KOMPAS.com - Penawaran selalu berkaitan dengan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan, serta harga yang berlaku.
Dalam kehidupan ekonomi, harga sering mengalami perubahan yang disebabkan oleh beberapa faktor, baik yang disengaja maupun tidak.
Guna mengukur perubahan persentase jumlah barang yang ditawarkan terhadap perubahan harga, dibutuhkan konsep elastisitas penawaran.
Apa itu elastisitas penawaran dan bagaimana contoh soalnya?
Pada dasarnya, rumus dan definisi elastisitas penawaran tidak berbeda jauh dengan konsep elastisitas permintaan. Perbedaan keduanya terletak pada kuantitas barangnya.
Dikutip dari buku Pengantar Ekonomi Mikro (2016) karya Ida Nuraini, pada elastisitas permintaan, kuantitas yang dimaksud ialah yang menjadi permintaan atau diminta konsumen.
Sementara dalam elastisitas penawaran, kuantitasnya berupa barang atau jasa yang ditawarkan penjual kepada konsumen.
Dilansir dari buku Pengantar Ilmu Ekonomi: Dasar-dasar Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro (2016) karya Aldila Septiana, Case dan Fair menjelaskan bahwa elastisitas penawaran adalah angka yang menunjukkan besaran perubahan jumlah barang ketika harganya berubah satu persen.
Berikut rumus elastisitas penawaran:
Keterangan:
Es = elastisitas penawaran
ΔQ = perubahan jumlah penawaran
ΔP = perubahan harga
P = harga mula-mula
Q = jumlah penawaran awal
Ada lima jenis elastisitas penawaran, yaitu:
Baca juga: Pengertian Permintaan dan Penawaran dalam Ekonomi
Berikut dua contoh soal elastisitas penawaran:
Pada saat harga Rp 10.000, jumlah sayuran yang ditawarkan ialah 100 buah. Namun, ketika harganya turun menjadi Rp 5.000, jumlah sayuran yang ditawarkan sebesar 50 buah.
Berapakah tingkat elastisitas penawarannya?