aktivitas dari urutan kegiatan yang berhubungan antara satu dengan lainnya.
Hal tersebut dicantumkan dalam seluruh kegiatan operasi produksi perusahaan, sesuai operasi yang direncanakan, baik dalam waktu, jumlah, kualitas, maupun biayanya.
Tujuan sistem pengendalian, yakni menemukan solusi optimal terhadap seluruh masalah terkait persediaan.
Persediaan berhubungan dengan produksi, seperti perusahaan yang menyediakan persediaan produknya dari bahan mentah menjadi barang jadi.
Tiap perusahaan tentunya memiliki persediaan terhadap bahan mentah dan barang jadi sebagai pemasok kebutuhannya.
Baca juga: Biaya Tetap: Pengertian, Rumus, dan Contoh Soalnya
Dikutip dari buku Dasar Manajemen Keuangan (2005) karangan Ardiprawiro, menurut Kasmir, persediaan adalah sejumlah barang yang harus disediakan perusahaan pada suatu tempat tertentu.
Artinya ada sejumlah barang yang disediakan perusahaan, guna memenuhi kebutuhan produksi atau penjualan produk.
Sedangkan tempat tertentu dapat berupa gudang milik sendiri, gudang perusahaan lain, atau melalui pemesanan pada saat dibutuhkan dengan harga yang telah disepakati.
Tidak dapat dipungkiri bahwa persediaan dapat membentuk hubungan antara produksi dengan penjualan.
Khususnya perusahaan manufaktur yang harus mempertahankan persediaan, guna menghindari macetnya produksi.
Jika produksi macet, tentunya akan merugikan perusahaan karena menghambat proses selanjutnya hingga ke penjualan.
Baca juga: Biaya Oportunitas (Opportunity Cost): Pengertian dan Contohnya
Bagi perusahaan dagang, adanya persediaan akan memperlancar setiap pesanan
yang telah disepakati. Artinya pesanan dari pelanggan bisa tersedia tepat waktu.
Persediaan yang dimiliki ada beberapa macam tergantung jenis perusahaannya.
Jenis persediaan untuk perusahaan manufaktur tentunya berbeda dengan perusahaan dagang atau perusahaan jasa.
Khusus perusahaan dagang, biasanya hanya ada satu jenis barang. Namun, jumlahnya relatif banyak.